mobilinanews

MotoGP 2021 San Marino: Kuartet Ducati Menjepit 1 Yamaha, Siap Siap Pecco vs El Diablo!

Sabtu, 18/09/2021 23:18 WIB
MotoGP 2021 San Marino: Kuartet Ducati Menjepit 1 Yamaha, Siap Siap Pecco vs El Diablo!
Local hero di GP San Marino, Francesco Bagnaia (Ducati) harus menang telak atas Fabio Quartararo guna dongkrak peluang berebut gelar. (Foto: ducati)

mobilinanews (San Marino) - Formasi start GP San Marino pada Minggu (19-9-2021) pasti mendebarkan sekaligus tantangan seru bagi Fabio Quartararo maupun skuad Yamaha yang dibelanya. Hujan atau tidak, tuntutannya sama saja. Fight atau cukup main aman?

Unggul 53 poin di klasemen, penantang terkuat Quartararo dalam berebut gelar 2021 adalah Francesco `Pecco`  Bagnaia (Ducati). Dengan lima sisa race musim ini berarti Pecco harus kalahkan Quartararo rata-rata di atas 10 poin per race, mulai dari San Marino. Jelas tak mudah tapi bukan tak mungkin terjadi.

Jika Ducati `main jorok` atau terapkan team order, bahkan tak mustahil Pecco bisa menggerus poin lawannya lebih dari 10 poin.

Start dari pole position dengan rekor kecepatan baru, plus mentalitas bertarung yang sedang tinggi berkat kemenangan di Aragon dan tuan rumah saat ini, Pecco jelas jadi pembalap favorit juara.

Hanya saja kemenangan itu tak bakal ngefek keras di klasemen jika Quartararo bisa finish runner up karena poin yang yang digerus hanya 5 angka. 

Lain soal jika Quartararo bisa `dipaksa` finish ke-3, 4 atau bahkan ke-5 sehingga semakin banyak poinnya yang dipangkas. Yang punya potensi memaksa El Diablo ke belakang adalah tiga pembesut Ducati lainnya.

Itu dimungkinkan secara teori karena 4 joki pabrikan Italia itu akan start di zona 5 Besar, mengepung El Diablo yang sendirian.

Komposisi start adalah Pecco di P1, rekan satu timnyadi Ducati - Jack Miller- pada P2, Quartararo P3, sementara duet tim Pramac Ducati Jorge martin dan Johann Zarco.

Biasanya para pembesut Ducati ini unggul saat sprint dari garis start menuju tikungan pertama karena power motor mereka lebih yahud dari Yamaha besutan Quartararo, terlebih Martin yang acap melesat bak roket dari garis start.

Singkat kata, formasi itu membuat Ducati punya pilihan strategis untuk membendung Quartararo guna memperkuat daya saing Bagnaia di klasemen.

Andai Quartararo sukses dihadang masuk podium maka selisih jumlah poin yang dipetik Pecco terbilang signifikan.

Itu akan jadi nilai plus saat seri lanjutan Misano digelar di trek sama pada 24 Oktober mendatang, sekaligus jadi penentu apakah Pecco masih punya peluang di dua race sisa atau tidak.

Tentu saja El Diablo dan Yamaha paham soal kemungkinan-kemungkinan itu. Maka tugas utama Quartararo adalah menghindari kemungkinan crash selepas start.

Setelah itu baru memutuskan apakah fight melawan Pecco dan teman-temannya atau bermain aman dengan raihan poin semaksimal yang bisa dipetik.

Meski dijepit 4 joki Ducati, Quartararo masih punya kepercayaan diri untuk beri perlawanan. Situasi saat balapan yang akan menentukan strategi yang harus ia lakukan. Itu tergantung situasinya.

"Catatan waktu kami tak terlalu jauh bedanya. Saya siudah paham di mana kelebihan dan kekurangan motor kami dibandingkan rival. Karena itu saya juga sudah tahu apa yang harus dilakukan," kata El Diablo.

Di sisi lain, keuntungan yang dipetik Pecco justru bisa juga jadi bumerang. Saat tampil penuh percaya diri, ia justru beberapa kali kecelakaan saat berada di baris depan balapan, karena kesalahannya sendiri. Bukan faktor teknis pada motornya.

Mudah-mudahan saja Quartararo memutuskan fight menuju P1. Sebab, jika ia finish di depan Bagnaia, maka penentuan gelar dunia 2021 semakin mudah ia kunci sebelum seri terakhir di Valencia. (rnp)

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo