VW Siap Pensiunkan 4 Ribu Karyawan Tua untuk Investasi Pengembangan Teknologi
mobilinanews (Jakarta) - Volkwagen (VW) akan melakukan pemangkasan karyawan dalam skala cukup besar. Rencananya mereka akan memberhentikan 4 ribu karyawannya dengan skema pensiun dini hingga tahun 2023.
Kebijakan ini akan dilakukan di enam pabrik uatamanya yang saat ini memiliki kurang lebih 120 ribu pekerja. Mereka yang akan masuk dalam list pensiun dini adalah karyawan yang lahir antara tahun 1956 hingga 1960. Sementara penawaran diberikan untuk mereka yang lahir 1961 dan 1964.
Melansir Carscoops, Selasa (16/3) sejauh ini VW telah mempekerjakan sekita 11.500 orang lahir antara tahun 1956 dan 1960. Mereka perlu melakukan pembaruan tenaga kerja di tengah gempuran perkembangan teknologi dalam dunia otomotif.
Terkait kebijakan ini, Ketua Dewan Pekerjaan Umum Amerika, Bernd Osterloh mengatakan bagi mereka yang lebih tua, program pensiun parsial adalah kesempatan yang baik untuk beristerahat. Dan tunjuangan pensiun yang didapatkan dari masa baktinya pun akan disesuikan oleh parbikan.
Bagi VW, sudah saatnya mereka melakukan perekrutan staf baru karena mereka akan membangun bisnis di bidang-bidang mutakhir yang harus diperkuat dengan transformasi internal, terutama dalam emmbangun sumber daya manusia yang memiliki kapasitas untuk mendukung kemajuan dalam inovasi teknologi mobil.
"Kami akan merekrut staf baru jika diperlukan, dan tidak akan ada intensifikasi kerja. Terlebih lagi, kami akan terus membangun bisnis kami di bidang-bidang mutakhir, yang akan diperkuat oleh transformasi internal kami,” ujar Kepala Sumber Daya Manusia Volkswagen AG, Gunnar Kilian.
Rencananya pekerja baru akan dioptimalkan pada tiga unsur yang mendukung pengembangan dan inovasi untuk mobil masa depan yakni electric vehicle 9EV, pengembangan sel baterai, dan digitalisasi.
"Kami akan memperkuat transformasi internal tenaga kerja kami dan menciptakan lapangan kerja berwawasan masa depan dengan pelatihan dan rekrutmen eksternal yang ditargetkan. Untuk tujuan ini, kami juga meningkatkan anggaran pelatihan kami sebesar 40 juta euro menjadi total 200 juta euro,” tukasnya. (Elk)
