mobilinanews

Ternyata Ini Daya Tarik Jakarta E-Prix 2022 di Sirkuit Ancol Yang Wajib Diketahui Calon Penonton

Selasa, 10/05/2022 14:38 WIB
Ternyata Ini Daya Tarik Jakarta E-Prix 2022 di Sirkuit Ancol Yang Wajib Diketahui Calon Penonton
Lay out Jakarta International E-Prix Circuit Ancol, Jakarta dengan lebar 12-16 meter, 18 tikungan serta panjang 2,4 km memungkinkan hampir seluruh ruas untuk overtaking. (foto : antara)

mobilinanews (Jakarta) - Jakarta E-Prix 2022 yang akan dihelat di Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (4/6/2022) mendatang bisa jadi akan menjadi balapan fenomenal di antara balapan Formula E (FE) lainnya di dunia.

Pertama, seperti disampaikan Ketua OC (Organizing Committee) Ahmad Sahroni, akan memanfaatkan seluruh kawasan Ancol pada hari itu hanya untuk gelaran balapan FE. 

Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Anies Baswedan saat kunjungi sirkuit FE Ancol. (foto:antara)

"Kami atur sedemikian rupa, sehingga seluruh kawasan pantai Ancol dengan nuansa Jakarta E-Prix. Dari ujung Barat hingga Timur kawasan Ancol, semua bisa menonton balapan FE baik yang melalui Giant Screen maupun secara langsung balapan kejuaraan dunia balap mobil yang pertama di Indonesia ini," ujar Ahmad Sahroni kepada mobilinanews. 

Tidak hanya itu, lanjut Sahroni, akan disiapkan beberapa stage untuk membuat penonton lebih nyaman dan menyenangkan. Dari stage food beverage, dj performance oleh 4 dj wanita paling ngehit saat ini, stage band papan atas seperti Gigi, Padi Reborn, Wali, D`Masiv, Kotak dan lain-lain.

"Jadi selain menyaksikan balapan FE, juga bisa sambil menikmati dengan santap makan, minum kopi serta full entertainment yang pasti menyenangkan," terang Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi 3 DPR-RI tersebut.

Ahmad Sahroni, Ketua Organizing Committee Jakarta E-Prix. (foto : budsan)

Maka itu, Sahroni optimistis target 50-60 ribu pengunjung dengan harga tiket dari Rp 250 ribu hingga Rp 10 juta akan bisa dicapai pada gelaran balapan yang akan diikuti 22 pembalap level dunia dari 11 tim itu. 

Gunung Kartiko selaku Vice Managing Director Formula E Jakarta menyebutkan, untuk menghangatkan event Jakarta E-Prix, pihaknya juga menggelar beberapa pra-event yakni Jakarta E-Prix ESport Championship, Sustainable Vehicle Design Competition serta Sustainable World Journalist Competition. 

"Pre-event Jakarta E-Prix 2022 kini tengah berlangsung, dan mendapat animo serta antusias yang sangat besar dan menggembirakan. Salah satu tujuannya adalah untuk lebih mengenalkan balapan FE kepada masyarakat, karena ini merupakan balapan level dunia dan baru yang akan menjadi primadona balapan masa depan. Dipastikan, semua akan serba listrik pada waktunya, mengurangi emisi gas buang secara signifikan, dan menciptakan udara bersih," ungkap Gunung Kartiko.

Gunung Kartiko, siapkan beberapa stage entertaint dan food beverage (foto :budsan)

Pria ramah yang sempat melakukan studi banding menyaksikan langsung penyelenggaraan E-Prix Diriyah di Arab Saudi pada 28-29 Januari lalu itu menambahkan, pemenang lomba pre-event Jakarta E-Prix selain mendapat hadiah uang, juga akan diboyong menyaksikan langsung Seoul E-Prix di Korea Selatan, Oktober mendatang.    

Irawan Sucahyono sebagai Vice President Infrastructure & General Affairs OC Jakarta E-Prix 2022 menyebutkan, round 9 FE di Jakarta 4 Juni mendatang akan terasa beda dengan penyelenggaraan FE lainnya. 

"Lay out sirkuit Formula E Ancol yang baru pertama kali digunakan ini, bukan hanya menjadi satu-satunya yang murni dibangun dari nol, namun juga didesain lebih menyenangkan bagi pembalap serta cocok untuk balap FE yang terus mengalami improve dari sisi speed (kecepatan) maupun kemajuan teknologi pada mobilnya," terang Irawan Sucahyono.  

Jakarta International E-Prix Circuit di Ancol menjadi satu-satunya sirkuit FE yang dibangun dari nol

Hal itu disampaikan Irawan Sucahyono yang mantan Sekjen PP IMI saat hadir sebagai nara sumber pada diskusi bertajuk ‘Worlds First Net Zero Sport Emission Race : Season 8 - Jakarta E-Prix : Sustainability Perspective’ secara virtual Zoom, Senin (9/5/2022).

“Ini akan terlihat di dalam sirkuit FE Ancol Jakarta. Ada yang namanya Attack Mode, di mana jika itu ditekan tenaga mobil balap akan diperbesar secara elektronik. Kalau pembalap masuk ke Attack Mode, dia akan dapat tenaga tambahan, sehingga lebih memudahkan terjadi overtaking (menyalip),” ungkap Irawan. 

Akan tetapi menurut Irawan, overtake tidak semudah membalikkan tangan bisa dilakukan oleh pembalap. Bila mengacu balapan konvensional, overtaking sangat susah terjadi jika mobil di depannya tetap disiplin di racing line yang benar.

“Di sinilah bedanya sirkuit Formula E Ancol, dibanding sirkuit FE lain yang sebagian besar jalan raya yang dibuat sirkuit. Lay out sirkuit FE Ancol memungkinkan pembalap melakukan overtaking, tidak hanya di trek lurus melainkan di beberapa tikungan yang kami desain. Ini akan menarik sekali. Mungkin akan menjadi awal dari lay out sirkuit Formula E yang lain ke depan," beber Irawan Sucahyono.

Irawan Sucahyono, desainer sirkuit Formula E Ancol. (foto : ig irawan sucahyono)

Desain dan lay out sirkuit Formula E Jakarta ini, lanjut Irawan, agak sulit diikuti negara lain karena ada geometri jalan yang mereka pakai tidak memungkinkan membuat dimensi lebih besar pada saat mau masuk tikungan.

Karakter sirkuit Formula E yang dibangun di kawasan Pantai Karnaval Ancol tepat di sisi selatan Ancol Beach City (ABC Mall) ini dengan panjang lintasan 2,4 km, lebar 12 - 16 meter serta 18 tikungan.

Sirkuit Ancol sebetulnya tidak semua dibuat baru karena sebagian menggunakan jalan yang sudah ada. "Sirkuit Formula E memang khusus dibuat untuk Formula E, karena DNA-nya memang street circuit, jadi sirkuit di Ancol ini juga dibuat street circuit," tegas Irawan Suvahyono. 

Desain trek yang benar-benar baru sekitar 50 persen, sedangkan 50 persen lainnya menggunakan jalanan yang sudah ada sebelumnya. Kalau di negara lain hampir 100 persen jalan raya, dan hanya di Mexico City E-Prix yang sebagian lintasan sirkuit dan jalan raya. Itu bedanya.

Dari kiri Gunung Kartiko, Ahmad Sahroni dan Gemma Roura Serra dari FEO saat preskon belum lama ini. (foto : budsan)

Kelebihan sirkuit Fornula E Ancol lainnya, dengan lebar trek minimal 12 meter memungkinkan mobil Formula E melakukan overtake. Sebab dengan lebar segitu, mobil masih punya cukup ruang bisa menyalip lawan. Kalau di jalan raya, jalan dengan 3 jalur itu lebar standarnya sekitar 10,5 meter.

Mobil Formula E Gen 2 saat ini memiliki panjang 5,1 meter, lebar 1,7 meter, tinggi 1 meter, dan wheelbase 3,1 meter. Sedikit lebih kompak dan beda sangat tipis dibanding mobil Formula 1.

"Namun pada Monaco E-Prix pada 30 April lalu, FEO (Formula E Operations) telah memperkenalkan mobil baru Gen3 yang lebih kenceng dan lebih besar kapasitas listriknya, akan digunakan musim depan. Sehingga lebih cocok di Jakarta International E-Prix Circuit Ancol dengan desain lay out yang memang kami antisipasi terhadap improve dan progress FE ke depan," pungkas Irawan Sucahyono. (budsan)  

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo