Om Pras dan Banteng Motorsport Akan Disupport Subaru Indonesia Tahun Depan
mobilinanews (Medan) - Hingar bingar persaingan para pereli nasional kembali terjadi di Kejurnas Danau Toba Rally 2021 yang putaran pertamanya berlangsung hari Sabtu (11/12/2021) dengan 6 SS (Special Stage).
Sayangnya, Om Pras - panggilan akrab Prasetyo Edi Marsudi - akhirnya harus berhenti di SS3, karena mobil Subaru WRX-nya mengalami overhead.
Menurut Fredrik T Moeladi, navigator senior yang mendampingi Om Pras, di SS1 sebenarnya oil cooler sudah mulai bocor.
"SS2 masih bisa jalan karena diisi oli oleh Fedrik yang dibawa di mobil. Dan SS3, sudah kehabisan oli maka berhenti di km 6,44 SS3," ungkap Fredrik.
Di SS1, menurut Fredrik, lintasan licin kena berem hanya nyenggol kanan sedikit. Namun karena treknya batu yang keras, batu padas, maka membuat oil coolernya pecah.
Om Pras bersiap melakukan start SS di Kejurnas Danau Toba Rally 2021
"Tidak hanya licin, tapi super licin di SS1. Begitu menurut Fredrik yang sudah sangat berpengalaman sebagai co-driver di ajang reli," ujar John Impreza selaku advisor tim Banteng Motorsport.
Menurut John, om Pras hari kedua Kejurnas Rally 2021 besok kemungkinan akan membesut jeep. "Kita lihat besok hasilnya seperti apa," tambah John yang kali ini ke Parapat sekaligus pulang kampung.
Sementara itu, pereli Banteng Motorsport lainnya, Bimo Pradikto dengan navigator M Herkusuma yang mengandalkan Mitsubishi Evo X berhasil finish ke-5 overall.
Meski begitu, Bimo yang di SS1 mencetak waktu tercepat ke-4, sempat mengalami pecah ban kanan belakang di SS2 5 km sebelum finish.
"Karena sideway dan ya maklum batu padas jalannya," keluh Heru, sang navigator.
Pada SS 6 km 1.4, ganti ban kanan belakang sudah pecah dan langsung flat sampai dengan finish sekitar 15 km. "Bayangkan saja, hanya dengan 3 ban bisa sampai finish SS6. Karena tekad dan inilah motorsport namanya," timpal Bimo yang bertekad akan all out besok.
Plaza Subaru siap berkolaborasi untuk Kejurnas Rally 2022
Danau Toba Rlly kali ini cukup menantang terutama cuaca dan jalanan yang tidak biasa. "Seperti di RAC, ball bearing sungguh licin dan harus pesan ban khusus tahun depan. Mudah-mudahan bisa pakai Pirelli," lanjut Bimo.
Om Pras sendiri mengaku tidak cukup ban yang sesuai dengan kondisi trek kali ini karena persiapannya memang kurang memadai. Salah satunya karena PPKM setahun tidak rally.
Namun menutur advisor senior John Impreza, tahun depan akan dengan Subaru dan persiapan lebih matang. "Ban dan parts mudah-mudahan akan disupport oleh Plaza Subaru Indonesia. Kami sudah berbicara dengan Pak Arie Christopher dari Subaru Indonesia," ungkap John.
Selain itu, akan ada pengembangan tehnologi terbaru dari STI. "Dan rencananya Om Prass juga akan membesut Subaru yang baru dan untuk sang putri tercintanya Canya Prasetyo juga akan menggunakan Subaru," lanjutnya.
Menurut John Impreza, jika ada lebih dari 10 unit Subaru yang ikut reli tahun depan, akan coba membuat Subaru Trophy tentunya. Kita doakan semua dilancarkan untuk rencana tahun depan. (wan)
