Klarifikasi Mantan Ketua IMI Jabar Fachrul Sarman, Freddy : Orang Dzolim Akan Dapat Balasan!
mobilinanews (Bandung) - Terkait berita yang ditayangkan di mobilinanews dengan judul : Freddy Soemitro (Ketua Tim Penjaringan) : Ngawur, Ketua IMI Jabar Umumkan Daniel Calon Tunggal!, Fachrul Sarman selaku mantan Ketua IMI Jabar menyampaikan hak jawab dengan kronologi dan klarifikasi.
"Bahwa dalam rangka melaksanakan MUSPROV IMI Jabar 2021 & mengacu pada Juklak / Panduan Pelaksanaan Musprov, Ketua IMI Jabar periode 2017 - 2021 menerbitkan SK Penunjukan Tim Penjaringan yg terdiri dari 1 orang Ketua & 2 orang anggota," tulis Fachrul.
"Tim Penjaringan mulai bekerja tanggal 16 Desember 2021 dengan menerima pengembalian Formulir & Berkas Pendaftaran Bakal Calon & menerima “Uang Sumbangan Musprov dari Bakal Calon Ketua IMI Jabar.
Tercatat hanya 2 orang Bakal Calon yang mengembalikan Formulir Pendaftaran ke Ruang Meeting Sekretariat IMI Jabar langsung kepada Ketua & 2 orang anggota Tim Penjaringan beserta “surduk” (surat dukungan ) dari klub kepada masing-masing calon.
Sesuai Juklak Musprov Bakal Calon yang lulus verifikasi sebagai calon Ketua harus didukung minimal 1/3 dari seluruh klub yang menjadi Peserta Musprov.
Sesuai jadwal resmi yang dikeluarkan Panitia Musprov, tanggal17 Desember 2021 adalah jadwal sidang pemeriksaan formulir & berkas untuk kemudian diverifikasi oleh Tim Penjaringan bersama para saksi dari masing-masing Bakal Calon Ketua.
Sampai dengan pukul 23.59 wib tanggal 17 Desember 2021, Tim Penjaringan belum juga bersidang memverifikasi Berkas Surat Dukungan/Surduk para bakal calon.
Tim Penjaringan secara nyata jelas- jelas telah membawa berkas surduk para bakal calon keluar sekretariat selama lebih kurang 3 hari tanpa izin & pemberitahuan ke Ketua IMI Jabar sebagai penanggung jawab musprov IMI Jabar.
Tindakan Tim Penjaringan dengan membawa berkas surduk keluar sekre IMI Jabar & bersidang tertutup jelas melanggar etika & melanggar amanah untuk bersikap independent & merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab.
Ketua IMI Jabar sebagai penanggung jawab Musprov mencoba terus berkomunikasi via wa & telp namun diabaikan. *bukti wa chat, telp dll terlampir.
Menyikapi hal tersebut Ketua IMI Jabar melakukan konsultasi dengan Waketum Bid Organisasi IMI Pusat meminta arahan & petunjuk terkait polemik ini. *surat resmi ke Waketum IMI Pusat terlampir.
Atas masukan & saran dari Waketum Bid Organisasi IMI Pusat, tanggal 20 Desember 2021, 3 hari setelah batas waktu terlewati Ketua IMI Jabar setelah mengadakan rapat dengan para unsur pengurus IMI Jabar “mengundang secara resmi “ Ketua & Anggota Tim Penjaringan, Unsur Pengurus Inti IMI Jabar, Para Bakal Calon Ketua sekaligus saksi - saksi kedua belah pihak & didampingi langsung Deputy Bid Organisasi IMI Pusat Bpk Doni Prihandana, untuk bertemu sekaligus bersidang memverifikasi ulang surduk yang sebelumnya di tahan oleh Tim Penjaringan . *undangan resmi terlampir.
Sekitar jam 21.00 WIB tanggal 20 Desember 2021 semua hadir memenuhi undangan kecuali salah satu balon tidak hadir & Ketua Tim Penjaringan izin tidak bisa hadir karena sakit. *berita acara terlampir
Dalam persidangan malam itu semua pihak sepakat untuk membaca laporan versi Tim Penjaringan & sepakat membuka ulang semua surduk dengan disaksikan bersama-sama.
Adalah tidak benar bahwa Ketua IMI Jabar membuka paksa Berkas Surduk para Bakal Calon. Dua anggota Tim Penjaringan yang membaca laporan secara bergantian.
Namun atas dasar wewenang yang dimiliki & atas dasar arahan Waketum Bid Organisasi IMI IMI Pusat, Ketua IMI Jabar sebagai penanggung jawab Musprov berinisiatif melakukan sidang verifikasi ulang berkas surduk para bakal calon untuk menghentikan POLEMIK yang timbul akibat Tim Penjaringan membawa Berkas Surduk keluar sekretariat IMI Jabar, tanpa izin & sangat tidak bertanggung jawab. Sehingga bisa memunculkan kisruh dalam Musprov IMI Jabar 2021.
Hasil Verifikasi ulang yang dilakukan bersama tercatat dalam Berita Acara sidang verifikasi ulang yang ditanda tangani oleh 8 orang yang hadir & menyaksikan sidang verifikasi ulang dari awal sampai selesai."
"Tim Penjaringan bertugas ada tenggang waktu, kalo nggak mampu bilang. SK dari gua kok ngeyel minta sidang terbuka verifikasi kok nggak mau? Ada apa?," ujar Fachrul.
Menurut Fachrul, Tim Penjaringan boleh minta tambahan waktu asal jelas & tertulis ke penanggung jawab Musprov ya Ketua IMI Jabar waktu itu pemberi SK.
"Bukan bawa kabur, buat malu. Ditanya bilangnya berat & nggak gampang. Gua yang pimpin verifikasi beres kurang dari 2 jam. Trus di Musprov juga dibuka lagi, hancuuur tuh harga diri Errie Syauta gegara Tim Penjaringan belagu, maaf. Punya hak limitatif & ada tenggat waktu coba manuver. Kasian Errie jadi korban. Kalo pait bilang pait biar dia juga belajar. Ketemu gua udah mau ngerti eeehhh masuk money politic sekarang udah bukan ranah gua," terang Fachrul.
Kronologi dan klarifikasi Fachrul, mendapat respon dari Freddy Soemitro selaku Ketua Tim Penjaringan Balon Ketua IMI Jabar 2021-2025.
"Gak ada itu verifikasi harus dilakukan di sekretariat dan dibuka di depan balon. Dia (Fachrul Sarman) pengetahuannya rendah tentang IMI. Jadi ngawur ngomongnya. Ngakunya pengacara, tapi gak paham juklak apalagi undang undang," ujar Freddy Soemitro sembari tertawa.
"Bego Fachrul mah ga paham. Gak usahlah saya protes-protes. Saya sih serahkan pada Allah. Orang yang dzolim akan dapat balasan," lanjut Freddy Soemitro yang merupakan mentor Fachrul saat dia maju ke pemilihan Ketua IMI Jabar 2016.
"Jadi ngawur, itu dia keluarkan SK berarti dia sudah melepas haknya. Kalau cuma liat surduk double hangus ya gak usah 2 jam, 10 menit juga selesai. Lalu kita kan harus verifikasi logo, tanda tangan dengan referensi yang ada di pemutakhiran data yang ada di IMI. Lalu, buat apa ada Tim Penjaringan kalau akhirnya diintervensi juga ama dia!," terang Freddy Soemitro. (Tim mobilinanews)
