mobilinanews

MotoGP 2022 Thailand: 6 Desmosedici Mengepung Quartararo, Ini Yang Bisa Dipetik Bagnaia

Sabtu, 01/10/2022 20:40 WIB
MotoGP 2022 Thailand: 6 Desmosedici Mengepung Quartararo, Ini Yang Bisa Dipetik Bagnaia
Francesco Bagnaia (Italia/Ducati), hujan atau tidak optimistis ke posisi terdepan GP Thailand. (Foto: ducati)

mobilinanews (Thailand) - Berapa poin yang bisa digerus Francesco 'Pecco' Bagnaia (Ducati) dari Fabio 'El Diablo' Quartararo (Yamaha) pada raceday GP Thailand, Minggu (2 Oktober 2022)?

Itu penantian utama fans MotoGP sedunia karena keduanya tengah fight keras dalam perebutan gelar juara dunia 2022. Saat ini Quartararo unggul 18 poin dari Bagnaia.

Penantian sangat menarik karena hasil kualifikasi Sabtu (1/10) menghasilkan konfigurasi yang seharusnya menguntungkan Bagnaia. Front row dihuni 3 joki Ducati. Bagnaia di P2 diapit Marco Bezzecchi (VR46 Ducati) dan Jorge Martin (Pramac Ducati). P4 dihuni Quartararo sementara P5 sampai 7 dihuni para joki Ducati lainnya.

Artinya, Quartararo harus melawan 3 Ducari di depan dan 3 lainnya di belakang. Jika rider Ducati bersatu membantu Bagnaia maka bisa disebut hanya keajaiban yang bisa membawa Quartararo meraih kemenangan, bahkan sekadar finish podium. Sebab, Ducati terbukti paling kencang di Sirkuit Buriram di semua sesi awal.

Untung buat El Diablo, sejauh ini Ducati belum terapkan team order untuk beramai-ramai bantu Bagnaia dalam perburuan poin. Namun, petinggi pabrikan Italia itu sudah mengingatkan 8 pembalapnya di lntasan untuk bertarung bersih dan semaksimal mungkin menghindari resiko tubrukan satu sama lain, terutama terhadap Pecco sebagai pembalap terdekat yang bisa menyaingi El Diablo dalam perburuan gelar.

Ya, tak ada team order secara resmi. Tapi, perintah untuk 'utamakan keselamatan' itu akan dipetik Bagnaia sebagai keuntungan. Para pembesut Desmosedici dipastikan tidak akan mengganggunya selepas start hingga tikungan 1, 2 dan 3 yang selalu menjadi masa kritis di MotoGP karena rawan celaka.

Pada saat itu Bagnaia boleh diprediksi sudah berada terdepan dan ini pun jadi keberuntungan tersendiri. Dalam situasi itu ia bisa fokus pada dirinya sendiri. Di sisi lain tentunya tak mudah bagi Quartararo untuk menyerang maupun bertahan dari kepungan rider muda macam Bezzecchi dan Martin. Saat sama Johann Zarco (Pramac Ducati), Enea Bastianini (Gresini Ducati) dan Jack Miller (Ducati) yang baru saja juara di GP Jepang bisa setiap saat jadi ancaman buat Quartararo.

Quartararo tentu paham situasi itu dan kemungkinannya. Ia punya keterbatasan untuk menyerang. Selain speed motor  lawan yang numpuni, ia juga dibatasi oleh pertimbangan resiko jika bermain agresif. Jika celaka di Buriram bisa jadi petaka hingga akhir musim. Kalaupun ada kesempatan menyerang, katanya, lokasi yang menguntungkannya hanya pada T9 dan T10. Kedua tikungan itu menjadi titik kekuatan Yamaha M1 besutannya.

"Saya sudah paham area di mana motor saya punya kelemahan dan keunggulan. Race oace saya bagus. Jadi, saya pikir besok bisa menyajikan balapan yang hebat," tutur juara dunia 2021 yang berharap race terhindar dari gangguan hujan.

Sebaliknya buat Bagnaia. Hujan atau tidak, ia yakin meraih kemenangan. Terlebih karena performa motornya sudah jauh lebih baik dibandingkan di GP Jepang lalu. Dan, kecelakaan di Jepang itu karena terlalu agresif dan bodoh saat melawan Quartararo pun jadi pelajaran penting yang ia pastikan tak akan terulang.

"Di lintasan kering sudah terbukti betapa kencang motor kami. Jika besok hujan saat balapan, itu tak masalah karena di trek basah pun kami kuat," kata Bagnaia yang ingin memenangkan balapan dengan kemampuannya sendiri, bukan karena bantuan pembalap Ducati lainnya.

"Saya tak berharap team order. Tapi, jika itu ada tanpa sepengetahuan saya maka itu sama sekali tak ada kaitannya dengan saya," tegas murid Valentino Rossi itu. (rnp)

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo