mobilinanews

MotoGP 2022: Dikudeta Bagnaia Dari Puncak Klasemen, Quartararo Siap Bangkit di Sepang Malaysia

Senin, 17/10/2022 01:08 WIB
MotoGP 2022: Dikudeta Bagnaia Dari Puncak Klasemen, Quartararo Siap Bangkit di Sepang Malaysia
Fabio Quartararo (Prancis/Yamaha) butuh peluru khusus ke 2 race sisa musim 2022. (Foto: yamaha)

mobilinanews (Australia) - Apa saja bisa terjadi di MotoGP. Itu kalimat standar di musim balap tahun ini untuk penyemangat pembalap yang mengejar ketertinggalan. Sekarang kalimat sama dipakai Yamaha menuju seri Malaysia pekan depan.

"Selisih poin hanya 14 menuju 2 seri terakhir. Apa saja bisa terjadi di MotoGP. Kami hanya perlu secepatnya melupakan yang terjadi hari ini dan membangun kekuatan baru ke Malaysia," kata Direktur Tim Yamaha Massimo Meregalli menyikapi posisi Fabio Quartararo yang kehilangan takhta di klasemen dan tertinggal 14 poin dari Framcesco Bagnaia (Ducati).

Hal sama dengan kalimat berbeda juga diapungkan Quartararo.

"Sejak Sachsenring (GP Jerman) banyak perubahan yang terjadi. Jadi, bukan tak mungkin ada perubahan dalam 2 race akhir untuk keuntungan kami. Kami punya potensi untuk race hebat di Malaysia dan Valencia. Saya tak menyerah, justru sangat termotivasi," tegas Quartararo.

Ia menampik penampilan buruknya di Australia karena tekanan mental oleh ancaman Bagnaia. Yang terjadi, katanya, hembusan angin kencang membuatnya goyang dan melebar di awal balapan, membuatnya mundur dari urutan 7 ke 22. Setelah menapak ke zona poin (15) ia semakin agresif untuk terus memperbaiki posisi.

"Saya terlampau agresif. Membuat kesalahan saat pengereman," lanjut Quartararo menceritakan kecelakaan yang menyedihkan itu.

Seperti Meregalli, Quartararo pun ingin segera lupakan seri Australia dengan fokus ke Malaysia. Ia harus mengubah pendekatannya dengan cara pikir dan pandang berbeda. Tak lagi memikirkan poin di klasemen, tapi sepenuhnya tampil untuk menikmati balapan.

"Saya ke Malaysia dengan motivasi penuh. Sepang cocok dengan motor kami. Saya ingin menikmati dua balapan terakhir. Itu paling penting. Sebab, saat saya menikmati balapan, saya tahu bisa tampil kencang," katanya.

Kalaupun ada permintaan Quartararo kepada Yamaha tak lain adalah power pada M1-nya plus solusi mengatasi performa pada ban belakang. Ini permintaan yang sudah berkali-kali ia minta dan tak kunjung terpenuhi.

Namun, siapa tahu kali ini permohonannya bisa diwujudkan Yamaha, karena 'apa saja bisa terjadi di MotoGP' dengan contoh terakhir kemenangan Alex Rins (Suzuki) di Phillip Island. Siapa yang menduganya? (rnp)

 

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo