mobilinanews

Ini Kata Ketua Harian IMI Kalsel Kombespol Widiatmoko Terkait 34 Klub Tak Memiliki Hak Suara di Musprov 2022

Kamis, 24/02/2022 21:58 WIB
Ini Kata Ketua Harian IMI Kalsel Kombespol Widiatmoko Terkait 34 Klub Tak Memiliki Hak Suara di Musprov 2022
Ketua IMI Kalsel Ir Edy Sudarmadi (kiri) ikut hadir pada pertemuan mediasi dengan perwakilan 34 klub di Kafe Kalvin Banjarmasin, Rabu (23/2/2022) tadi malam. (foto : ist)

mobilinanews (Banjarbaru) - Terkait kemelut yang terjadi jelang Musprov IMI Kalimantan Selatan, Sabtu (26/2/2022) lusa, Kombespol Widiatmoko SH selaku Ketua Harian IMI Kalsel menyampaikan penjelasan secara humanis kepada mobilinanews.

Terutama menyangkut pemberitaan belakangan ini yang dinilainya cenderung mendiskreditkan pengurus IMI Kalsel dan Ketua Ir Edy Sudarmadi oleh kelompok yang menamakan diri perwakilan 34 klub anggota IMI Kalsel.

"Katanya cinta IMI. Kalau cinta IMI, mestinya tunjukkan secara ksatria bukan malah membuat oposisi yang merugikan organisasi IMI yang sudah dibangun oleh pendahulu dengan baik," buka Kombes Widiatmoko.

"Di sini kami sampaikan kepengurusan IMI yang dipimpin bapak Edy Sudarmadi yang humbel, humanis dan komunikatif bahkan loyalitas tinggi kepada organisasi sudah melakukan sesuai amanah AD/ART dan tertib adminitrasi. Bahkan IMI Kalsel sekarang menjadi barometer ketua IMI Pengprov lain," terangnya.

"Apa yang saudara Effendy "Pepeng" Blegoer cs lakukan dengan mendaftarkan TKT (Tanda Klub Terdaftar) secara kolektif itu merupakan kesalahan fatal dan justru menuai protes dari sebagian klub yang ada di 34 klub tersebut dan menyimpang dari AD/ART," lanjut Kombes Widi.

"Tolong untuk pengurus IMI Kalsel bantu Ketua kita dengan memberikan arahan yang benar kepada ke-34 klub tersebut yang TKT-nya dibayarkan oleh sdr Pepeng untuk datang sendiri supaya pengurus IMI juga tahu : siapa ketua klubnya, pengurus dan
sekretariat alamatnya," lanjutnya.

"Ini menandakan sdr Pepeng tidak paham AD/ART. Katanya juga ikut menyusun. Jangan katakan dulu bisa. Sekarang sesuai aturan yang merupakan arahan ketua kita. Kesempatan komunikasi kita buka lebar dari hari Selasa, Rabu sampai tadi malam namun ke-34 klub tidak datang," beber Kombes Widi.

Dan yang lebih fatal lagi, lanjutnya, setelah pembayaran TKT secara kolektif ditolak, uang TKT minta dikembalikan lagi oleh sdr Pepeng cs. Ini menunjukkan sudah ada niat tidak baik untuk menjatuhkan ketua IMI Kalsel bapak Edy sudarmadi.

"Terus klub mana ini yang disebutkan ke-34  tersebut....? Ternyata setelah ditelusuri itu hanya akal-akalan saja. Karena ternyata tidak semua klub tahu didaftarkan dan setuju didaftarkan kolektif TKT. Haji Jajam pun sudah menyampaikan ke saya tidak maju bakal. Calon lain lalu dimajukan yaitu Rudi Gadur, ternyata pada saat pengembalian berkas pun tidak mengembalikan. Tolong bidang Organisasi cek betul," papar Kombes Widi.

Perwira Menengah Polri yang kini ditugaskan di Baharkam Mabes Polri yang sebelumnya sebagai Binmas Polda Kalsel dan bersiap mengikuti Sekolah Pimpinan (Sespim) Polri ini menyebutkan rupanya ke-34 klub banyak mendapat masukan salah dari tim 12 yang melakukan mosi tidak percaya kepada Pengurus IMI Kalsel.

Bahkan membuat tuntutan yang tidak relevan dengan minta mendapat hak suara di Musprov, minta tempat sekretariat IMI tidak di tempat sekarang (sekretariat IMI Kalsel di kawasan kediaman Edy Sudarmadi) serta minta dijadikan pengurus lagi di IMI Kalsel.

"Kenapa dari kemarin-kemarin tidak mengurus kewajiban sebagai anggota IMI dan klub yang sudah disosialisasikan oleh Sekum di bulan September - November 2021 menjelang Musprov? Setelah SK penetapan Hak Suara dikeluarkan IMI Pusat, baru mau mengurus dan mengatakan tidak adil serta dicurangi," lanjutnya.

"Selama ini ke mana? Kantor IMI Kalsel kan jelas  serta membuat berita yang sebenarnya menjatuhkan diri sendiri di media online Mobilinanews.Tolong bidang hukum IMI Kalsel buat somasi berita tersebut. Karena yang dilakukan mereka justru menjatuhkan nama Kalimantan Selatan khususnya IMI Kalsel," kata Kombes Widi.

Disampaikan, pengurus IMI Kalsel terbuka lebar buat anggota IMI untuk komunikasi. "Demikian yang dapat disampaikan agar semua anggota IMI Kalsel tahu hasil pertemuan semalan di Cafe Kalvin," imbuhnya.

Pada pertemuan mediasi di cafe Kalvin pada Rabu (23/2/2022) pukul 20.00 WITA dihadiri oleh 
Ketua IMI Kalsel Edy Sudarmadi, H Sutarto (pembina, mantan Ketua IMI Kalsel), Syarifudin,  Rivani, Solikin serta Fathur yang merupakan perwakilan 34 klub.

Pada intinya, terang Kombes Widi, Ketua IMI Kalsel membuka pintu komunikasi kepada anggota IMI dan klub seluas-luasnya serta menyediakan tempat sekretariat IMI untuk menjalin persaudaraan.

Namun ternyata pada pertemuan tersebut 34 klub tidak datang (hanya mengutus Fathur), padahal sudah diberikan waktu dari hari Selasa untuk berkomunikasi sesuai permintaannya.

Kombes Widi selaku Ketua Harian IMI Kalsel juga menyampaikan 34 klub tersebut tidak memiliki hak suara di Musprov karena tidak memiliki TKT tahun 2022 sebagaimana diatur dalam AD/ART harus memiliki TKT berkelanjutan (2021 dan 2022).

Menurut Kombes Widi, perihal pelaksanaan Musprov IMI Kalsel akan dilaksanakan sesuai aturan (AD/ART, peraturan organisasi dan juklak dari IMI Pusat).

"Tapi ke-34 klub itu akan diakomodir setelah Musprov. Intinya kita tetap memperhatikan klub-klub tersebut," lanjutnya.

Apa alasan ke-34 klub tersebut tidak diberi kesempatan yang sama untuk memiliki hak suara di Musprov?

"Ditolak karena ada batas waktu pendaftaran (ulang) klub-klub anggota IMI Kalsel yaitu tanggal 12 Januari 2022," jawab Kombes Widi.

Dia lalu menerangkan perihal ke-34 klub yang tidak memiliki hak suara di Musprov IMI Kalsel.

Pertama, surat IMI Kalsel ke IMI Pusat tanggal 23 Des 2021 perihal penerbitan TKT anggota IMI Kalsel tahun 2022. Kedua, surat IMI Kalsel ke IMI Pusat tanggal 11 Januari 2022 perihal validasi klub terdaftar. Ketiga, tanggal 7 Februari 2022 melalui sdr Effendi Blegur mengajukan permohonan TKT untuk 34 klub secara kolektif dan bermaksud membayar iuran serta TKT tetapi ditolak oleh IMI Kalsel karena tanpa dilampiri persyaratan administratif lainnya.

Keempat, surat IMI Pusat tanggal 15 Februari 2022 perihal penetapan klub peserta Musprov IMI Kalsel pada 26 Februari 2022 Akhir pekan ini.

Kombes Widi bahkan menuding ke-34 klub itu ngarang ngarang, mana ada TKT dibuat kolektif. Dan itu sudah kewajiban masing masing klub kalau mau memperpanjang.

"Ibarat STNK dan SIM mati, adalah tanggung jawab perorangan yang seharusnya sudah tahu karena keluarnya TKT 2021 itu di bulan November. Maka kewajiban mereka membuat TKT masing masing. Kan begitu mestinya," jelasnya.

Untuk TKT 2021, lanjut Pamen Polri kelahiran Yogyakarta ini, IMI Kalsel sudah bersurat ke klub-klub di bulan Juli, tapi tidak ada tanggapan dari 34 klub dimaksud.

"Bulan Oktober kembali bersurat, baru ditindak lanjuti oleh klub hingga awal November 2021 serta ditindaklanjuti ke IMI Pusat hingga terbitnya TKT 2021," ungkapnya.

Untuk TKT 2022, banyak klub yang menanyakan kewajibannya untuk tahun 2022 dan diantaranya masalah TKT hingga sekitar pertengahan Desember 2021 banyak permohonan TKT 2022 yang masuk hingga 23 Des 2021. Lalu berkas permohonan ditindaklanjuti IMI Kalsel ke IMI pusat untuk diverifikasi guna penerbitan TKT.

"Intinya Haji Ciut (M Hatta, tokoh dan pengusaha dari group Binuang) dan Haji Isam (tokoh dan pengusaha Batulicin) sudah mendukung Pak Edy.
Supaya tidak berkepanjangan beritanya," pungkas Ketua Harian IMI Kalsel tersebut. (bs)
 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo