Pembalap Urunan Perbaiki Aspal Sirkuit Sentul, Lola Moenek : "Saya Gemetar, Mereka Begitu Cinta dan Komitmen.."
mobilinanews (Bogor) - Ngobrol soal balap dan update sirkuit Sentul dengan Lola Moenek, tidak ada habisnya. Selalu ada bahan dan tema terbaru.
Teranyar, Direktur Niaga PT Sarana Sirkuitindo Utama (SSU) pengelola sirkuit Sentul dan Deputy Waketum Olahraga Mobil IMI Pusat ini memuji Eris Mahpud yang membuat slot baru balapan di ISSOM yaitu Eshark Dapur Cokelat Touring Championship.
"Pak Eris yang sudah pengalaman menggelar Kejurnas Gokart, menerapkan di Eshark Dapur Cokelat. Poin pentingnya, membuat balapan murah dengan satu merek ban (lokal) yang di pool panitia hingga tidak ada penambahan bobot (balast) meski menjadi juara seri, membuat balapan seri selanjutnya tetap memberi peluang semua dengan prinsip kesetaraan, dll," puji Lola Moenek.
"Balapannya cukup bagus dan prospektif bakal diikuti lebih banyak pembalap di seri berikutnya. Spec bikinan mereka, komunitas sendiri. Tidak perlu mengadopsi Kejurnas. Kalau Kejurnas itu kan prestise, punya IMI. Sedang kelas Eshark Dapur Cokelat TC untuk pembibitan dan peningkatan prestasi," lanjutnya.
Lalu, "Srikandi Balap Mobil Indonesia" ini dengan gembira menyambut kelas yang melibatkan mobil TCR homologasi FIA.
"Ada divisi 1 dan 2. Mereka sangat antusias. TCR adalah masa depan ISSOM, dengan spec TCR mengacu pada regulasi FIA, sehingga juga memungkinkan dibuka kelas khusus mobil-mobil TCR sekaligus bisa mengundang pembalap dari luar negeri. Atau pembalap kita ikutan balap di luar negeri. Tidak perlu repot terkait regulasi teknik, mobil tidak perlu banyak settingan lagi karena sudah homologasi FIA," terang Lola Moenek.
Saat ini, pemilik mobil dengan spec TCR, ada Glenn Nirwan (BRM Motorsport) dengan Audi RS3 LMS dan Benny Santoso (Sigma Speed) menggunakan Hyundai Elantra N TCR.
Dua pembalap yakni Umar Abdullah (Bank BJB Delta Garage RT) dan M Ferrel Fadhil Pratama (LFN Sederhana Motorsport) tengah menunggu kedatangan Honda TCR dan Audi RS3, serta akan diikuti beberapa pembalap lainnya.
"Saya sudah diskusi dengan mas Nanda (Ananda Mikola, Waketum Olahraga Mobil IMI Pusat) bahwa jika nanti ada sekitar 10 unit mobil dengan spec TCR, kita akan bikin slot sendiri di Kejurnas Balap Mobil ISSOM," terang Lola.
"Mas Nanda dan saya juga sudah duduk bersama Pak Ketum IMI Bamsoet akan ikut mengkoordinir para pembalap yang balap ke luar negeri oleh IMI. Jadi tidak sendiri-sendiri, balap ke luar negeri, ke Malaysia, Cina atau Australia. Tapi nanti atas nama IMI atau Indonesia," tuturnya.
Lalu, Lola Moenek juga menyatakan bahwa ada komitmen dari para pelaku balap untuk ikut membantu melanjutkan pengaspalan ulang di Sirkuit Sentul.
"Terima kasih dan apresiasi kepada teman-teman pembalap serta tim yang telah berkontribusi ikut menyumbang pengaspalan sirkuit Sentul yaitu dari S Kecil dan S Besar beberapa waktu lalu," sebut Lola Moenek.
Dan untuk sesi/ruas S2 (tikungan 2) hingga SS4, Lola Moenek mengaku terharu atas kesanggupan teman-teman dari komunitas balap mobil di Tanah Air.
"Mereka begitu cinta dan komitmen, siap menambah dana yang kami miliki (manajemen sirkuit Sentul) untuk perbaikan aspal, dari para pembalap, Tim Toyota, Gazpoll Racing Team dan yang lain. Saya tak menyebutkan angka. Tidak peduli angka besar dan kecil. Saya gemetar, mereka mencintai sirkuit Sentul, ikut memperbaiki sirkuit Sentul yang sudah berumur 30 tahun ini. Mewakill Pak Didi Hardianto (Dirut PT SSU) dan Pak Idil, saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada teman-teman komunitas balap," bebernya.
"Kami telah berdiskusi dengan Umar Abdullah, Benny Santoso, Dypo Fitra, Tomi Hadi, Pak Jenderal, dan yang lain mendapat tanggapan positif. Masalah jumlah itu terserah para bos-bos (para pembalap itu). Allah yang akan membalas. Mereka ini cinta otomotif, cinta balap dan cinta sirkuit Sentul," pungkas Lola Moenek. (bs)
.
