mobilinanews

MotoGP 2022 Thailand: Diam-Diam Ducati Terapkan Team Order, Quartararo Rawan Dikudeta Bagnaia!

Minggu, 02/10/2022 21:33 WIB
MotoGP 2022 Thailand: Diam-Diam Ducati Terapkan Team Order, Quartararo Rawan Dikudeta Bagnaia!
Fabio Quartararo (Yamaha) memasuki masa rawan di klasemen. (Foto: motogp)

mobilinanews (Thailand) - Lagi-lagi terbukti kebenaran slogan `apa saja bisa terjadi di MotoGP`. Lima bulan lalu Francesco Bagnaia (Ducati) seperti tak lagi punya peluang di kejuaraan dunia 2022.

Hari ini, Minggu (2-10-2022) di GP Thailand, ia hanya berjarak 2 poin dari Fabio Quatararo (Yamaha). Dan, sangat mungkin kudeta terjadi pada race selanjutnya.

Wet race di Thailand mempertegas kelemahan Quartararo dan Yamaha M1 di trek basah. Baru 1 lap, ia terdampar dari P4 ke urutan 17, hingga finish di posisi itu  dan harus pulang tanpa poin.

Sebaliknya bagi Bagnaia. Tampil konsisten di tengah hujan dan finish P3 di belakang sang rain master baru MotoGP, Miguel Oliveira (Portugal/KTM) yang juga juara di wet race GP Indonesia lalu, serta rekan satu timnya - Jack Miller.

Mendapuk 16 poin membuat Bagnaia kini hanya terringgal 2 angka dari Quartararo.

Ada beberapa alasan mengapa situasi saat ini sangat genting bagi Quartararo. Bahaya mengintai di dua race berikutnya, GP Australia pada 16 Oktober dan GP Malaysia pada pekan berikutnya. Sangat terbuka kemungkinan ia dikudeta Bagnaia di sana.

Alasan pertama karena laga MotoGP di Philip Island dan Sepang juga terancam hujan seperti biasanya. Artinya, ini bakal jadi masalah besar baginya.

Jika tak hujan, ancaman Bagnaia pun tampak bakal semakin nyata. Desmosedici GP21/22 besutannya terbukti tokcer di semua karakter lintasan.

Motornya lebih garang di trek lurus namun kini juga mampu bersaing di tikungan. Dan, dalam situasi saat ini, jelas tekanan mental berada di pihak Quartararo.

Tak kalah penting adalah kemungkinan besar Ducati akan mulai menerapkan team order secara terbuka. Indikasinya adalah team order diam-diam yang berlangsung di GP Thailand. Usai balapan, petinggi Ducati macam Luigi  Dall`Igna dan Paolo Ciabatti meninggalkan garasi timnya menuju garasi tim Pramac Ducati.

Kunjungan ini bulan ajang silaturahmi, tapi ditengarai sebagai ucapan terima kasih untuk bantuan Johann Zarco terhadap.Bagnaia.

Semua tahu Zarco salah satu joki MotoGP yang agresif dan kadang terkesan nekat dan kasar. Agresivitas itu ia tunjukkan saat duel melawan Marc Marquez (Honda) memperebutkan P4 di Thailand.

Tapi, saat berada di belakang Bagnaia, daya serang Zarco langsung kendur meski kesempatannya terbuka untuk menyalip dan finish podium yang berarti menggerus poin vital milik Bagnaia. Manuvernya pun terkesan tak ingin memunculkan resiko bagi Bagnaia.

Jika Ducati memainkan strategi team order, dan tampaknya akan demikian, maka itu akan jadi masalah besar bagi Quartararo. Ia single fighter di lintasan, tanpa teman yang bisa membsntu.  

Sementara Ducati punya 8 pembalap, dimana 7 diantaranya punya potensi finish 5 Besar  bahkan podium. Bisa dibayangkan apa jadinya jika ke-7 pembalap itu ditugaskan mengawal Bagnaia dan menekan Quartararo saat punya kesempatan.

Yamaha dan Quartararo paham hal itu karena team order satu hal wajar di dunia balap. Seperti kata bos tim Yamaha Massimo Meregali, situasi saat ini tak membuat timnya melemah. Justru semakin bersemangat menggali dan mengembangkan sektor yang diharapkan jadi kekuatan baru pada M1.

Itu pula yang diharapkan Quartararo yang coba bersikap tenang meski kecewa berat dengan hasil di GP Thailand.

"Kami tahu di bagian mana harus ada pengembangan. Kami akan coba datang ke Australia dengan lebih kuat," kata juara dunia 2021 ini yang terancam gagal mempertahankan gelar.

Masih tersedia waktu beberapa hari buat Yamaha untuk membenahi kelemahan M1 dan memaksimalkan titik kekuatannya.

Akankah cukup membendung serangan bertubi dari Ducati akan terlihat dalam kurun waktu dua pekan di depan. (rnp)

 

 

 

 

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo