mobilinanews

F1 2022 Belgia: Meski Binotto Tampak Ogah-Ogahan, Ada Sinyal Ferrari Bakal Terapkan Team Order Nih

Rabu, 24/08/2022 02:08 WIB
F1 2022 Belgia: Meski Binotto Tampak Ogah-Ogahan, Ada Sinyal Ferrari Bakal Terapkan Team Order Nih
Saatnya Ferrari terapkan team order, membiarkan Charles Leclerc duel dengan Carlos Sainz beresiko dalam pertaruhan di kejuaraan dunia 2022. (Foto: themirror)

mobilinanews (Italia) - Fakta membuktikan F1-75 milik Ferrari adalah the fastest car di grid balap Formula1 2022. Fakta lainnya, meski kencang namun Ferrari lebih banyak gagal memenangi balapan dibandingkan Red Bull. Salah satu sebabnya adalah strategi tim.

Di era Mattio Binotto sebagai team principal, The Prancing Horse memang tak kenal istilah team order. Sejak awal tahun lalu ia melepas kedua pembalapnya, Charles Leclerc dan Carlos Sainz, untuk saling mengalahkan di lintasan. 

Tapi situasinya berubah dibandingkan tahun lalu. Ferrari kini dalam kapasitas petarung di kejuaran dunia F1 berkat perubahan regulasi 2022.

Kalau tahun lalu Sainz sebagai pendatang baru di Ferrari bebas bertarung dan akhirnya mengalahkan Leclerc di klasemen akhir, itu tak terlalu masalah karena tak ada kepentingan di jalur perebutan gelar dunia.

Beda dengan tahun ini, saat Leclerc membuka kompetisi dengan brilian. Usai race putaran ke-3 di GP Australia, ia sudah unggul 46 poin atas juara dunia 2021 Max Verstappen (Red Bull).

Dan, seperti semua fans F1 tahu, kini Leclerc malah tertinggal 80 poin dengan Verstappen. Salah satu penyebabnya selain masalah teknis kendaraan adalah tak adanya perintah kepada Sainz untuk membantu Leclerc. Tak ada team order, dan itulah yang diributkan media Italia dan tifosi setia Ferrari.

Mereka menuntut Ferrari harus prioritaskan Leclerc mulai awal putaran kedua musim 2022 yang dimulai di GP Belgia, Sirkuit Spa-Francorchamps, akhir pekan ini (26-28 Agustus 2022).

Beda dengan Binotto yang tampaknya masih alergi dengan team order, Racing Director Ferrari Laurent Mekies mulai memberi tanda kemungkinan berlakukan strategi yang wajar diterapkan di F1 itu.

Seperti saat Lewis Hamilton meraih gelarnya di Mercedes dengan bantuan Valtteri Bottas, maupun Verstappen dengan Sergio Perez di Red Bull Racing.

"Sebenarnya soal team order itu hanya diributkan di luar. Di internal tim tak ada masalah bagi kami, itu bukan isu krusial," kata pria Prancis berusia 45 tahun itu.

"Namun, tentu saja ada titik dimana kami harus memprioritaskan satu pembalap dibandingkan yang lainnya. Tak harus menunggu perbedaan matematis. Titik itu akan berada di mana Anda merasa benar untuk melakukannya," imbuh Mekies.

Ia memang tak secara tegas menyebut Leclerc akan jadi prioritas di sisa race musim ini. Tapi, setidaknya ia sudah beri tanda ada kemungkinan prinsip team order akan dilakukan jika memang sudah pada saatnya harus dilakukan. 

Dengan bahasa diplomasinya, Mekies tak sebut penerapan strategi itu akan dipermanenkan sejak GP Belgia. Tapi, fans berharap ketentuan itu sudh harus disegerakan. Sebab hanya Leclerc dengan jumlah poin 178 yang bisa kejar Verstappen yang sudah berlari kencang dengan total 258 poin.

Sebaliknya Sainz (poin 156), hampir tak mungkin mengejar Verstappen tetapi sangat mungkin mengejar Lecler. 

Akankah pertempuran di antara mereka tetap dibiarkan?

Pastinya bukan itu yang diinginkan para pecinta Ferrari yang sudah lama tak melihat timnya bertarung dalam perebutan gelar. Pengejaran 80 poin yang akan dilakukan Leclerc di sisa musim ini jelas sangat berat dilakoni sendirian. Ia butuh bantuan Sainz yang juga punya speed bersaing melawan Verstappen maupun Perez.

Dan, tak ada yang tahu akan atau kapankah prinsip itu diberlakukan. Mungkinkah `titik` yang disebut Mekies itu adalah GP Belgia? (rnp)

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo