mobilinanews

MotoGP 2022 Austria: Panas Di Internal Ducati, Disinyalir Ada Pembalap Yang Bakal Persulit Bagnaia Cetak Hattrick!

Minggu, 21/08/2022 00:08 WIB
MotoGP 2022 Austria: Panas Di Internal Ducati, Disinyalir Ada Pembalap Yang Bakal Persulit Bagnaia Cetak Hattrick!
Francesco Bagnaia (Ducati) versus Fabio Quartararo (Yamaha), laga penentuan buat Ducati di jalur perebutan gelar 2022. (Foto: motogp)

mobilinanews (Austria) - Empat pembalap Ducati membelakangi Fabio Quartararo (Yamaha) di garis start GP Austria, Minggu (21 Agustus 2022). Satu Ducati lainnya menguntit juara dunia 2021 itu dari urutan 5. Komposisi ideal untuk mengurung Quartararo, tapi bisakah dilakukan Ducati?

Dari 8 pembalap Ducati di grid tahun ini tinggal Francesco `Pecco` Bagnaia yang masih punya kans menjadi juara dunia 2022. Ia saat ini berada di 3 Besar klasemen dengan defisit 49 poin dari Quartararo di puncak klasemen.

Logikanya, jika para pembalap Ducati lainnya bisa memisahkan jarak finish Pecco dengan El Diablo maka semakin banyak poin Quartararo yang akan lari kepada Pecco.

Front row GP Austria ditempati Enea Bastanini (Gresini Ducati) dan duet tim pabrikan Ducati Pecco dan Jack Miller. Sedangkan Jorge Martin dan Johann Zarco (Pramac Ducati) mendampingi Quartararo di baris kedua garis start.

Misalkan saja komposisi dari garis start itu bertahan hingga finish maka Pecco akan memangkas jarak dengan pengurangan selisih poin sebanyak 9 angka dengan asumsi Pecco P2 dan El Diablo P5.

Jika Bastianini `sudi mengalah` demi Ducati dan Bagnaia finish P1, maka selisih angka yang didapat dari Quartararo sebanyak 14.

Jika itu terjadi maka ketertinggalan Pecco di standing point jadi 35. Jumlah yang masih sangat mungkin ia kejar dalam 8 sisa race musim ini, terlebih karena seri berikutnya berlangsung di San Marino dan Aragon di mana Bagnaia kembali jadi favorit juara.

Itu baru sebatas teori di atas kertas. Dengan kelemahan power M1 di Sirkuit Red Bull Ring, sangat mungkin Ducati memborong podium.

Pecco yang sebelumnya beruntun juara di GP Belanda dan Inggris tetap favorit juara di GP Austria. Ia hanya kalah 0,024 detik dari Bastianini yang meraih pole position. Ini pole perdana Bastianini di kelas primer.

Akankah Bastianini membantu Pecco agar lebih punya peluang meraih gelar 2022?

Sepertinya tidak. Yang bisa diharapkan Pecco sepenuhnya hanyalah Miller sebagai rekan satu tim dan siap mengawalnya sesuai strategi tim Ducati. Dan, Miller sendiri sudah punya komitmen untuk berbakti membantu Ducati dan Pecco meraih gelar tahun ini.

Hal sama sulit diharapkan dari Bastianini. Petinggi Ducati tak punya alasan kuat untuk meminta bastianini bantu Bagnaia. Pasalnya, Bastianini sendiri punya kepentingan strategis untuk memenangkan balapan.

Tak lain adalah untuk memenangkan rivalitas dengan Jorge Martin mendapatkan kursipabrikan Ducati tahun depan, menggantikan Miller yanghengkang ke tim KTM. Itu krusial karena performa Bastinini belakangan merosot tajam setelah memenangkan tiga race di awal musim.

Di sisi lain, meski sesama Italiano, hubungan pribadi Pecco dengan Bastianini jauh dari kata harmonis. Malah terbilang buruk sejak Pecco mengatakan lebih memilih tetap bersama Miller dibandingkan pembalap lain sebagai teammate-nya pada musim depan.

Bastianini pun mengomentarinya dengan kalimat pedas, bahwa Pecco takut kepada dirinya dan lebih suka dengan rekan setim yang mudah ia kalahkan.

Ini menjadi penantian menarik dari dua sisi. Hasil GP Austria kali ini sama-sama krusial bagi Pecco dan Bastianini.

Bagi Pecco soal peluang meraih gelar hingga seri berikutnya, dan bagi Bastianini untuk memastikan promosi ke tim pabrikan. Melihat sikap Bastianini selama ini, bisa jadi ia berpotensi jadi masalah bagi Pecco.

Jika keduanya akan bertarung sebagai musuh maka resiko terbesarnya berada pada diri Pecco. Jika terjadi crash atau Pecco lagi-lagi jatuh saat berada di baris depan, maka bisa disebut tamatlah riwayatnya dalam pengejaran gelar 2022, terlepas apa pun hasil finish Quartararo di GP Austria. 

Maka wajar jika Pecco kemudian berkata tak ingin emikirkan perebutan gelar sepanjang race nanti, tak ingin memikirkan bantuan pembalap lainnya, juga tak ingin terpengaruh berapa poin yang bisa ia gerus dari Quartararo.

"Saya hanya fokus pada diri sendiri. Coba menikmati balapan, daan mari kita lihat saja nanti bagaimana akhirnya. Yang pasti saya punya kepercayaan diri dan semangat tinggi," kata Pecco yang mencoba raih hattrick setelah kemenanganberuntun di seri Belanda dan Inggris.

Daya tarik lain adalah bakal seperti apa permainan Martin dari grid 4. Jika ia mampu menghadang Quartararo mendekat ke zona podium, bisa jadi itu merupakan poin tersendiri bagi Ducati dalam rangka penilaian rivalitasnya dengan Bastianini menuju kursi tim pabrikan. (rnp)

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo