mobilinanews

F1 2022 Arab Saudi: Data Menunjukkan Ferrari Lincah di Tikungan, Red Bull Sangar di Trek Lurus

Minggu, 27/03/2022 21:23 WIB
F1 2022 Arab Saudi: Data Menunjukkan Ferrari Lincah di Tikungan, Red Bull Sangar di Trek Lurus
Penantian duel ulang Ferrari vs Red Bull di GP Arab Saudi 2022 malam ini. (Foto: f1)

mobilinanews (Arab Saudi) - Pesona duel Max Verstappen dan Charles Leclerc pada lap 17, 18 dan 19 di GP Bahrain sangat mungkin terulang pada race GP Arab Saudi pada Senin (28 Maret 2022) pukul 00.00 WIB malam ini.

Bukan hanya Verstappen versus Leclerc, tapi juga terbuka kemungkinan tempur Verstappen versus Carlos Sainz atau Leclerc versus Sergio Perez.

Selain kombinasi itu, lebih seru lagi, juga terbuka kemungkinan perang 'lunak' antar rekan satu tim, Leclerc vs Sainz atau Verstappen vs Perez.

Jika tak ada crash di awal start, potensi di atas sangat mungkin terjadi dan menarik dinanti karena Perez dan Leclerc berada di front row, sedangkan Sainz dengan Verstappen berangkat dari P3 dan P4 di starting grid. Siapa yang menyalip siapa selepas start sangat sulit diprediksi. 

Yang pasti, jika trek di depannya terbuka, maka 'sprint race' menuju tikungan pertama lebih terbuka buat RB18 besutan pembalap Red Bull. Tak lain karena power dan akselerasinya yang lebih paten dari SF-75 besutan joki Ferrari. 

Leclerc menyebut tenaga mobilnya naik sekitar 30HP dibandingkan mobil tahun lalu. Tapi itu belum cukup untuk membungkam performa RB18 di trek lurus.

Tapi, di sisi lain,  perbedaan power itu membuat SF-75 lebih stabil dan lincah di tikungan. Kalau di MotoGP,  itu ibarat Ducati lawan Yamaha, yang satu ambil ambil waktu di trek lurus dan satunya di tikungan.

Itu yang tampak saat pertarungan wheel to wheel Leclerc vs Verstappen di Bahrain. Sepertinya pemandangan sama akan terjadi di Sirkuit Jeddah malam nanti.

Ferrari akan berusaha mencuri keunggulan dalam 27 tijungan yang ada sementara Red Bull akan dekatkan atau perlebar jarak di trek lurus.

Menarik menyimak data yang ada pada sesi kualifikasi kemarin. Perez yang meraih pole position punya top speed 335,1 km per jam. Saat melintas di garis start/finish ia melaju dengan kecepatan 309,1 kpj. Verstappen punya top speed 334,1 dengan speed 308,5 kpj.

Bandingkan dengan Sainz yang punya kecepatan 327,1/301, 4 serta Leclerc 327,0/300,5 km.

Dari data itu sangat jelas betapa perbedaan top speed itu berpengaruh signifikan pada hasil akhir kualifikasi. 

Itu pula yang membuat tim yang menggunakan mesin Ferrari ikut naik pamor. Kevin Magnussen (Haas) dan Valtteri Bottas (Alfa Romeo), misalnya, mulai bisa melawan di papan tengah tak lain karena mesin Ferrari bisa membawa mereka ke puncak kecepatan 330,0 dan 328,7 kpj.

Bahwa keduanya kalah posisi dengan Leclerc dan Sainz tak lain karena paket aero, sasis dan lainnya berbeda dengan SF-75 dengan performa yang juga berbeda di area tikungan.

Contoh lain adalah Lewis Hamilton (Mercedes). Juara dunia 7 kali itu terdampar di urutan belakang kualifikasi, salah satunya karena W13 yang digeber hanya mampu meraih top speed 324,4 kpj. Hal serupa terjadi pada joki tim pengguna mesin Mercedes macam McLaren, Aston Martin dan Williams.

Tentu saja situasi race akan sangat berbeda dengan kualifikasi. Tapi, setidaknya, perbandingan data di atas bisa jadi membantu penonton siaran langsung di Indonesia malam ini.

Atau paling kurang, saat pembalap Ferrari dan Red Bull berada di trek lurus dan masuk tikungan 1 dan 2. Atau akan sama dengan di Bahrain, keunggulan di banyak tikungan (27) membuat defisit waktu yang tak lagi bisa dikejar di trek lurus?

Mari dinanti! (rnp)

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo