mobilinanews

Survei BMW Asia : 83% Orang Indonesia Mulai Tertarik Dengan Mobil Listrik

Jum'at, 25/03/2022 07:28 WIB
Survei BMW Asia : 83% Orang Indonesia Mulai Tertarik Dengan Mobil Listrik
Mobil listrik BMW lengkap dengan stasiun pengecasan, segera terealisasi termasuk di Indonesia

mobilinanews (Jakarta) – Kampanye elektrifikasi di negara-negara Asia Tenggara yang masif termasuk Indonesia, cukup membentuk persepsi positif pada mobil listrik. Hal ini cukup sukses karena didukung kehadiran berbagai model mobil listrik yang bisa ditemui masyarakat.

Sebuah survei yang dilakukan oleh BMW Group Asia mengungkapkan bahwa 83% pengemudi di Indonesia mulai menyukai kendaraan listrik (EV). Hal ini berkaitan dengan kesadaran tentang isu lingkungan.

Namun, kurang dari setengah atau 37% pengemudi di Indonesia mengatakan mereka akan mempertimbangkan untuk membeli mobil listrik hybrid atau mobil listrik penuh ketika mereka akan membeli kendaraan.

Fakta ini tidak terlalu mengejutkan, mengingat hanya satu dari empat pengemudi yang pernah mengendarai mobil listrik sebagian atau mobil listrik penuh (EV) di Indonesia. Hampir setengah atau 40% dari pengemudi Indonesia, mengira bahwa mobil listrik (EV) hanya dapat menempuh jarak hingga 100 km sebelum perlu diisi ulang.

Survei online yang diikuti oleh 4.000 pengemudi dari Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Thailand dan menargetkan setidaknya 2.800 pemegang Surat Ijin Mengemudi (SIM), bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang baik mengenai mobil listrik dan mendekatkan preferensi pengemudi di Asia Tenggara terkait mobil listrik (EV).

Topik lain yang ikut dieksplorasi termasuk mengenai dampak penggunaan mobil listrik (EV) terhadap lingkungan dan faktor yang akan memotivasi pengemudi untuk membeli sebuah mobil listrik (EV).

Hasil positif ini dari berbagai informasi dan kampanye, membuat 84% pengemudi Indonesia tertarik membeli mobil baru dalam lima tahun ke depan, dengan tiga dari empat di antaranya menunjukkan pengetahuan seputar mobil listrik (EV).

Meskipun tingkat pengetahuan tunjukkan hasil yang tinggi, kesalahpahaman masih ada di antara responden, tetkait adanya pemikiran bahwa mobil listrik (EV) tidak memiliki jangkauan yang cukup jauh sebesar 40%, mobil listrik (EV) memiliki biaya perawatan yang lebih mahal ada 28%, dan pengisian daya yang rumituntuk mobil 27%.

Terlepas dari berbagai kesalahpahaman ini, kelompok yang sama mengakui manfaat memiliki kendaraan listrik (EV). Hasil survei yang menjanjikan adalah persepsi seputar keamanan mobil listrik (EV), hanya 6% responden yang menunjukkan kekhawatiran atas keamanan kendaraan listrik.

Untuk 59% responden, manfaat utama dari memiliki mobil listrik (EV) adalah mengurangi emisi karbon. Manfaat lainnya, adalah pengetahuan akan hematnya biaya dari penggunaan listrik daripada bensin sebanyak 41% dan pengalaman berkendara yang lebih baik 37%.

“Hasil studi yang tunjukkan pengemudi Indonesia semakin sadar dengan keuntungan memiliki mobil listrik (EV) dan menilai mobil listrik (EV) menjadi pintu gerbang menuju pengalaman berkendara yang lebih premium, dan semakin meningkatkan semangat BMW Group Indonesia," kata President Director BMW Group Indonesia, Ramesh Divyanathan.

Survei yang menunjukkan bahwa pengemudi Indonesia sadar mengenai proses menuju go-green tetapi masih ada kebimbangan akan berdampak pada kehidupan sehari-hari, serta bagaimana memastikan kendaraan tetap pada tingkat performa puncak, maka BMW akan terus memberikan edukasi mengenai mobil listrik ini.

Faktor lain yang perlu dilakukan adalah memastikan adanya infrastruktur yang mumpuni, agar memotivasi dan mendukung konsumen untuk berani beralih ke mobil listrik. Selain itu, perlu adanya garansi yang memenuhi ekspektasi mereka.(elk)

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo