mobilinanews

Canya Prasetyo, Dari Dalam Perut Udah Ngerasain Balapan!

Minggu, 25/04/2021 15:15 WIB
Canya Prasetyo, Dari Dalam Perut Udah Ngerasain Balapan!
Canya Prasetyo sudah merasakan balapan sejak masih dalam kandungan mamanya. (foto : tony permadi)

mobilinanews (Jakarta) - Ada cerita tersendiri kenapa Canya Prasetyo (21 tahun) akhirnya suka balap. Bahkan di awal kariernya, langsung menjadi offroad. Seperti disampaikan Om Pras - Prasetyo Edi Marsudi ayahndanya dan Bimo Pradikto sang kakak.

"Di situlah salah satu sejarah itu terjadi, kenapa Canya bisa suka balap..," ungkap Bimo Pradikto yang juga seorang offroader dan pereli andalan tim Banteng Motorsport pada talk show Pembalap 3 Generasi di IIMS HYbrid 2021, JI-Expo Kemayoran Jakarta, Jumat (23/4/2021) kemarin. 

"Itu saat bokap (Om Pras) pertama kali come back ikut kejuaraan Sprint Rally di Cisauk, BSD, naik CJ-7 warna biru dengan pelat nomor F16," tutur Bimo.

Dari kiri Om Pras, Canya dan Bimo Pradikto, keluarga passion balap

Karena keikutasertaan Om Pras terkesan mendadak, belum mendapat navigator. "Jadinya, mama Novie yang diajak sama bokap jadi navigator. Eh, baru ketahuan setelah selesai Sprint Rally, baru tahu mama Novie lagi hamil Canya 3 bulan," buka Bimo. 

"Maka itu, jangan heran Canya sangat passionate dengan balapan, secara dari dalam perut udah ngerasain balapan hehe," lanjut Bimo. 

Nyatanya, mahasiswi semester 4 jurusan Komunikasi Universitas Indonesia itu selain sebagai offroader, juga peslalom dan pembalap mobil. Kini Canya dikontrak tim Honda Racing Indonesia untuk slalom dan balap mobil.

"Di slalom, sudah beberapa kali naik podium kejurnas kelas Wanita. Sedangkan di kejuaraan slalom U23, malah sudah sering menang," ungkap Canya.

Menurut Canya, Anjasara Wahyu adalah pelatih pertamanya untuk slalom. Kemudian, dilanjutkan dilatih Rinaldo SA dan Andry SA. 

Dari kiri Anandyo Dwiky, Canya Prasetyo, Bimo Pradikto dan Anjasara Wahyu

"Kalau untuk balap mobil, dilatih ama mas Alvin (Bahar). Nanti pada putaran 2 kejurnas ISSOM di sirkuit Sentul, saya sudah siap turun di kelas ITCR 1200cc," tambah Canya. 

Kenapa Om Pras memilih putra-putrinya diarahkan ke ajang balap?

"Balapan itu melatih sportivitas. Ketika start dilepas, di situ intinya, dan kemudian finish. Di sini jiwa sportivitas itu dipertaruhkan. Menang dan kalah itu biasa," ungkap om Pras. 

"Termasuk Canya, kenapa dari offroad, kemudian ke slalom lalu juga balap mobil. Kami menyerahkan sepenuhnya kepada Canya. Kalau dia mau dan mampu, ya silakan. Karena hanya olahraga, terutama balap, yang melatih jiwa sportivitas dan tentu menyehatkan, menghindari narkoba dan sejenisnya," pungkas Om Pras. (bs)    

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo