mobilinanews

MotoGP 2023 Belanda: Assen Makin Berkesan, Francesco Bagnaia Nyaman Menuju GP Inggris

Senin, 26/06/2023 02:38 WIB
MotoGP 2023 Belanda: Assen Makin Berkesan, Francesco Bagnaia Nyaman Menuju GP Inggris
Tato lay out Sirkuit Assen di tangan Francesco Bagnaia. (Foto: motogp)

mobilinanews (Belanda) - Target Francesco Bagnaia terpenuhi di Sirkuit Assen, tempat laga GP Belanda pada Minggu (25/6). Tato Sirkuit Assen di tangan kanannya adalah 'jimat' untuk perkuat kepercayaan diri.

Menang mutlak pada raceday membuat posisinya di klasemen sementara semakin kokoh dengan total poin 194. Menjauhkan jarak dari ancaman Jorge Martin (159) dan Marco Bezzecchi (158). 

Itu sesuai dengan target pembalap pabrikan Ducati itu saat datang ke Assen, sirkuit favoritnya. Harapannya adalah memperkokoh posisi di klasemen sebelum libur panjang kompetisi dan itu terpenuhi.

GP Belanda adalah seri penutup paroh pertama kompetisi 2023. Setelah itu libur panjang menuju seri berikutnya, GP Inggris di Sirkuit Silverstone, pada 6 Agustus 2023. Bisa libur sebulan lebih tak lain karena GP Kazakstan yang harusnya dihelat usai Belanda dibatalkan Dorna Sports karena ketidaksiapan tuan rumah.

"Sangat penting menyudahi paroh pertama kompetisi dengan keadaan saat ini. Kami bisa manfaatkan liburan secara penuh, mengisi ulang enerji dan siap ke Silverstone," kata Bagnaia yang tengah berproses untuk meraih gelar 2023, memperpanjang gelar tahun lalu.

Sejak awal ia memang sangat percaya diri tampil di Assen. Bukan hanya karena ia sebekumnya sudah tiga kali menang di sana dalam tiga kelas berbeda, tapi lebih karena lay out sirkuit yang sangat ia sukai. Juga karena atmosfer balapan yang selalu riuh di sekeliling lintasan.

"Ini sirkuit yang paling saya sukai. Selalu percaya diri ke sini. Atmosfernya fantastis. Karena itu saya bikin tato ini," kata sang juara dunia bertahan saat tiba di Assen sembari memperlihatkan tato sirkuitnya.

Sebenarnya target Bagnaia tak terwujud sepenuhnya di Assen. Ia gagal mendapuk poin maksimal karena gagal memenangi sesi Sprint Race. Kalah dari Bezzecchi dan harus puas di P2 dengan perolehan 9 poin atau beda 3 poin dengan finisher pertama.

Untuk hal itu Bagnaia punya alasan sendiri. Pada dasarnya ia lebih suka balapan panjang di Main Race daripada balapan pendek di Sprint Race. Apalagi distribusi poin di balapan utama berjumlah dua kali lipat dari poin di sprint.

"Saya selalu lebih hati-hati di balapan pendek karena resikonya sangat besar," kata Bagnaia yang dalam 8 race saat ini sudah memenangi  sesi grand prix sebanyak 4 kali dan sprint race 3 kali.

Resiko yang dimaksud adalah jika crash di Sprint Race maka akibatnya bisa berlanjut ke balapan utama. Entah cedera atau bahkan kehilangan kesempatan tarung. Padahal sebaran poin lebih banyak di main race dan lebih layak diperjuangkan dengan duel-duel keras.

Karena itu bisa dimaklumi mengapa Bagnaia hanya mau gaspol di Sprint Race jika yakin resikonya minim. Di paroh kedua kompetisi 2023 pada Agustus mendatang hal itu sepertinya tak akan berubah. (rn)

 

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo