mobilinanews

F1 2022: FIA Nyatakan Red Bull Racing Langgar Budget Cap 2021, Namun Hukuman Tak Kunjung Dijatuhkan!

Kamis, 13/10/2022 01:08 WIB
F1 2022: FIA Nyatakan Red Bull Racing Langgar Budget Cap 2021, Namun Hukuman Tak Kunjung Dijatuhkan!
Max Verstapoen (Belanda/Red Bull), reputasinya bakal terimbas kasus cashgate yang baru saja terkuak. (Foto: ist)

mobilinanews (Inggris) - Federasi Balap Mobil Internasional (FIA) sudah menetapkan Red Bull Racing salah dalam pengaturan budget cap 2021. Sayangnya, sampai saat ini tak jelas apa konsekuensinya (baca : sanksinya), terutama pada gelar juara dunia 2021 milik Verstappen.

Dalam laporannya pada Senin, 10 Oktober 2022, FIA menyebut Red Bull melebihi batas anggaran 145 juta USD sesuai regulasi budget cap (diturunkan dari semula 175 juta USD karena dampak Covid-19). Hanya saja, FIA tak menyebut angka pastinya selain menyebut 'hanya sedikit'.

Itu menyebabkan spekulasi liar berhamburan. Media Belanda, negeri asal Verstappen, menyebut kelebihan anggaran itu hanya sekitar 2 juta USD. Itu pun bukan untuk pengembangan mobil, tapi biaya catering dan biaya pengobatan kru selama semusim.

Tapi, sumber lain menyebut antara 1-5%. Bahkan pihak Mercedes menyebut pelanggaran mencapai 10 juta USD.

Prediksi bakal hukuman yang diterima Red Bull pun beragam. Mulai dari denda sampai diskualifikasi atau pengurangan poin Verstappen yang meraih gelar 2021 dengan keunggulan 8 poin dari Lewis Hamilton.

Buat Mercedes dan Hamilton, sampai saat ini merasa gelar 2021 yang seharusnya jatuh kepada Hamilton telah 'dirampok' oleh kolaborasi FIA dan Red Bull lewat laga kontroversial di seri dan lap terakhir GP Abu Dhabi.

Dengan tekuaknya kasus cashgate ini maka Mercedes pun semakin yakin dengan aksi perampokan itu.

"Jangankan jutaan dolar, hanya dengan ratusan USD saja sudah bisa menambah kecepatan pada mobil," komentar Hamilton yang bersama timnya menuntut transparansi dan ketegasan FIA menindaklanjuti skandal cashgate.

Hal sama diapungkan mantan driver F1 yang sekarang jadi pundit SkySport, Martin Brundle. Jika pelanggaran Red Bull di kisaran 5% saja, artinya itu sekitar 7 juta USD. 

"Itu angka yang signifikan buat sebuah tim dalam pengembangan teknis. FIA sudah buktikan ada kesalahan, sayangnya kita semua tak tahu apa konsekuensinya," kata Brundle yang memperkirakan gelar Verstappen bisa dicopot jika FIA tegas menerapkan regulasi yang mereka buat bahwa kecurangan budget cap adalah pelanggaran berat.

Sebelumnya, bos Ferrari Mattia Binotto sudah meragukan transparansi FIA dengan mengulur waktu pembahasan. Itu, katanya, membuka ruang lobi dan ia yakin tengah berlangsung.

Pihak Red Bull sudah membantah pelanggaran tersebut dan bersikukuh menggunakan anggaran sesuai aturan. Meski begitu mereka menghormati proses investigasi yang dilakukan FIA.

"Temuan itu mengejutkan dan mengecewakan. Kami hormati itu dan di saat sama kami pikirkan opsi yang kami miliki," tandas Team Principal Red Bull Christian Horner.

Sepertinya FIA harus benar-benar matang menindaklanjuti temuannya sendiri. Dan, semua pihak menunggu kelanjutannya. Seberapa besar sesungguhnya kesalahan Red Bull dan apa kosekuensinya.

"Kita harus menunggu. Padahal, ini kita membicarakan musim 2021, bukan musim ini," imbuh Brundle. (rnp)

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo