mobilinanews

Aleix Espargaro : "Quartararo Bukan Pembalap Kotor, Kepercayaan Dirinya Saja Kelewat Tinggi"

Senin, 27/06/2022 02:17 WIB
Aleix Espargaro : "Quartararo Bukan Pembalap Kotor, Kepercayaan Dirinya Saja Kelewat Tinggi"
Duet tim Aprilia Aleix Espargaro dan Maverick Vinales, buktikan speed RS-GP yang makin menawan di GP Belanda. (Foto: motogp)

mobilinanews (Belanda) - Musim balap MotoGP akan libur sepanjang Juli seusai GP Belanda kemarin. Aleix Espargaro (Aprilia) menjadi lawan terdekat Fabio Quartararo memasuki paro kedua kompetisi mulai awal Agustus. Sebagai orang tua di paddock MotoGP, Aleix punya penilaian tersendiri terhadap rivalnya.

Insiden saat Quartararo menubruknya di GP Belanda, Aleix menilai hal itu tak lepas dari kepercayaan diri juara dunia 2021 itu yang kelewat tinggi. Dan, kejadian itu semakin menyadarkan diri Aleix kalau lawannya memang sangat kuat musim ini namun bukan seseorang yang tak bisa kalah atau dikalahkan.

"Motor kami sangat kuat pada saat itu. Fabio tahu itu. Karena terlalu percaya diri, ia berusaha menyalip saya dengan cara sepert itu dan crash. Ia bukan pembalap kotor, hanya kepercayaan dirinya saja yang kelewat tinggi. Pada momen tertentu hal itu justru jadi bumerang," katanya.

"Saya `orang tua` di paddock MotoGP dan senang mencermati banyak hal. Termasuk menganalisis gaya balap Fabio saat balapan maupun sesi lainnya. Insiden itu terjadi karena ia merasa super, merasa  kencang dari yang lain. Tapi, kali ini peniliannya buruk lantaran saat itu kami lebih cepat darinya," imbuh Aleix yang start dari urutan 5 namun bisa dalam sekejap menyodok ke urutan kedua di belakang Francesco Bagnaia sebagai pole sitter, sekaligus menyalip Quartararo yang start dari urutan 2.

Klaim kalau motornya lebih kencang tentu didukung oleh data. Bukan hanya merujuk pada prosesi selepas start itu, tapi juga momen-momen setelah dirinya disenggol Quartararo sehingga RS-GP-nya masuk gravel dan kembali ke lintasan dengan urutan yang melorot ke P15. Satu per satu motor di depannya ia salip  sampai pada urutan ke-6 pada lap terakhir. Hebatnya, di tikungan terakhir jelang finish, Aleix dengan manuver brlian justru sukses menyalip Brad Binder (KTM) dan Jack Miller (Ducati) sekaligus. Membuatnya finish P4 dan memetik 13 poin penting guna memepeti Quartararo di klasemen dengan defisit sisa 21 poin dari tadinya 34.

Bukti kecepatan RS-GP lainnya dipertunjukkan Maverick Vinales. Rekan setim Aleix itu mengawali balapan dari urutan 11 dan sukses finish 3 Besar bersama Bagnaia dan Marco Bezzecchi (VR46 Ducati). Ini podium perdana Vinales sejak gabung Aprilia mulai pertengahan tahun lalu. Kesimpulannya, motor Aprilia memang berkembang signifikan di GP Belanda. Wajar jika keyakinan Aleix pun berlipat memasuki paro kedua kompetisi pada Agustus mendatang.

"Mulai saat ini saya akan selalu berkata kepada diri sendiri, bahwa Fabio adalah pembalap yang nyaris sempurna. Ia tak pernah bikin kesalahan dalam balapan sebelumnya. Tapi, ia bisa sesekali bikin kesalahan seperti di Assen ini. Jadi, ketika dia bikin kesalahan maka saya harus bisa mengambil keuntungan dari situ," papar eks pembalap tim Suzuki itu.

Keuntungan itu sepertinya juga sudah menanti di GP Inggris pada 7 Agustus mendatang. Akibat kesalahan menubruk Aleix, Quartararo dihukum long lap penalty pada GP Inggris nanti, dan ini jelas memberi keuntungan bagi Aleix. Ia tak perlu ngeyel ambil resiko untuk melawan Quartararo nantinya. Cukup menjaga jarak agar tak terlalu jauh dengan rivalnya karena hukuman itu akan merugikan Quartararo beberapa detik. Jika demikian maka selisih poin di klasemen kembali diperpendek. 

Yang hanya perlu dijaga Aleix adalah kepercayaan dirinya jangan sampai kelewat tinggi seperti Quartararo. Sebab, musuhnya bukan hanya Quartararo tetapi juga Bagnaia yang kembali on fire berkat kemenangan di Assen. (rnp)

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo