mobilinanews

F1 2021: Red Bull dan Ferrari Persoalkan Biaya Perbaikan Mobil, Tapi McLaren Menolak!

Senin, 09/08/2021 21:49 WIB
F1 2021: Red Bull dan Ferrari Persoalkan Biaya Perbaikan Mobil, Tapi McLaren Menolak!
RB16B milik Max Verstappen yang remuk di Silverstone korban dari brutalisme Mercedes. (Foto: insideracing)

mobilinanews (Inggris) - Dalam dua race, tiga kali mobil tim Red Bull Honda disambar tim Mercedes. Butuh biaya jutaan USD untuk perbaikan, sementara anggaran tim tahun ini dibatasi FIA lewat budget cap. Perlukah perubahan? Bagaimana dengan wacana ganti rugi tim yang bersalah?

Persoalan itu diangkat Team Principal Red Bull Christian Horner. Di Silverstone, mobil Max Verstappen dihajar Lewis Hamilton dengan kerusakan parah menghabiskan 1,8 juta USD di luar mesin.

Berikutnya di Hungaria, dua unit RB16B milik Verstappen dan Sergio Perez kembali rusak berat gara-gara ulah Valtteri Bottas menyebabkan tubrukan 9 mobil. Kerugian semakin bengkak, bisa belasan juta USD, karena kedua mobil akhirnya harus ganti mesin.

"Mercedes tenang saja dan menikmati hasilnya dalam balapan. Tapi, kami dibuat sangat pusing dengan batasan anggaran yang berlaku. Ini harus dibicarakan antara tim F1 dengan FIA untuk melonggarkan ketentuan di budget cap," ungkap Horner.

Tahun ini, seluruh tim F1 memang hanya boleh menggunakan anggaran maksimal 145 juta USD di luar gaji pembalap. Itu digunakan untuk biaya pengembangan 2021 dan 2022, juga dipakai operasional tim tahun ini.

Biaya dua mobil untuk 23 putaran lomba sesuai kalender. Jika melebih angka itu, tim terkena penalti yang diatur FIA. Aturan ini dibuat agar tim kaya dan `miskin` bisa membangun kekuatan lebih seimbang.

Keluhan Horner disambut Team Principal Ferrari Mattia Binotto. Ia juga kecewa berat karena Charles Leclerc turut menjadi korban dalam "kerusuhan" yang dibuat Bottas di Hungaria.

Selain sasis dan bodi, mesin mobil Leclerc juga dikabarkan tak bisa digunakan lagi. Ia pun sepakat dengan usulan Horner soal batas anggaran. 

Terlebih karena seperti dalam kasus Verstappen, Perez, dan Leclerc semuanya adalah pihak yang tidak bersalah. Semuanya jadi korban. Binotto juga pusing jika biaya perbaikan juga masuk dalam budget cap.

"Poin yang dikatakan Christian Horner menarik. FIA, F1 dan tim harus duduk bersama mencari solusinya. Mungkin bisa dipertimbangkan kalau pengemudi bersalah membuat kerusakan pada yang lain maka tim yang bersalah tersebut wajib mengganti kerugian. Dengan begitu setiap pembalap lebih bertanggung jawab di lintasan," katanya. 

Tapi, sebelum hal itu sampai ke meja FIA, kata tak setuju sudah muncul dari tim F1 lainnya, McLaren. Padahal satu mobil tim Inggris ini, milik Lando Norris, juga korban kecelakaan brutal di Hungaria.

Bos Mclaren Andreas Seidl tak setuju budget cap diutak-atik lagi untuk penyesuaian. Kecelakaan, katanya, adalah sebuah konsekuensi logis dalam sebuah balapan. Itu adalah bagian dari permainan.

"Soal biaya kembali kepada bagaimana masing-masing tim mengelola anggarannya dengan benar," tegas Seidl yang timnya menggunakan mesin Mercedes.

Bisa diduga, perdebatan ini masih akan berlanjut. Seperti biasa, sesuai kepentingan masing-masing tentu saja. (rnp)

 

 

 

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo