mobilinanews

MotoGP 2022 Jepang: Bagnaia dan Aleix Incar Kemenangan, Quartararo Masih Lihat Situasi

Minggu, 25/09/2022 01:50 WIB
MotoGP 2022 Jepang: Bagnaia dan Aleix Incar Kemenangan, Quartararo Masih Lihat Situasi
Francesco Bagnaia (Ducati), start P12 tetap berani incar finish P1. (Foto: motogp)

mobilinanews (Jepang) - Perebutan poin di GP Jepang sangat krusial bagi Fabio Quartararo (Yamaha), Francesco Bagnaia (Ducati) dan Aleix Espargaro (Aprilia). Ketiganya kandidat peraih gelar dengan formasi start yang menarik di Sirkuit Motegi.

Aleix punya posisi lebih bagus di garis start dengan P6. Quartararo dan Bagnaia berada di posisi start 9 dan 12. 

Saat ini Quartararo hanya  unggul 10 poin  atas Bagnaia, sementara Bagnaia hanya menang 7 poin atas Aleix. Siapa yang finish di depan siapa akan sangat berpengaruh pada sisa 4 race hingga akhir musim. Karena itu perburuan poin di Motegi sangat krusial.

Hasil kualifikasi yang berlangsung di lintasan basah tentu tak bisa jadi rujukan memprediksi hasil ketiga rider itu dalam race yang diprediksi kering. Satu-satunya sesi yang bisa jadi acuan adalah hasil FP1 pada Jumat lalu yang berlangsung kering dan dalam durasi sepanjang 75 menit.

Itu pula kesempatan pembalap membangun setingan motor masing-masing, melakukan simulasi race sekaligus menentukan kombinasi ban (depan dan belakang) untuk balapan.

Karena mengacu pada sesi FP1 itu maka Bagnaia berani incar kemenangan meski start dari P12. Pasalnya, di trek kering itu ia unggul 0,2 detik per lap atas Quartararo dan unggul 0,4 detik atas Aleix.

Jika itu jadi rujukan maka di pertengahan lomba Bagnaia diperkirakan sudah bisa menyalip Quartararo dan mendekati Aleix.

"Target saya bukan Fabio. Target utama saya adalah berjuang untuk menang. Kecepatan saya di trek kering sangat bagus, konstan, meskipun menggunakan ban bekas," ujar Bagnaia yang yakin pilihan bannya bakal tangguh menempuh 24 laps balapan secara konsisten.

Optimisme Aleix juga melambung karena punya posisi start lebih strategis ketimbang 2 rivalnya. 

"Mengawali balapan di depan mereka saya kira jadi peluang bagus ke akhir lomba. Peningkatan kecepatan motor saya juga mumpuni setelah mengubah perangkat elektronik. Itu terasa saat kualifikasi karena tak menduga secepat itu di trek basah. Jika tak bikin kesalahan di tikungan pertama saya bisa bersaing meraih pole position," kata Aleix.

Yang masih jadi kendala adalah pilihan ban untuk Aprilia RS-GP besutannya. Yang sudah ia pastikan adalah ban depan. Buat ban belakang baru akan diputuskan usai sesi pemanasan.

Ia juga akan putuskan apakah mengintip pilihan ban pesaingnya atau bikin kombinasi sendiri.

"Intinya saya puas dengan performa motor. Jika ada peluang menang pasti akan saya perjuangkan, tapi dengan menggunakan otak," imbuhnya dengan catatan ia tak akan gegabah menyerang karena pertimbangan resiko.

Bagaimana dengan Quartararo sang pemimpin klasemen?

Ia tak tahu harus pasang target apa saat balapan nanti selain mengamati dan menjaga posisi dengan kedua rivalnya. Juara dunia 2021 ini yakin dengan ban lembut maupun medium dan tinggal memutuskan pada kesempatan terakhir.

Menurutnya balapan di trek Motegi sama sekali tak mudah, dan siapa pengguna ban terbaiklah yang berpotensi ke depan.

Satu-satunya masalah Quartararo adalah posisi start ke-9. Artinya ia harus menyalip beberapa pembalap untuk bergerak ke depan. Ironisnya tak banyak slot menyalip yang tersedia.

Terlebih lagi rata-rata tikungan yang dimasuki selalu diawali dengan pengereman keras yang jadi salah satu kelemahannya dibandingkan Bagnaia dan Aleix.

Dari 14 tikungan Motegi, satu-satunya yang bisa dipakai Quartararo adalah tikungan 7.

"Saat ini hanya T-7 itu yang memungkinkan meskipun tak sepenuhnya cocok menjadi tempat menyalip. Tapi, jika ingin menyalip maka saya akan memilih tempat itu," jelasnya.

Ketiga kandidat juara dunia 2022 ini boleh saja susun strategi masing-masing. Tapi dalam race yang penuh tekanan mental ini apa saja bisa terjadi. Ketiganya harus saling mengalahkan, tapi saat sama juga kudu berpikir resiko.

Pasalnya, crash di Motegi bisa jadi petaka sampai akhir musim. Siapa diantara 3 rider ini yang siap ambil resiko? Termasuk resiko kemungkinan fight melawan Marc Marquez jika ada kesempatan ke baris depan? (rnp)

 

 

 

 

 

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo