mobilinanews

Insiden Corolla DX Bonex di QTT Retro : "Mobil Terbakar Jangan Ditinggal Tapi Dipadamkan!"

Senin, 29/03/2021 16:40 WIB
Insiden Corolla DX Bonex di QTT Retro : "Mobil Terbakar Jangan Ditinggal Tapi Dipadamkan!"
Denny Pribadi putuskan tetap gegas mobilnya meski terbakar hingga dekat pos marshall agar bisa dilakukan pertolongan dengan dengan cepat. (foto : endy)

mobilinanews (Sentul) - Terjadi insiden kebakaran hebat pada mobil Toyota DX andalan pembalap Denny Pribadi saat berlangsung sesi QTT kelas Indonesia Retro Race di Sentul International Circuit (SIC), Bogor, Sabtu (27/3/2021).

Jika pembalap kelahiran Surabaya itu tidak sigap segera keluar dari "mobil DX Bonex-nya", mungkin bisa berakibat cukup fatal.

Setelah kebakaran bisa dipadamkan, mobil dievakusi dan mencoba menelaah apa yang sebenarnya terjadi, Depri (panggilan akrab Denny Pribadi) kemudian bisa membuat analisa.

"Atas kejadian kemaren pas ISSOM (QTT kelas Retro) mobil kebakar karena selang filter oli yang di blok mesin pecah dan menyambar ke header turbo," ujar Depri kepada mobilinnews.

Berbagi pengalaman saja, lanjut Depri, dari kejadian itu buat pembalap dan temen-teman, jika mobil terbakar jangan tinggal lari menjauh atau mobil ditinggal dibiarkan terbakar.

"Sebab mobil tidak akan meledak selama terbakarnya di mesin, karena di mesin bensin sangat sedikit (tangki bensin ada di belakang). terbakar cepat iya karena di situ banyak kabel-kabel, plastik dan oli," lanjutnya.

Menurut Depri yang suka melajang ini, nomor satu tidak boleh panik tetep tenang karena kalo tenang kita bisa berpikir.

"Dari kejadian kemaren saran saya, di kompartemen mesin harus ada tiang penyangga kap mesin. Kejadian pas saya kalo tidak ada tiang besi penyangga pasti sulit memadamkan api karena kap mesin harus dipegang supaya tidak nutup."

Dari video yang direkam Mas Endy (Endy Digital Image) terlihat Depri kesulitan membuka isolasi lakban yang menutupi bonet pin (karena memakai sarung tangan).

"Saya tidak membuka sarung tangan karena pasti panas kap mesin. Ke depannya nanti jika isolasi yang buat nutup bonet pin pada ujung isolasi dilipat sedikit ke dalam supaya tidak nempel ke kap akan gampang dan cepat jika keadaan darurat. Membukanya tinggal tarik aja dan bonet pin jangan diikat dengan kabel tis/insulok (akan lebih sulit lagi membukanya)," terangnya.

Bila terjadi kebakaran tetep tenang, pinggirkan mobil, matikan cut off, buka seatbelt dengan tenang dan cepat, keluar dari mobil dengan tenang dan cepat.

"Kalo saya hitung dari video kemaren, 2 detik dari buka seatbelt sampe keluar mobil," bukanya.

Saat l mobil terbakar dan api mulai membesar, Depri pilih tetep jalankan mobil dengan kencang.

Kejadiannya setelah melewati pos marshall (Pos 11) setelah R4 dan pos marshall (Pos 12). Berikutnya sekitar 200  meter ke depan sebelum tikungan S Kecil.

Depri tetap tenang, dengan asumsi bisa berpikir. Jika saat itu dia langsung berhenti diantara pos marshall tersebut dia yakin akan bisa memadamkan sendirian api tersebut.

"Saya gas terus kemudian berhenti di depan pos marshall karena saya berpikir di pos banyak pemadam api (apar) dan bayak petugas marshall yang akan lebih cepat membantu memadamkan api dibandingkansaya sendirian," ungkapnya.

"Tugas saya membuka kap mesin, karena kalo bukan saya yang membuka, marshall tidak akan membuka kap mesin. Mereka bisa aja berpikir takut meledak atau kebakar jadi harus pembalapnya yang membuka," bebernya.

Depri tak lupa sampaikan terima kasih kepada para marshall sirkuit Sentul yang sudah membantu memadamkan dengan sigap dan cepat.

Depri juga usulkan, tabung pemadam kebakaran sebaiknya berada di dekat pembalap supaya mudah dijangkau dan braket ke tabung selain kuat juga mesti gampang dibuka supaya jika terjadi keadaan darurat bisa cepat mengambilnya.

"Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi. Terima kasih Tuhan sudah diberi keselamatan. Amin," pungkas Depri. (bs)
 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo