mobilinanews

MotoGP 2022 Malaysia : Buru 2 Poin di Valencia, Bagnaia Songsong Rekor Baru Pembalap dan Motor Italia Pertama Juara Dunia!

Minggu, 23/10/2022 16:12 WIB
MotoGP 2022 Malaysia : Buru 2 Poin di Valencia, Bagnaia Songsong Rekor Baru Pembalap dan Motor Italia Pertama Juara Dunia!
Klasemen MotoGP 2022 jelang seri pamungkas di Valencia 6 November depan. (Foto: motogp)

mobilinanews (Malaysia) - Francesco Bagnaia gagal mengunci gelar MotoGP 2022 di GP Malaysia, Minggu (23 Oktober 2022). Ia hanya memetik 9 angka dari 11 yang dibutuhkan dari Fabio Quartararo.

Tapi, ia dan petinggi Ducati tak perlu kecewa. Kemenangan Bagnaia diraih dengan hebat, start dari P9 dan finish P1. Melewati drama panjang karena perlawanan keras Enea Bastianini (Gresini Ducati) hingga garis finish. Menegangkan karena keduanya tak ada yang mengendurkan permainan.

Jika crash maka Quartararo yang ambil keuntungan sangat besar menuju seri terakhir di Valencia.

Itu sebabnya para petinggi Ducati menyempatkan diri bikin rapat darurat di pitwall melibatkan Davide Tardozzi, Paolo Ciabatii dan Luigi Dall'Igna.

Belum jelas apa yang mereka bahas di tengah duel ketat Bagnaia-Bastianini di lintasan. Yang jelas kedua pembalap Italia ini akan satu tim mulai musim 2023.

Di akhir balapan, Bagnaia lebih suka bicara penampilannya di Sepang ketimbang bahas The Decider (judul yang diberikan Dorna Sports untuk laga penentuan) pada 6 November di Sirkuit Valencia, Spanyol.

"Saya menikmati balapan, motor bagus dan tidak membuat kesalahan. Itu yang paling penting," tegasnya.

Unggul 23 poin di klasemen, tentu saja langkah Bagnaia ke Valencia tampak lebih mudah. Lawannya tinggal Quartararo saja karena Bastianini dan Aleix Espargaro sudah out. Artinya ia hanya butuh tambahan 2 poin atau finish ke-14 untuk meraih gelar dunia.

Itu yang sudah lama dinanti Ducati, sejak gelar 2007 (gelar satu-satunya Ducati) yang digaet bersama Casey Stoner (Australia). Itu juga gelar pertama pembalap Italia sejak gelar terakhir Valentino Rossi pada 2009 bersama Yamaha. Kebetulan Bagnaia adalah adik didik Rossi di VR46 Academy.

Bagnaia tahu itu dan itu adalah tujuannya sejak awal jadi pembalap. Namun, ia menolak bicara panjang dan berandai-andai karena tak ada yang bisa tahu apa yang akan terjadi di Valencia pada 6 November.

Itu pula yang masih menyisakan semangat buat Quartararo karena terbukti di musim balap tahun ini banyak hal tak terduga bisa terjadi.

Juara dunia 2021 ini mengaku tak kecewa dengan hasil P3 di GP Malaysia. Itu hasil maksimal yang bisa dipetik sejak start dari grid ke-12.

Terlebih karena M1 besutannya sejak awal memang kalah kencang dengan Ducati, terutama di lintasan lurus kembar khas Sepang.

"Saya sangat senang karena perburuan gelar berlanjut ke Valencia meski peluang saya terbilang sangat kecil," ucap Quartararo.

Untuk Bastianini yang secara personal memang tak akrab dengan Bagnaia meski sama-sama Italiano, perlawanannya terhadap bakal rekan setimnya itu tak lain karena punya target pribadi sebelum berpisah dengan Gresini Ducati.

"Saya ingin akhiri musim dengan 3 Besar bersama Gresini, itu saja," kata Bastianini yang hampir menggusur Aleix Espargaro di Malaysia jika jadi juara. 

Kini posisi Bastianini masih di P4 namun dengan selisih poin tinggal 1 dengan Aleix. 

Tapi, seperti diungkap Jack Miller sebelumnya, target itu juga berhubungan dengan bonus yang disediakan bagi joki Ducati. Hitungannya adalah peringkat akhir di klasemen.

"Antara P3 dan P4, perbedaannya adalah jumlah uang yang sangat besar," kata Miller yang tadinya juga berjuang untuk P3 namun kini sulit diwujudkan meski masih punya pekuang di Valencia, aalakan ia juara sementara Aleix dan Bastianini gagal petik poin lebih dari 2.

Berarti di Valencia nanti musuh utama Bastianini adalah Aleix. (rnp)

 

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo