Diikuti 14 Pembalap Pada Debutnya, Eshark Dapur Cokelat Touring Championship Atur Sendiri Terkait Ban
mobilinanews (Bogor) - Sebagai slot balapan baru di ISSOM, kelas Eshark Dapur Cokelat Touring Championship (EDCTC) berlangsung sukses dan membawa angin segar.
Sukses bukan sekadar berhasil memboyong 14 pembalap turun di 2 kelas yang diperlombakan yakni 1200 dan 1500 EDCTC, namun prospeknya menjanjikan.
"Untuk event perdana dengan diikuti 14 pembalap, kami sudah sangat alhamdulillah. Paling tidak, komunitas balap jadi percaya bahwa EDCTC memang ada digelar. Setelah ini, tentu lebih mudah menyampaikan ke komunitas, termasuk di EDTC juga ada loh kelas untuk mobil lawas di 1200 B dan 1500 B," ujar Faris Lutfi, manajer EDCTC.
Salah satu pembalap baru, peserta Eshark Dapur Cokelat Touring Championship
Benar juga, baru kelas 1200 A dan 1500 A yang diikuti pembalap. Padahal potensi cukup besar juga ada di kelas B. Inilah yang diyakini Lutfi meski waktunya relatif pendek, pada ISSOM seri 3 nanti, kelas B sudah ada pesertanya.
Eris Mahpud, sang inisiator EDCTC pun tampak bisa tersenyum. "Prospektif dan menjanjikan. Mudah-mudahan di the next series makin banyak lagi pesertanya," kata Eris.
Maka itu, pegokart senior ini pun telah mengajukan kepada penyelenggara ISSOM untuk learning by doing memperbaiki, membuat lebih sederhana dan EDTC menjadi balapan murah yang bisa diikuti siapa saja, termasuk pemilik mobil standar.
"Satu hal yang saya ajukan itu, yakni untuk ban, penyelenggara EDCTC akan membuat dengan cara satu pintu untuk pembeliannya. Merek sama, tahun pembuatan sama, kualitas sama serta harga sama. Dan, pembalap dan tim silakan memilih sendiri ban-ban yang kami sediakan nantinya," ungkap Eris.
Hal tersebut juga diberlakukan di Kejurnas Gokart Eshark Rok Cup. "Soal mereknya apa, kami belum bisa sebutkan. Yang jelas, akan selaras dengan misi EDCTC menjadi balapan murah dan aman," pungkas Eris Mahpud. (budsan)
Hasil Lomba EDCTC :
