MotoGP 2023 Portugal: Bagnaia Kembali Juara dan Motor Italia Berjaya, Semangat Rossi Hadir Di Sana

mobilinanews (Portugal) - Tentu terlalu dini menyebut era kejayaan Yamaha dan Honda telah selesai. Tapi, fakta sejak tahun lalu, keduanya bukan semakin di depan tapi justru semakin keteter oleh Ducati. Dan, sekarang pabrikan Italia lainnya, Aprilia, ikut memermak Yamaha dan Honda.

Tanda-tanda keterpurukan Honda dan Yamaha sudah terlihat sejak tes pra musim dan puncaknya tampak pada race GP Portugal di Sirkuit Portimao, Minggu (26 Maret 2023).

Andalan Honda Marc Marquez yang start dari pole position hanya bertahan 3 laps akibat agresivitasnya yang masih seperti dulu, main seruduk untuk menyalip lawan, crash dan out dari balapan.

Pembalap Honda terbaik di Portimao justru dipetik oleh Alex Rins (LCR Honda). Dan, jagoan Yamaha Fabio Quartararo hsrus puas finish di P8 setelah posisi itu diraih dengan perjuangan keras.

Lima pembalap tercepat adalah joki motor made in Italy. Yakni juara dunia bertahan Francesco Bagnaia (Ducati), Maverick Vinales (Aprilia), Marco Bezzecchi (VR46 Ducati), Johan Zarco (Pramac Ducati) dan Alex Marquez (Gresini Ducati).

Artinya, Ducati dan Aprilia konsisten sejak tes pra musim. Kalau dibedah lagi ini bisa jadi sinyal kuat kedua pabrikan Italia ini yang akan terus berkuasa pada race berikutnya.

Pasalnya, sesuai regulasi, Honda dan Yamaha tak mungkin mengembangkan mesin motor mereka hingga akhir musim. Sedangkan paket aerodinamika yang juga vital untuk menambah kecepatan baru akan bisa diperbaharui pada paroh musim nanti.

Dengan kata lain, podium Portimao yang dikuasai sepenuhnya oleh Ducati dan Aprilia bukanlah sebuah kejutan. Dominasi mereka di trek sama pada tes pra musim sudah jadi indikator.

Hal itu dipertegas oleh Bagnaia yang kini memimpin klasemen dengan total poin 37 setelah sehari sebelumnya juga menjuarai sesi sprint race.

"Semuanya berjalan seperti yang saya dan tim perkirakan," katanya, dengan kata lain kemenangan itu sudah terukur secara teknis dan hanya bisa gagal jika ada insiden seperti dialami Marquez.

Dan, P2 milik Vinales adalah sinyal kehadiran Aprilia di baris depan. Bukan hanya motor pabrikan, tapi rider satelitnya pun punya potensi ikut ke baris depan. Salah satu contohnya adalah kiprah pembalap tim satelit RNF Aprilia Miguel Oliveira yang on fire sejak pra musim. 

Di GP Portugal ia menjadi local hero. Start dari P4, ia bertekad memenangkan balapan atau setidaknya podium di kandang sendiri seperti telah ia tunjukkan saat membesut tim pabrikan KTM dalam 3 tahun sebelumnya.

Ia sempat memimpin balapan sebelum disalip Bagnaia dan Jorge Martin. Sayang, saat berada di zona podium, Oliveira diseruduk Marquez dengan keras. Keduanya berhenti di gravel sekaligus merusak pesta yang diharapkan tuan rumah.

Seperti kata Vinales di akhir lomba, motornya tinggal sedikit lagi butuh pengembangan untuk melawan Bagnaia. Ia berharap tim mekaniknya bisa menemukan solusi dengan membedah rekaman data sepanjang balapan.

"Saya sudah lakukan pengereman sedalam yang bisa dilakukan tapi tak cukup untuk melawan Pecco. Meski begitu P2 di race pertama saya dan tim sambut dengan perasaan sukacita. Kami punya kesempatan di depan," tegasnya.

Dan, akhirnya di atas podium, keberadaan Bagnaia dan Bezzecchi menjadi pesta kemenangan tifosi Italia. Khususnya para pendukung setia Valentino 'The Doctor' Rossi. Keduanya adalah adik didik Rossi di Camp Tavuilla milik sang legend.

Ada ruh dan semangat The Doctor di sana karena motivasi The Doctor membangun VR46 Rider Academy di Tavuilla itu tak lain adalah upaya menghantar anak muda Italia ke panggung MotoGP dan kini sudah diperlihatkan Bagnaia dan Bezzecchi. (rn)

HASIL RACE GP PORTUGAL