mobilinanews

F1 2022 Hungaria: Soal Strategi Konyol Ferrari, Binotto Ngeles Lagi dan Menyalahkan Satu Hal Ini

Senin, 01/08/2022 16:41 WIB
F1 2022 Hungaria: Soal Strategi Konyol Ferrari, Binotto Ngeles Lagi dan Menyalahkan Satu Hal Ini
Mattia Binotto dan petinggi Ferrari lainnya di pitwall, jadi olok-olok pecinta Ferrari. (Foto: ist)

mobilinanews (Hungaria) - Team Principal Ferrari Mattia Binotto kembali dihujat habis-habisan para pecinta Ferrari. Strategi yang ia terapkan di GP Hungaria jadi blunder dan bikin Charles Leclerc gagal jadi juara.

Leclrec yang kecewa berat pun akui strategi tim yang membuatnya gagal menngadang Max Verstappen jadi juara. Pasalnya, Binotto memasang ban berkompon keras saat lakukan pitstop kedua, sementara Verstappen tetap menggunakan ban berkompon medium. Padahal saat ganti ban itu Leclerc sedang memimpin balapan dan bersaing dengan driver tim Red Bull Racing itu.

"Saya gagal karena ban keras itu," ketus Leclerc yang tercatat musim ini sudah alami 3 kegagalan akibat salah strategi tim, setidaknya di mata fans.

Jelaslah ban keras itu tak mungkin kejar lawan, bahkan makin lama makin tertinggal. Hasil akhirnya Verstappen P1 dan Leclerc terpuruk di P6. Ia tak beranjak dari posisi itu meski telah ganti ban lagi ke kompon lunak (soft tyre).

Akibatnya, Binotto kembali jadi sasaran tembak. Berbagai kritik berhamburan lewat media mainstream dan terlebih di media sosial. Beragam meme muncul  mengesankan dirinya sebagai pelawak, yang melucu dengan berbagai kesalahan strategi sepanjang musim 2022.

Salah satu sindiran tajam yang muncul adalah foto Binotto bersama para direktur tim lainnya di pitwall. Muka mereka dipasangi wajah badut. Mereka itu dituding sebagai penyebab kegagalan Ferrari. Yang lain menyebut Ferrari adalah the  fastest car sejak awal musim 2022, tapi pada saat sama punya manajemen rim terburuk di F1.

Seperti biasa Binotto punya alasan menangkis para pengkritik yang membodoh-bodohinya. 

"Dalam kasus ini jangan lihat strateginya. Tapi, lihat performa mobil pada saat itu," sebut Binotto yang lagi-lagi menyangkal salah menerapkan strategi.

Saat itu, katanya, performa F1-75 besutan Leclerc menurun dan tampak dari data teknis yang muncul. Dengan pilihan ban keras, ia berpikir Leclerc akan kehilangan waktu tetapi akan bisa diambil kembali pada lap-lap terakhir saat ban lawan terdegradasi. Sayangnya, masih menurut Binotto, dengan suhu udara jauh lebih dingin dibandingkan sesi Jumat di mana Ferrari selalu kencang, maka proses warm up pada ban baru Leclerc tak memadai.

Langkah berikutnya penggantian ban keras ke ban lunak pun sama sekali tak berbuah seperti harapan.

"Awalnya adalah performa mobil yang menurun. Dalam keadaan begitu Anda pakai ban apa pun akan sama hasilnya. Ckntohnya adalah Carlos (Sainz). Ia gunakan strategi sama dengan Lewis (Hamilton) dengan ban lunak. Tapi, Carlos tak bisa melawan Lewis. Dan Lewis sendiri kalah 10 detik di belakang Max (Verstappen)," sebut Binotto untuk menegaskan bukan strategi yang salah, tapi keandalan Ferrari yang mendadak drop dengan sebab yang belum diketahui.

Alibi Binotto bisa jadi benar, terlebih karena Sainz juga bersaksi ada masalah pada mobilnya sehingga tak sekencang semestinya.

Tapi, di mata Leclerc, tetap tak seperti itu. Ban keras berlingkar warna putih itu adalah penyebab utama.Sial bagi Binotto karena pengamat dan fans lebih percaya kepada Leclerc. (rnp)

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo