mobilinanews

MotoGP 2021: Misano Mendadak Gelar 2 Seri, Saatnya Ducati Dongkrak Bagnaia ke Puncak Klasemen

Selasa, 14/09/2021 03:29 WIB
MotoGP 2021: Misano Mendadak Gelar 2 Seri, Saatnya Ducati Dongkrak Bagnaia ke Puncak Klasemen
Francesco Bagnaia (Italia/Ducati), kemenangan perdana MotoGP di Aragon. (Foto: ducati)

mobilinanews (Italia) - Apa saja bisa terjadi di MotoGP. Itu pemeo yang berlaku sejak tahun lalu karena banyak hal tak terduga malah terjadi. Sama halnya dengan hasil akhir GP Aragon pada Minggu lalu, saat Francesco `Pecco` Bagnaia sukses menaklukkan Marc Marquez yang jadi favorit juara.

Hasil ini membuat seri sisa tahun ini kembali menarik dinanti meski Fabio Quartararo (Yamaha) masih unggul telak di puncak klasemen dengan total poin 214. Pecco kini jadi runner up dengan poin 161, atau defisit 53 angka dari Quartararo.

Dari 5 sisa race tahun ini, dua di antaranya berlangsung di Sirkuit Misano, San Marino, Italia. Pertama pada 19 Septemeber 2021 nanti, dan kedua pada 24 Oktober sebagai pengganti seri Argentina yang akhirnya batal digelar karena masalah Covid-19, infrastruktur dan logistik. 

Siapa yang menduga kalau Misano mendadak jadi tuan rumah 2 seri balap. Ini ibarat rejeki nomplok bagi Pecco dan Ducati selaku rider dan pabrikan Italia.

Secara psikologis dan taktis, ini sangat menguntungkan Pecco dan Ducati. Pecco selaku pentolan VR46 Racing akan dapat dukungan sepenuhnya dari fans tuan rumah, termasuk para pendukung Valentino Rossi yang setiap tahun memadati Sirkuit Misano.

Euforia kemenangan di Aragon yang juga kemenangan perdananya di MotoGP tentu masih akan terbawa ke Misano. Semangat tempur Pecco sedang mendidih. 

"Sama sekali tak menduga kemenangan perdana diraih di Aragon, trek yang selama ini tak bersahabat buat saya," kata Pecco yang dalam dua penampilan MotoGP-nya di Aragon dua-duanya berakhir tanpa poin.

Sebaliknya di Misano. Tahun lalu dengan besutan Desmosedici milik Pramac Ducati, Pecco sukses finish runner up. Kini dengan tungangan full pabrikan, wajar ia diunggulkan juara pada 19 September nanti dan dilanjut pada 24 Oktober.

Jika Ducati mainkan team order di dua race ini untuk memangkas poin Quartararo, maka bolehlah berharap Pecco masih punya kans tempur berebut gelar 2021 di dua seri akhir, Portimao dan Valencia.

Di atas kertas, tinggal Pecco yang bisa membawa Ducati jadi juara dunia 2021. Jack Miller maupun Johann Zarco (Pramac Ducati) memang secara teori masih punya peluang, tetapi sangat tipis dibandingkan Pecco. 

Kini tiba saatnya Ducati fokus pada satu jokinya untuk bertempurmelawan pembalap Prancis, Quartararo. Tempat ideal tersedia dua kali di Misano, dengan atmosfer dukungan penuh buat Pecco.

"Kami sesama Ducati, satu sama lain tidak bertempur saling menjatuhkan," kata Zarco beberapa waktu lalu, mengisyaratkan kemungkinan para joki Ducati berkolaborasi untuk mendukung Pecco dengan cara melindunginya dari Quartararo. 

SelainMiller dan Zarco, rider muda Jorge martin juga punya speed dan kemampuan untuk ikut bantu Pecco menjunjung tinggi nama Ducati. Ketiganya tak punya beban sebagaimana yang dimiliki Pecco. Bila ada perintah Ducati, pastinya ketiganya siap hadang Quartararo jika ada kesempatan.

Menciptakan situasi di mana Pecco bisa memangkas jarak poin sebanyak-banyaknya. Kasarnya, meski tak etis tapi bukan hal tabu juga di balapan untuk mengorbankan pembalap pendamping untuk jatuhkan lawan dan saat sama melambungkan rekan satu tim.

Intinya, mendadak dua putaran lomba di Misano dalam banyak hal sangat menguntungkan Pecco. Seberapa besarnya akan ditentukan balapan terdekat pada 19 September.

Jika Pecco bisa memangkas jarak poin signifikan di sana, dengan ataupun tanpa bantuan joki Ducati lainnya, maka partai pada 24 Oktober bisa jadi patokan apakah Pecco terus lanjut atau menyerah dlam perburuna gelar 2021. (rnp)

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo