mobilinanews

Eksklusif dengan Demas Agil : Ini Alasan Juara Nasional 11 Kali Pamit dari Toyota Gazoo Racing Indonesia!

Selasa, 20/12/2022 05:18 WIB
Eksklusif dengan Demas Agil : Ini Alasan Juara Nasional 11 Kali Pamit dari Toyota Gazoo Racing Indonesia!
Properti berupa 2 buah helm dan 3 wearpack (baju balap) Demas Agil yang dikembalikan ke kantor TGRI

mobilinanews (Jakarta) - Tentu banyak yang masih penasaran terkait alasan mundurnya pembalap juara nasional ITCR 1600 Max, Demas Agil dari Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI) yang diumumkan melalui akun instagram resminya, @demasagil, pada Jumat (16/12/2022) kemarin.

Meski telah juga disampaikan Direktur TGRI, Dimitri Fitra Ditama, bahwa sudah ada obrolan 1-2 bulan sebelumnya terkait rencana mundur tersebut - sekali lagi - tanda tanya mundurnya sang juara nasional 11 kali (dari cabang olahraga slalom dan balap mobil) tetap menguat.

Mobilinanews mendapat kesempatan bisa melakukan interview dengan Demas Agil, pembalap yang baru memiliki baby hampir berusia 2 bulan, pada Senin (19/12/2022) malam. 

Demas Agil

Berikut sebagian petikan wawancara dengan Demas Agil :

Langsung saja, bro Demas. Apa sebenarnya alasan yang membuat Anda mundur dari TGRI dan terkesan mendadak?

Waduh, pertanyaannya hehe. Okey. Dibilang mendadak gak juga sih, tapi bahwa sudah dipertimbangkan secara mendalam, diskusi sama keluarga, bokap, nyokap, istri bahkan mertua iya. 

Apa ya alasannya? Iya, saya merasa tanggung jawab dan kewajiban saya di TGRI sudah bisa tuntaskan dengan baik. Tahun ini, berhasil menjadi juara nasional kelas ITCR 1600 Max. Beda case-nya, kalau misalnya, saya tidak juara nasional. Karena itu prestasi tertinggi yang ditargetkan TGRI di level nasional.

Kalau ditanya target selanjutnya, tentu semua pembalap yang sudah mencapai puncak, juara nasional, berikutnya ingin naik ke level international atau regional. Sangat wajar saya kira.

Jadi, dengan kondisi baru menjadi juara nasional balap mobil ISSOM kelas ITCR Max, saya sudah tidak punya PR (Pekerjaan Rumah) dengan TGRI. Dengan pemikiran, saya mundur di saat tepat. Dengan begini, saya happy dan bisa membuat semua pihak juga happy. 

Tetapi Anda menyampaikan mundur dari TGRI, melalui media sosial (akun instagram) setelah skuad TGRI baru pulang dari mengikuti balap Toyota Yaris Cup di sirkuit Fuji Speedway Jepang?

Sebenarnya, sebelum saya Mengumumkan ke Instagram, saya sudah ngobrol dengan mas Fitra (Dimitri Fitra Ditama, Direktur TGRI). Itu hari Jumat setelah sholat Jumat. Sekitar jam 1-an. Tapi mas Fitra bilang mau menyampaikan dengan pihak Toyota dan TCD dulu. Saya bilang dengan mas Fitra, oke saya mundurin dari rencana jam 1 menjadi jam 5. Saya pikir, 4 jam untuk menyampaikan sudah bisa lah.

Oya, justru saya memilih hari Jumat, selain hari santai juga sudah ada jeda beberapa hari sekembalinya dari Jepang. Saya memikirkan, pasti masih kecapekan kalau hari Selasa misalnya ketemu mas Fitra-nya. 

Dan di hari itu, Jumat pagi sekira jam 10, saya ke kantor TGRI di bilangan Cibubur, dengan membawa/mengembalikan properti seperti yang tertuang dalam klausul kontrak (dua buah helm dan 3 wearpack), untuk dikembalikan dalam kondisi baik.   

Tapi ternyata, mas Fitra kata bagian sekretariat di kantor TGRI lagi ke luar kota. Iya, sudah. Masak properti harus saya bawa pulang lagi. Bahwa nanti misalnya atas kebijakan TGRI, properti itu ada yang diberikan ke saya lagi, ya alhamdulillah. Tapi, yang penting seluruh hak dan kewajiban kepada TGRI sudah saya laksanakan dengan baik.

Tentang keterangan bro Dimitri Fitra Ditama yang menyatakan rencana mundur Demas sudah sempat diobrolin 1-2 bulan sebelumnya?

Kalau ngobrol dengan mas Fitra, apalagi beliau sebagai Direktur TGRI, hampir setiap saat, mas. Dalam 2 bulan terakhir, banyak hal kita obrolin. Tapi saya nggak ingat, yang secara spesific tentang saya menyatakan akan mundur.

Di komunitas balap, beberapa orang sempat menyampaikan ke saya terkait mundurnya Demas dari TGRI. Ada yang menyebutkan, ini faktor ketersinggungan dan soal reward. Demas yang baru menjadi juara nasional ITCR Max dengan mengandalkan Toyota Yaris GR, kemudian ada event Yaris Cup (grand final) di Fuji International Speedway (Jepang), tapi bukan Demas yang diberangkatkan. Alasannya, pihak tim ingin merotasi pembalap merasakan tingkat kompetisi di event international sekaligus menambah jam terbang, seperti tradisi selama ini.

Namun jika Demas yang balap ke Toyota Yaris Cup, selain bisa menguji skill dan mental juara, sekaligus mengadu kepiwaian para pembalap yang diproyeksikan perwakilan juara Gazoo Racing dari beberapa negara Asia dan meski terbanyak pembalap dari Jepang. Itu sekaligus selaras untuk mewujudkan obsesi Demas go international. Apalagi keikutsertaan Demas di event Festival Toyota Gazoo Racing pada 2019 di sirkuit sama, berhasil masuk 5 besar (nyaris podium). 

Atau setidaknya Demas diajak ngobrol dan disampaikan bahwa yang ke Yaris Cup 2022 bukan Demas yang diberangatkan namun pembalap lain. Dan Demas tetap dibawa ke Jepang, mungkin sebagai coach, advisor dan official seperti kebiasaan selama ini.

Bagaimana tanggapan Anda terkait cerita tersebut?

Wah, cocok nih mas Budi jadi pemilik tim hehe.

Apakah memang Anda tidak diajak ngobrol oleh tim terkait keberangkatan balapan ke sirkuit Fuji Jepang pada akhir tahun ini?   

Saya hanya akan melakukan kewajiban saya selama dan seperti yang tertera dalam kontrak dengan tim. Jadi ketika tidak ditugaskan ke suatu event misalnya ya saya tidak harus menanyakan atau mencari tahu kepada siapa pun. 

Soal TGRI yang ke Jepang tahun ini, saya tidak ada pemberitahun. Yang jelas, saya tetap melakukan apa yang harus saya lakukan dengan sebaik mungkin, karena saya tetap ingin menjaga hubungan baik dengan TGRI, TAM hingga TCD, seperti selama ini menekankan kepada saya untuk bersikap profesional, keakraban, humanis dan atittuted yang baik. (bs)  

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo