mobilinanews

F1 2023 Singapura: Makin Rumit, Setelah Felipe Massa Kini Lewis Hamilton Gugat Gelar Verstappen 2021

Sabtu, 16/09/2023 08:40 WIB
F1 2023 Singapura: Makin Rumit, Setelah Felipe Massa Kini Lewis Hamilton Gugat Gelar Verstappen 2021
Fernando Alonso di podium GP Singapura 2008 didampingi Nico Rosberg dan Lewis Hamilton, podium berkat rekayasa. (Foto: ist)

mobilinanews (Singapura) - Crashgate, itu rekayasa gila dan brutal untuk memenangkan Fernando Alonso pada GP Singapura 2008. Itu salah satu topik panas di sela-sela GP Singapura 2023 akhir pekan ini. 

 Efeknya berkepanjangan. Kini tim Mercedes berniat masuk pengadilan  menggugat gelar juara 2021 Max Verstappen yang penuh kontroversi. Bos Mercedes Toto Wolff kini menanti proses gugatan Massa atas kasus Siigapore 2008 di Pengadilan London, Inggris. 

Sejumlah pengacara top dunia mendampingi driver Brasil itu agar pengadilan mencabut gelar juara dunia 2008 milik Lewis Hamilton. Karena hasil GP Singapura 2008 dinilai tak sah sesuai regulasi F1.

"Ini akan membuka kotak Pandora berbagai kasus di olahraga, termasuk F1. Regulasi di F1 sangat jelas. Kami tunggu kasus Massa, dan kami pun siap mnggugat gelar 2021 yang seharusnya milik Hamilton," tegas Wolff saat sesi latihan GP Singapura tadi malam.

Crashgate adalah istilah yang disematkan pada kasus rekayasa kecelakaan di GP Singapura. Kembali heboh gara-gara pengakuan dosa mantan juragan F1 Bernie Ecclestone bahwa ia bersama bos FIA Max Mosley seharusnya membatalkan race saat itu karena tahu ada rekayasa gila-gilaan.

Ia pun menyebut pada akhirnya rekayasa itu menguntungkan Hamilton yang kala itu membela tim McLaren.

Di akhir musim ia unggul atas Felipe Massa (Brasil/Ferrari) dengan selisih hanya 1 poin, 98 versus 97. Padahal sepanjang kompetisi Massa unggul.

Crashgate itu adalah skenario tim Renault untuk memungkinkan Fernando Alonso meraih kemenangan.

Caranya dengan menyuruh pembalap kedua Renault, Nelson Piquet Jr, menubrukkan mobilnya dengan hebat di trek jalan raya Singapura. Tujuannya agar safety car masuk lintasan dan itu menguntungkan posisi Alonso.

Benar saja Alonso lantas jadi juara, diikuti Nico Rosberg (Williams) dan Hamilton (McLaren) di posisi 2 dan 3. Hamilton mendapuk 6 poin di situ (distribusi poin belum berubah seperti saat ini).

Belakangan terbukti rekayasa kotor itu atas pengakuan Piquet. Pabrikan Prancis ini lantas dihukum FIA tak boleh ada di F1 selama 2 tahun.

Sementara team principal Flavio Briatore yang jadi otaknya dihukum seumur hidup tak bisa aktif di F1.

Atas dasar sederet pengakuan itu, terlebih pengakuan Ecclestone bersama Mosley yang batal membatalkan lomba demi imej F1, menjadi dasar pengaduan Massa ke pengadilan. Jika poin Hamilton di Singapura 2008 itu dicabut maka ia yang jadi juara dunia.

"Kasus ini menarik, satu hal yang sangat penting diikuti. Peraturan di F1 harus dihormati. Bila gugatan Massa diterima pengadilan, kami siap gugat gelar juara dunia 2021," tandas Wolff.

Seperti diketahui, sampai saat ini Mercedes merasa gelar 2021 dirampok oleh keputusan kontroversial FIA Race Director saat itu, Michael Masi.

Mulai dari tata cara masuk dan iring-iringan safety car sampai keputusan Masi mengadu Hamilton dan Verstappen head to head di lap terakhir. 

Putusan kontroversial karena Hamilton masih gunakan ban berkompon keras sedangkan Verstappen baru saja ganti ban berkompon lunak. Terang saja Hamilton keok dan Verstappen raih gelar perdananya di F1.

Belakangan FIA menyebut itu human error dan memecat Masi dari jabatan FIA Race Director. Fakta ini yang akan memperkuat Mercedes jika nanti maju ke pengadilan. (rn)

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo