Yamaha : Maverick Vinales Itu Sebuah Misteri!
mobilinanews (Italia) - Kalau sebelumnya Lin Jarvis bicara normatif dan penuh basa-basi dengan perpisahan Yamaha dengan Maverick Vinales, kini Managing Director Yamaha itu bicara blak-blakan. Ia lega terlepas dari beban, seperti halnya juga Vinales.
Jarvis mengamati Vinales sudah tak happy di atas M1 meski juara di Qatar dan finish runner up di GP Belanda. Ia menyebut masalah Vinales berkembang sejak GP Jerman hingga terakhir tampil di GP Styrian atas nama Yamaha.
Seperti diketahui pada race itu Vinales bikin ulah dengan menggeber putaran mesin motornya melebih batas, diduga sengaja untuk merusaknya. Yamaha lantas menghukumnya tak boleh tampil di GP Austria dan sejurus kemudian dilanjut dengan kesepakatan berpisah.
Sebagai pembalap, Vinales tentu ingin selalu P1. Ironisnya, yang lebih cemerlang adalah Fabio Quartararo, rekan setimnya yang dipromosikan Yamaha dari tim satelit ke skuad pabrikan.
"Ketika kami melihatnya sudah tak nyaman di sini maka kami segera mencari solusi. Prinsip kami sejak dulu tidak memaksa pembalap untuk tinggal. Jika pembalap sudah tak senang sebaiknya ia meninggalkan kita. Itu lebih baik bagi dirinya, bagi tim, dan bagi semua orang yang terlibat," kata Jarvis kepada speedweek.com.
Jarvis melihat Vinales adalah pembalap yang labil, dengan sebab yang kadang sulit dimengerti. Kadang ia jadi pembalap yang sangat kuat, tapi kemudian jatuh dengan kekuatan yang sama. Itu bisa terjadi antara pagi dan sore, atau dari satu race ke race lainnya.
"Buat saya Maverick itu sebuah misteri. Kadang sulit memahaminya, sulit dijelaskan," kata Jarvis.
Kini keduanya sudah tak ada ikatan. Masing-masing fokus pada kepentingan sendiri.
Namun, apa yang dikatakan Jarvis bisa jadi penting buat Massimo Rivola, CEO Aprilia Racing, yang menjadi bos Vinales berikutnya. Mungkin di sana nanti Vinales kembali misterius?. (rnp)
