mobilinanews

MotoGP 2022 Argentina: Juara Perdana Setelah 200 Kali Balap, Penantian Panjang Aleix Espargaro Berakhir Istimewa

Senin, 04/04/2022 22:14 WIB
MotoGP 2022 Argentina: Juara Perdana Setelah 200 Kali Balap, Penantian Panjang Aleix Espargaro Berakhir Istimewa
Aleix Espargaro (Spanyol/Aprilia), sukses membawa Aprilia jadi salah satu motor tercepat di dunia. (Foto: ist)

mobilinanews (Argentina) - Sekali teguk di GP Argentina beberapa rekor istimewa ditorehkan Aleix Espargaro. Menjadi juara seri MotoGP kali pertama sepanjang 200 penampilan di kelas primer, pole dan juara kali pertama Aprilia di kelas MotoGP, dan kali pertama nangkring di pucuk klasemen sementara.

Itu penantian panjang Aprilia sejak manggung di kelas MotoGP pada 2015. Itu pun perjuangan panjang Aleix Espargaro dalam 6 tahun terakhir, sendirian.

Ya, ia memang berjuang sendiri membangun motor pabrikan Italia itu. Dari tim pabrikan paling bawah di MotoGP hingga pada titik sekarang ini.

"Tak ada yang tertarik dengan tim kami. Bukan hanya pembalap yang sudah di MotoGP, para pembalap top di Moto2 pun begitu. Kami diabaikan. Aprilia tak diminati," kata Aleix yang meraih gelar kelas primernya pada usia 32 tahun.

Ya, rekan setim Aleix selama ini memang tak ada rider bintang yang promosi dari Moto2. Andrea Iannone jadi pendamping Aleix hanya karena ia terbuang dari Ducati, sementara Maverick Vinales yang gabung sejak pertengahan tahun lalu pun karena sudah putus asa di Yamaha.

Beberapa nama tenar sempat dibidik Aprilia macam Jorge Lorenzo, Andrea Divizioso dan Cal Crutchlow. Begitu pun jagoan Moto2 yang sekarang berada di MotoGP. Tapi, tak ada yang serius ingin membangun Aprilia, pabrikan dengan kasta terendah di MotoGP.

"Saat mereka menolak saya hanya berkata dalam hati 'ada saatnya nanti kalian menyesali penolakan ini'. Itu sekaligus memicu semangat saya untuk terus membangun motor ini. Tadinya energi saya sudah habis, tangkinya sudah kosong. Tapi, istri saya, Laura, terus menyemangati. Kedatangan Massimo juga sangat membantu," ujar Aleix menyebut Team Principal Aprilia Massimo Rivola yang meninggalkan jabatannya di tim Ferrari Formula 1 dan hijrah ke Aprilia.

"Kini saya sangat bahagia. Melihat kebahagiaan kru membuat saya sangat  terharu. Kami berjuang bersama sangat lama untuk memperoleh hasil hari ini," ungkap Aleix.

Kemenangan di GP Argentina sekaligus membuang hak istimewa yang selama ini diperoleh Aprilia dengan apa yang disebut konsesi. Dari enam pabrikan, Aprilia satu-satunya tim yang punya hak konsesi.

Ini adalah hak istimewa yang diperoleh tim pabrikan yang belum pernah juara kelas MotoGP saat balapan berlangsung di lintasan kering.

Hak itu terkait pengembangan teknis pada motor yang lebih bebas dibandingkan pabrikan lain. Juga lebih leluasa melakukan tes sendiri di luar tes resmi.

Misalnya dalam shakedown test jelang tes resmi pra musim. Tes yang sejatinya hanya untuk test rider dan pembalap ruki itu, boleh diikuti para pembalap Aprilia. Ini sekaligus menunjukkan status Aprilia yang masih terbelakang dibandingkan tim lain.

Dengan kemenangan di Argentina, hak itu dengan sendirinya gugur. Tapi, Aleix bangga karena hal itu berarti Aprilia RS-GP sudah sah jadi salah satu motor tercepat di dunia.

"Masih banyak yang harus kami lakukan sebagai tim. Tapi, dengan status saat ini saya kira Aprilia ke depannya akan dilirik para pembalap Moto3 maupun Moto2. Ini bagus buat kami dan bagus buat kejuaraan ini. Saya akan bahagia jika kerja keras kami selama ini kelak diminati para pembalap muda," ujar Aleix.

Perjalanan Aprilia memang masih panjang. Tapi, setidaknya kini mereka sudah keluar dari zona konsesi yang identik dangan kasta terendah di MotoGP. Aleix tak lagi butuh hak istimewa itu.

Ia kini hanya termotivasi untuk meraih kemenangan kedua dan seterusnya, tak lain untuk menaikkan pamor dan daya  pikat  Aprilia di mata para pembalap muda. (rnp)

 

 

 

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo