mobilinanews

F1 2021 Abu Dhabi: Pengalaman Lewis Hamilton Versus Kekejaman Max Verstappen

Minggu, 12/12/2021 03:38 WIB
F1 2021 Abu Dhabi: Pengalaman Lewis Hamilton Versus Kekejaman Max Verstappen
Max Verstappen versus Lewis Hamilton, siap tarung penentuan juara dunia 2021. (Foto: f1)

mobilinanews (Abu Dhabi) - Soal pengalaman di F1, Max Verstappen ibarat anak kecil dibandingkan Lewis Hamilton. Tapi, soal kekejaman di lintasan, Verstappen adalah musuh paling menakutkan buat Hamilton, terlebih di partai final kompetisi F1 2021 di Abu Dhabi, Minggu (12/12/2021).

Mental bertarung Verstappen terbukti salah satu tertangguh di grid Formula 1. Ia tak mudah tertekan situasi dengan kekuatan mental yang  luar biasa pada umurnya yang baru 24 tahun. Bandingkan dengan Hamilton yang 36 tahun dan hampir separuh hidupnya sudah berada di F1.

Salah satu buktinya adalah penampilan dingin Verstappen di GP Belanda, di tengah ratusan ribu Orange Army yang menuntutnya menang di sana. 

Bukti terakhir di sesi kualifikasi GP Abu Dhabi, driver Red Bull Honda itu tampil dingin untuk mengalahkan Hamilton yang tengah on fire berkat kemenangan beruntun di Brasil,.Qatar dan Arab Saudi. Di tengah optimisme yang melambung di skuad pabrikan Jerman itu.

Memasuki seri terakhir 2021 di Abu Dhabi untuk menentukan gelar 2021, Verstappen pun mengaku santai dan tak banyak memikirkan hal lain kecuali fokus memenangkan balapan. 

"Meraih pole position sangat penting. Tapi, yang paling penting adalah balapan. Saya akan gunakan semua cara yang saya mampu untuk menang," tegasnya.

Cara yang ia maksud, salah satunya tentu serangan agresif yang bagi banyak orang cenderung liar. Saat tampil di trek, ia tak kenal kompromi saat bertahan mapun saat menyerang. Ketika menyerang dengan posisi siap menyalip, Verstappen hanya memberi dua pilhan bagi lawan: minggir atau ambil resiko!

Prinsip itu sudah dialami Hamilton di Sirkuit Monza beberapa bulan lalu. Ia memaksakan diri menyalip Mercedes di depannya meski pada ruang yang sempit.

Dan, tabrakan fatal tak terhindarkan kala Hamilton tak mau mengalah. Mobil Verstappen bergerak liar ke arah mobil Hamilton dan berhenti dalam posisi mobilnya menindih mobil lawan. Roda belakang RB16B bahkan nyaris menghantam kepala Hamilton.

"Itu akibatnya jika kamu tak memberi ruang," teriak Verstappen pada satu itu lewat radio.

Aksi serupa terjadi di GP Arab Saudi. Verstappen bermain keras menyalip Hamilton dalam posisi yang sempit, membuatnya justru mendapat penalti.

Akankah aksi serupa ia lakukan di Abu Dhabi, seri yang menentukan gelar tahun ini?

"Gaya balap saya tak akan berubah. Itu tak mencelakakan siapa pun. Seperti pembalap lain, saya hanya ingin ke depan jika memang ada peluang. Kalau yang lain boleh melakukan hal itu, mengapa saya tidak?" katanya jelang final Abu Dhabi.

Agresivitas itulah yang dikhawatarikan kubu Mercedes, bahkan oleh Hamilton sendiri. Dengan cerdik kubu Mercedes melalui Team Principal-nya, Toto Wolff, bahkan terus terang mengkhawatirkan `tabrakan` akan menjadi taktik Verstappen di Yas Marina.

Sebab, jika itu terjadi dan keduanya gagal finish seperti di Monza, maka Verstappen yang juara dunia karena memiliki jumlah kemenangan yang lebih banyak tahun ini. Ia sudah menang 9 kali sedangkan Hamilton 8 kali.

Terkait kemungkinan itu, Verstappen mengaku tak pernah punya skenario seperti itu. Bahkan memikirkannya pun tidak.

"Buang-buang enerji saja jika memikirkan hal itu. Yang saya pikirkan adalah bagaimana berada di depan sedari awal hingga finish. Saya sendiri sudah tak sabar menungu balapan besok. Kita lihat saja bagaimana nantinya," tegasnya.

Kini yang tertekan justru Hamilton. Bukan saja karena race pace Verstappen yang diperkirakan lebih bagus di Yas Marina, tapi juga kekejaman gaya balap Verstappen yang super agresif.

Atau Hamilton harus siap menghadapi kemungkinan itu dengan bermain tak kalah keras, yang dengan pengalamannya bisa membuat itu justru jadi kesalahan lawan?

Atau ada ilmu lain dari pengalaman itu yang bisa dimanfaatkan ia manfaatkan meredam serangan? Atau bisa jadi bahkan ia yang akan gunakan pola Verstappen?

Semua itu masih tanda tanya. yang jelas FIA Race Director Michael Masi sudah wanti-wanti agar kedua pembalap tak bermain culas karena penalti sudah siap menanti tanpa pandang bulu. (rnp)

 

 

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo