mobilinanews

Di Balik Kemenangan di Le Mans 24H, Tom dan Stoffel Berterima Kasih Kepada Sean Gelael!

Senin, 23/08/2021 22:15 WIB
Di Balik Kemenangan di Le Mans 24H, Tom dan Stoffel Berterima Kasih Kepada Sean Gelael!
Sean Gelael (kanan) bersama Stoffel Vandoorne dan Tom Blomqvist di podium 2 LMP2 24 Hours of Le Mans 2021

mobilinanews (Prancis) - Sehari setelah keberhasilan meraih posisi runner-up kelas LMP2 di 24 Hours of Le Mans, Prancis, Minggu (22/8/2021), Sean Gelael, Tom Blomqvist, dan Stoffel Vandoorne berbagi cerita dengan media Tanah Air lewat zoom conference. Ketiga pembalap kini sudah berada di London, Inggris.

Mereka kompak mengatakan bahwa karena masih ada sisa adrenalin yang sangat tinggi di Le Mans, saat ini merasa tetap segar walau habis balapan sehari semalam.

"Tapi gak tahu nanti atau besok. Yang pasti seminggu ini kami enjoy dulu," kata Sean yang diaminin Tom dan Stoffel.

Sean menceritakan manfaat persiapan yang panjang, apakah itu fisik, diet, sampai simulator khusus.

"Pas balap malam hari itu, memang gak gampang terutama di area gelap di Mulsanne Straight. Lampu penerangan gak ada, tapi begitu ada lampu kayak nyamperin kita dengan cepat, padahal kita tetap mesti tetap fokus dalam kecepatan tinggi," katanya tentang manfaat simulator balapan malam.

"Soal diet dan menjaga fisik, kami diberi program khusus dan menjalaninya dengan tepat. Kami hanya tidur sekitar 2,5 jam saat lagi gak geber mobil dan gak bisa tidur lebih dari itu. Soal fisik, itu bisa tetap terjaga karena asupan kami pun diawasi," ungkap Sean.

"Benar, kami tak bisa tidur lama karena tetap harus mengetahui secara detail apa yang terjadi dengan teman kami. Tidur secukupnya saja," timpal Tom.

"Dan, kami berterima kasih kepada para engineer karena mereka benar-benar tidak tidur sejak sebelum hingga selama balapan," sambung Sean lagi.

Tom lalu menjelaskan soal penalti yang diterimanya. "Dalam kondisi itu, memang penalti bisa terjadi dan itu adalah kesalahan. Tapi yang disayangkan, pengumumannya terlalu lama, sementara kami sedang menjalankan program lain," ungkap Tom.

JOTA #28 memang kena penalti drive thru akibat Tom melindas garis putih sebelum masuk pit dan 90 detik stop-and-go karena salah masuk rombongan Safety Car. Dan yang menjalankan penalti tersebut adalah Stoffel.

"Penalti yang berat memang dan jadi semacam setback bagi kami. Tapi kami setelah itu tetap fokus untuk recover," kali ini kata Stoffel.

Stoffel juga menambahkan, salah satu alasan kenapa mereka bisa tetap fokus dan prima adalah juga berkat training camp di Ibiza, Spanyol, awal Agustus selama 8 hari.

"Di sana kami membangun chemistry dan hasilnya terlihat di Le Mans. Kami kompak dan tugas masing-masing dijalankan dengan baik, tanpa salah," kata Stoffel.

Soal apa yang ada di pikiran Tom pada laps terakhir jelang finish pada hari Minggu (22/8/2021) sore waktu Prancis, dia bilang, "Saat itu kami ada di posisi tiga dan terus memangkas jarak. Tapi tiba-tiba di radio masuk berita, kamu bisa nomor satu!! Wah, langsung saja saya geber habis dan terus lebih menempel lawan di depan."

"Dengan semua sisa kemampuan yang ada, kami coba maksimal. Dan walaupun akhirnya gagal tapi kami puas. Mungkin kalau ada tambahan 1 lap lagi kami bisa menang, bisa P1," ujar Tom bersemangat.

Tom dan Stoffel mengakui mobil mereka sangat prima selama balapan di Circuit de la Sharte tersebut.

"Ini semua berkat Sean yang melakukan Test Day sendirian untuk menjajal semua setelan mobil dan kebutuhan lain, saat kami mengikuti Formula E di Berlin (Jerman). Jadi kami berterima kasih pada Sean," ungkap Tom dan Stoffel berbarengan.

Soal masa depan, Sean menyatakan bahwa dia nyaman di kejuaraan ini. "Saya menikmati sports car dan endurance racing. Saya ingin bertarung di level atas, kelas LMDh, mulai musim 2023. Dan kalau bisa saya ingin tetap bersama Tom dan Stoffel yang sudah seperti saudara sendiri," terang Sean.

Meski Sean, Tom dan Stoffel di tim JOTA #28 kini memimpin klasemen LMP2, tapi belum puas akan satu hal: menang balapan.

Ya, dari 4 balapan FIA WEC 2021 yang telah mereka jalani, sudah tiga kali podium (dua kali P2 dan sekali P3) namun belum sekali pun menang.

"Di Bahrain, kami ingin mempertahankan posisi di klasemen itu dengan tekad tambahan untuk jadi pemenang balapan," ujar mereka bertiga.

Dua seri pamungkas FIA World Endurance Championship digelar di Bahrain pada 30 Oktober (6 jam) dan 6 November (8 jam). (bs)

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo