mobilinanews

F1 2021 Abu Dhabi: Inggris Bilang Gelar Lewis Hamilton Dirampok FIA, Mercedes Resmi Ajukan Protes

Senin, 13/12/2021 02:33 WIB
F1 2021 Abu Dhabi: Inggris Bilang Gelar Lewis Hamilton Dirampok FIA, Mercedes Resmi Ajukan Protes
Lewis Hamilton serahkan urusan protes kepada tim. (Foto: planetf1)

mobilinanews (Abu Dhabi) - GP Abu Dhabi 2021 akan dikenang sebagai sebuah sejarah dengan lahirnya juara dunia baru, Max Verstappen. Serial 2021 juga akan dikenang salah satu musim kompetisi terbaik, paling menghibur dan namun juga penuh kontroversi sampai kompetisinya sendiri sudah selesai. 

Lewis Hamilton dengan legowo sudah memberikan ucapan selamat kepada Verstappen. Tapi, tidak demikian dengan media dan pendukug Hamilton di Inggris.

Begitu pun Mercedes, seperti sudah diduga sebelumnya, akhirnya mengajukan protes resmi ke FIA atas restart pada lap terakhir. Mercedes mempersoalkan prosedur masuknya safety car saat itu dan proses `sprint race` antara Hamilton dan Verstappen di lap terakhir. 

Keputusan FIA Race Director Michael Masi menjadikan kedua pembalap head to head dalam final lap dinggap unik oleh banyak orang dan baru terjadi di F1 untuk menentukan gelar dunia. Padahal, sebelumnya ada lima pembalap yang berada di antara Hamilton dengan Verstappen.

Dalam protes resminya, Mercedes mempersoalkan dua hal. Pertama soal prosedur masuknya Safety Car yang dinilai terlambat sampai keputusan adu sprint di lap terakhir itu, dan yang jedua adalah Mercedes menganggap Verstappen menyalip Hamilton dalam situasi Safety Car masih ddalam lintasan.

Keputusan Masi soal sprint race itu jelas menguntungkan Verstappen yang baru saja ganti ban lunak. Sedangkan Hamilton masih bertahan dengan ban keras yang sudah ia gunakan 31 laps.

Sebelum Mercedes ajukan protes resmi, media Inggris dan para pendukung Hamilton sudah meramaikan medsos dengan tudingan FIA telah merampok gelar juara yang seharusnya masih jadi milik Hamilton.

Topik utamanya adalah bagaimana Verstappen yang sebelumnya tertinggal 11 detik dari Hamilton (sebelum safety car masuk lintasan), kemuidian bisa melakoni restart dari sebelah Hamilton di lap terakhir dengan kondisi ban yang jelas menguntungkan Verstappen.

"FIA telah merampok gelar Hamilton," tulis beberapa media Inggris mengutip komentar ramai pendukung hamilton di media sosial.

Team Principal Mercedes Toto Wolff yang di Arab Saudi lalu memuji cara Michael Masi mengatasi situasi balapan yang begitu banyak insiden kontroversial, kali ini sebaliknya marah besar dan menuding Race Director asal Australia itu membuat keputusan yang tak sesuai regulasi.

Sebaliknya dengan Christian Horner sang Team Principal Red Bull Honda. Kalau di GP Arab Saudi ia mengecam Masi yang dianggap merugikan Verstappen, kini berbalik menganggap keputusan FIA sudah final.

"Kami menyayangkan adanya protes usai balapan. Tapi, kami hormati dan sepenuhnya percaya pada keputusan FIA," tegas Horner.

Begitulah Wolff dan Horner yang juga sepanjang tahun ini saling perang kata-kata di media untuk membela pembalap masing-masing. Sikap kedua orang ini terhadap putusan FIA, ya bergantung pada siapa yang diuntungkan. 

Dari FIA maupun Masi sendiri belum punya sikap atau tanggapan soal protes Mercedes. Namun, sepanjang amsih ada protes resmi maka gelar Verstappen sebagai juara dunia F1 pun belum dianggap resmi.

Tapi, sah saja, jika pendukung Verstappen di seantero Belanda sudah lakukan perayaan seusai GP Abu Dhabi dengan turun dan bersuka cita di mana-mana. (rnp)

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo