mobilinanews

Setelah Kemenangan Beruntun, Pereli Bintang Barlean Coba Memahami Arti Sebuah DNF di Danau Toba Rally 2022

Rabu, 28/09/2022 01:38 WIB
Setelah Kemenangan Beruntun, Pereli Bintang Barlean Coba Memahami Arti Sebuah DNF di Danau Toba Rally 2022
Subaru Impreza yang dikendarai Bintang Barlean dan co-driver Anondo Eko loss power di SS 9 APRC Danau Toba Rally 2022, dan keceriaan ala remaja berusia 17 tahun. (foto : ist)

mobilinanews (Parapat) - Tak selalu balapan berakhir dengan kemenangan. Ada kalanya mengalami kekalahan, dan itu wajar-wajar saja. Biar kita bisa melakukan instrospeksi dan evaluasi, untuk balapan berikutnya yang lebih oke.

Seperti itulah kira-kira pesan yang layak disampaikan kepada Geofany Bintang Barlean, perally berusia 17 tahun, yang berhenti perjuangannya di SS (Special Stage) 9 Negeri Dolok, karena Subaru Impreza-nya loss power.

Anondo Eko, co-driver Bintang Barlean di ajang APRC Danau Toba Rally 2022 itu mengatakan, kerusakan pada Sensor Crane dan Sensor Cam pada Subaru di km 4 (dari total 7 km) itu ternyata kelanjutan hal serupa pada SS 7 dan SS 8, membuat mesin rada mbrebet. 

Karena kendaraan tak bisa dipacu maksimal di top speed hingga 140 km/jam, namun hanya 120 km/jam, Bintang Barlean dan Anondo Eko yang sempat tercepat kelas M2 dari SS1 hingga SS3, banyak kehilangan waktu.

"Awalnya, kami mengira knalpot bocor. Maka begitu sampai Service Car, kerusakan diteliti ternyata Sensor Crane dan Sensor Cam yang bermasalah, membuat mesin jadi pincang. Saat itu juga, coba dilakukan perbaikan. Namun rupanya tidak bisa tuntas, dan berakibat mobil mengalami loss power di SS9 (SS1 di Leg 2 hari Minggu)," ungkap Anondo Eko kepada mobilinanews.

Pada saat insiden loss power tersebut, Anondo Eko yang berpengalaman sebagai co-driver dan motorsport pada umumnya (Saat ini, ia juga Ketua IMI DKI Jakarta) berdiskusi sekaligus menyampaikan kepada Bintang bahwa tidak melanjutkan perlombaan merupakan pilihan terbaik,  Bintang bisa memahami.

"Dari regulasi yang saya pahami, jika memaksakan menyelesaikan sisa SS sekitar 3 km bisa saja dengan mobil melaju pelan. Tetapi, banyak kerugian. Karena selain mobil akan semakin mengalami kerusakan lebih parah, penalti waktu cukup banyak menunggu. Dengan tidak lanjutkan selesaikan SS, kami "hanya" mendapatkan penalti sekitar 21 menit,  masih dihitung untuk kejuaraan umum," terangnya.

Benar juga, Bintang dan Anondo tercatat berada di urutan 19 hasil Kejuaraan Umum.

Dan faktanya, tidak hanya Bintang yang mengalami insiden di SS 9. Namun juga ada Sean Gelael, dan Subhan Aksa yang kemudian memilih opsi sama dengan yang dilakukan Bintang/Anondo.

DNF (Did Not Finish) di APRC Danau Toba Rally 2022 ini merupakan kejadian pertama dialami Bintang "Si Bocah Ajaib" dari Batam.

Sebelumnya, Bintang selalu menjadi juara 1 pada beberapa event Sprint Rally, dan Kejurnas Speed Offroad yang dilakoni. Untuk Speed Offroad, Bintang mengandalkan mobil UTV Can Am dengan navigator Tiffiany Barlean adalah kakak kandungnya.

Sedangkan dari 2 event Rally sebelumnya, Bintang Barlean menyabet juara 1 kelas Pemula di Danau Toba Kejurnas Rally, 11-12 Desember 2021.

Dan, Bintang yang baru diterima sebagai mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta ini kembali juara 1 kelas M2 pada Kejurnas Rally 2022 putaran 1 di Sumatra Utara, 5-6 Agustus lalu. (bs)

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo