mobilinanews

MotoGP 2023 : Dorna dan FIM Bakal Terapkan Sprint Race, Pembalap Ramai-Ramai Menolak, Ini Alasannya!

Senin, 22/08/2022 21:49 WIB
MotoGP 2023 : Dorna dan FIM Bakal Terapkan Sprint Race, Pembalap Ramai-Ramai Menolak, Ini Alasannya!
Starting grid MotoGP, musim depan akan ada balapan ekstra. (Foto: motogp)

mobilinanews (Austria) - Rider MotoGP ramai-ramai menyerang kebijakan Dorna Sports selaku pelaksana kejuaraan dunia MotoGP dengan ide sprint race mulai musim depan. Sebagian malah marah dan menuduh Dorna bodoh.

Bersama FIM, IRTA sebagai perkumpulan pemilik tim dan MSMA yang mewakili pabrikan sudah sepakat menggelar gagasan itu di setiap seri musim depan.

Maksudnya tak lain adalah meningkatkan daya tarik fans untuk hadir di sirkuit, menikmati ekstra balapan seperti terjadi di WSBK dan belakangan juga F1 gelar sprint race di beberapa seri.

"Kerumunan penonton tak hanya akan datang pada Minggu, tapi juga pada Sabtu. Pemirsa tv di rumah juga semakin senang," kata Ezpelata di sela kesibukan GP Austria kemarin.

Sejauh ini lebih banyak pembalap yang menentang ide itu. Hanya Marc Marquez yang bergairah dengan alasan sama dengam Dorna, yakni meningkatkan efek atraksi dan hiburan di MotoGP sehingga lebih menarik penggemar.

Sebagian besar lainnya justru menentang. Juara dunia 2021 Fabio Quartararo, misalnya, malah dengan lantang menyebut Dorna bodoh. Aura MotoGP saat ini menurutnya sudah hebat.

Hanya saja penyelenggara tak maksimal mengelolanya untuk peningkatan, antara lain tampak dari minimnya Dorna menggunakan platform media sosial.

Komentar pedas lainnya datang dari Pol Espargaro.

"Berarti bakal ada 2 race di setiap akhir pekan. Artinya kami para pembalap akan dua kali balapan dan menerima resiko bahaya dua kali lipat dari seharusnya. Saat sama kami menerima jumlah bayaran yang sama. Saya pikir memang mereka tak peduli pada pembalap," tegasnya.

Ketidakpedulian kepada kepentingan pembalap itu juga disinggung Quartararo dan Espargaro, bahkan oleh pembalap rookie Fabio Di Gianantonio yang tak kalah lantang dengan seniornya.

Mereka meradang karena ide sprint race itu ternyata sama sekali tak pernah dibicarakan dengan pembalap. Padahal, pembalap adalah bagian vital dari balapan yang sudah menjadi bagian sebuah entertainment itu. Dorna hanya diskusi dengan FIM, IRTA dan MSMA.

Soal itu Ezpelata berdalih bahwa pembalap adalah bagian dari tim dan tunduk pada aturan timnya. Nah saat IRTA setuju maka suara tim tersebut dianggap juga mewakili pembalapnya.

Jawaban pria asal Spanyol itu tentu tak bikin pembalap diam. Mereka kini malah bersatu untuk membuat organisasi pembalap agar lebih punya suara.

Format yang dipilih adalah macam GPDA, asosiasi pembalap F1 yang dibentuk menyusul kematian tragis Ayrton Senna dan Roland Ratzenberger di Imola pada 1994. 

"Saatnya kami punya asosiasi sendiri agar suara kami bisa didengar," kata Giannantonio.

Rencana 'para pembangkang' ini sepertinya serius. Salah satu buktinya adalah kesepakatan untuk memilih Andrea Dovizioso sebagai calon ketua. Pembalap Italia ini akan undur diri dari MotoGP seusai GP San Marino nanti.

Pemilihan Dovi juga mengikuti pola organisasi GPDA dimana pemimpinnya adalah pembalap F1 yang sudah pensiun, supaya bisa independen.

Dan, Dovi pun tampaknya tak keberatan.

"Saya terlebih dahulu ingin ketahui detilnya dari semua sisi. Jika itu memang penting untuk pembalap maka saya siap mengambilnya," kata Dovi.

Belum ada komentar FIM maupun Dorna soal bakal terbentuknya persatuan pembalap ini. (rnp)

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo