mobilinanews

Jaga Imunitas, Juara Balap Mobil Rio Bramantio Pilih Gowes Dengan Elevasi 950 Meter!

Kamis, 03/06/2021 13:25 WIB
Jaga Imunitas, Juara Balap Mobil Rio Bramantio Pilih Gowes Dengan Elevasi 950 Meter!
Menjaga imunitas, pembalap mobil Rio Bramantio sementara beralih gowes setiap hari, di Surabaya. (foto : ist)

mobilinanews (Surabaya) - Juara balap mobil JSTC 2B (Turbo di atas 1800cc) 2019, Rio Bramantio punya cara tersendiri untuk menjaga imunitas di masa Covid-19 ini. Yakni dengan gowes (bersepeda) setiap hari, terkadang dengan rute ratusan kilometer. 

"Iya, saya belum berani olahraga lain selain gowes. Sementara hobi otomotif beralih ke gowes dulu hehe," buka Rio Bramantio kepada mobilinanews. Rio Bramantio adalah pembalap mobil andalan tim B16 AP Speed.

Gowes di kebun teh Wonosari, Lawang

Rio menuturkan, biasanya setiap hari gowes dengan jarak 50-70 km pada weekday. Sedangkan kalau Sabtu dan Minggu gowesnya long ride serta memilih rute yang menanjak gunung dengan elevasi 900-1.000 meter dengan jarak sekitar 125 km pulang pergi. 

"Kadang dari Surabaya (kediaman Rio Bramantio di Surabaya) ke hotel Surya Tretes yang elevasinya sekitar 950 meter. Kalau ke masjid Chenghoo di Pandaan elevasinya 350 meter, ke Tanjakan Gudang Garam Pandaan elevasinya 600 m dan ke kebun teh Wonosari Lawang elevasinya 1.200 meter," terang Rio Bramantio. 

Rio Bramantio (kiri) dan sang adik, Rian Risky memborong piala di ISSOM Sentul

Namun untuk hari-hari biasa, gowesnya di dalam kota Surabaya sampai perbatasan Sidoarjo, karena jalan di Surabaya lanjut Rio tidak sebagus di Jakarta. Jadinya pilihannya selalu gowes di jalan protokol.  

Mau tahu sepeda roadbike yang dipakai Rio? Pinarello Dogma dan Cannondale Supersix Evo. Penasaran berapa harganya? Silakan searching di google. 

"Kalau di dalam kota yang cenderung flat saya sering menggunakan Dogma. Biasanya kalau nanjak, saya menggunakam Cannondale Supersix Evo, lebih ringan bobotnya daripada Dogma,"ungkap Rio. 

Pilih gowes di jalan protokol Surabaya

Rio mengaku lebih sering gowes sendiri karena bisa mengetahui perkembangan kemampuan gowesnya. Kalau keluar kota baru peletonan.

Kalau peletonan (istilah untuk gowes rame-rame) itu ibaratnya semisal bukan yang paling depan atau berada di baris kedua sampai ke belakang akan lebih ringan karena tidak kena angin atau dalam istilah balap slip streaming.

Berapa koleksi sepeda roadbike, Rio? "Alhamdulillah, cuma 2 aja. Kalau ada rejeki pengin punya sepeda time trial hehe," ujar Rio tersenyum.

Gowes ke kawasan PT Gudang Garam, Pandaan

Oya, untuk memotivasi supaya gowes improve, Rio mendonlod aplikasi namanya Strava. Fungsinya untuk mencatat waktu selama gowes dengan beberapa segmen, total ada 34 segmen.

"Naah, kalau yang paling cepat itu namanya KOM (King of Mountain). Di situ ada beberapa jalan yang dijadikan segmen (start dan finish)-nya. Alhamdulillah, beberapa kali saya sempat dapet KOM. Mungkin karena saya ada jiwa pembalapnya hehe," beber Rio.

Dan, ada yang berubah pula dari penampilan Rio Bramantio sekarang : lebih slim alias ramping. 

Hotel Surya Tretes salah satu tolok ukur gowes dengan elevasi menanjak

Berat badannya turun hingga 16 kg. "Kalau yang ini, karena lari. Dulu saya lari selama 4 bulan dan rutin setiap hari. Larinya di komplek rumah aja sih. Lima kilometer lari dengan average speed yang sudah diatur, dilanjut 3-5 km-nya jalan," tutur Rio.

Dari situ, situ beratnya turun hingga 16 kg, dari 88 kg ke 71-72 kg. Paralel dengan itu, lanjut Rio, juga pola makan diatur, nasi terutama dikurangi. Tapi makan tetap 3 kali : pagi, siang dan malam. 

Kemudian, program jaga berat badan dengan bonus jaga imunitas, Rio melanjutkan dengan melakukan gowes yang dilakukan setiap hari! (bs)

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo