mobilinanews
Home »

MotoGP 2022: Quartararo Lebih Takut Kepada Pecco Dalam Perebutan Gelar, Begini Perhitungannya

Selasa, 09/08/2022 02:08 WIB
MotoGP 2022: Quartararo Lebih Takut Kepada Pecco Dalam Perebutan Gelar, Begini Perhitungannya
Francesco Bagnaia (Italia/Ducati), pembalap dengan kemenangan terbanyak saat ini di MotoGP 2022. (Foto: motogp)

mobilinanews (Inggris) - Kemenangan tak terduga di GP Inggris membuat Francesco `Pecco` Bagnaia jadi perhatian khusus Fabio Quartararo dalam perburuan gelar 2022. Bukan Aleix Espargaro yang menguntitnya di urutan 2 klasemen dengan gap 22 poin.

Belakangan memang Aleix (Aprilia) yang secara konsisten melawan Quartararo (Yamaha) di puncak klasemen. Tapi, mulai sekarang Quartararo sendiri yang menyebut perlunya ia fokus dan mengawasi Pecco pada 8 sisa race tahun ini hingga seri terakhir di Valencia, Spanyol. Ia lebih mengkhawatirkan pembalap tim pabrikan Ducati itu dari semua pembalap lainnya.

"Bakal banyak seri balapan yang sulit di depan. Saya harus fokus kepada Pecco. Kemenangan beruntun di Belanda dan Inggris menandakan kekuatan baru yang mereka (Ducati) miliki. Faktanya sejauh ini ia pembalap terbanyak yang memenangi balapan," tegas Quartararo, yang tahun lalu menjadi juara dunia dengan perlawanan sengit Bagnaia di bagian akhir kompetisi.

Ya, Bagnaia memang sudah 4 kali memenangkan balapan. Lebih banyak dari Quartararo dan Enea Bastianini (masing-masing 3 race). Hanya saja secara keseluruhan Quartarao dan Aleix lebih konsisten mendapuk poin ketimbang Bagnaia. Itu yang membuat poin mereka jomplang di klasemen kejuaraan sementara,

Sukses di GP Inggris membuat selisih poin Pecco yang tadinya 65 tergerus menjadi 49 dari Quartararo. Sementara Aleix hanya defisit 22 angka dari unggulan Yamaha tersebut. Meski poin Aleix lebih rapat, Quartararo menilai ancaman nyata lebih potensial datang dari Pecco.

"Dari 8 race mendatang, beberapa diantaranya adalah sirkuit dimana biasanya Ducati sangat kuat. Tahun lalu, misalnya, Pecco juara di Misano, Aragon dan Valencia. Saya harus fokus kepadanya," imbuh Quartararo.

Dari 8 race itu, tinggal 4 seri saja yang berlangsung di Eropa. Yakni Austria, San Marino, Aragon dan Valencia. Empat race lainnya berlangsung di Asia (Jepang, Thailand, Malaysia) dan Australia dimana rivalitas Yamaha dan Ducati terbilang sama kuat. Karena itu selisih poin saat ini, 49, di mata Quartararo belum menjadi keuntungan yang membuatnya nyaman menghadapi Pecco.

Kekhawatiran Quartararo jelas masuk akal. Bukan hanya semangat tempur Pecco dan Ducati yang kembali melambung usai seri Inggris, tapi ada aspek lain yang lebih menguntungkan lawan dibandingkan dirinya. Quartararo praktistarung sendirian di atas Yamaha M1. Rekan setimnya, Franco Morbidelli, tak kunjung membaik sejak cidera tahun lalu plus adaptasinya yang tak mulus menggenjot M1 2022 yang sepenuhnya spek pabrikan.

Lain halnya dengan Pecco yang dapat dukungan penuh dari rekan satu timnya, Jack Miller. Melakoni musim terkhirnya bersama Ducati usim depan ke tim pabrikan KTM), Miller sangat berpotensi membantu Pecco saat kualifiksi maupun raceday. Belum lagi para pembalap tim satelit Pramac Ducati macam Johann Zarco dan Jorge Martin yang jika diperlukan bisa diperintahkan Ducati untuk membantu Pecco saat balapan.

Meski lebih fokus kepada Pecco, tentu saja Quartararo tak bisa abaikan duet Aprilia Aleix dan Maverick Vinales. Vinales yang mulai berpotensi tarung regular ke podium bisa jadi ganjalan tersendiri buat Quartararo. Ia memastikan diri membantu Aleix untuk melawan Quartararo. Dan, jika diperlukan, ia pun sepertinya akan condong berikan bantuan buat Pecco ketimbang Quartararo. Tak lain karena masalah pribadi, sisa kekecewaan Vinales di Yamaha yang langsung jadi anak tiri ketika Quartararo promosi ke tim pabrikan pada musim 2021 dan berujung pada pengunduran diri Vinales. (rnp)

 

 

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo