F1 2023 Jepang: Verstappen Tak Butuh Pendamping Sekelas Perez, Ini 3 Kandidat Team Mate Berikutnya
mobilinanews (Jepang) - Red Bull Racing (RBR) sudah terbiasa membongkar pasang line-up pembalapnya di tengah masa kontrak. Bukan tak mungkin itu akan dialami Sergio Perez.
Musim ini Perez sama sekali 'tak ada guna' sebagai pendamping driver utama Max Verstappen. Meski berada di posisi kedua klasemen, kontribusinya tidak signifikan dalam upaya RBR merebut teofi kejuaraan.
Minggu (24/9) di GP Jepang, kemenangan Verstappen, kali ke-13 dari 16 seri, telah memastikan juara dunia konstruktor F1 2023. Gelar kedua setelah 2022. Total poin 623 tak mungkin terkejar pesaing terdekat, Mercedes, dengan total poin 305 meski tersisa 6 balapan hingga akhir musim.
Dari jumlah poin itu, 400 datang dari Verstappen. Hanya 223 disumbangkan Perez. Artinya, poin Verstappen sendiri sudah melebihi gabungan poin duet Mercedes Lewis Hamilton dan George Russell (305).
Sangat benar kalau Verstappen berkomentar, "Kalau begini saya tak perlu rekan satu tim. Saya sendirian bisa merebut trofi kejuaraan."
Juga tak salah kalau Senior Advisor RBR Helmut Marko berucap timnya tak perlu menyewa pembalap senior sekelas Perez dan cenderung pakai jasa pembalap muda bertalenta.
"Checo (Perez) sudah tua, 33 tahun dengan banyak anak (4). Ia acap tak fokus, tak konsisten," ucap Marko beberapa waktu lalu sembari menyebut pembalap potensial sebagai calon penggantinya.
Dan, pekan depan di GP Qatar, Verstappen juga berkesempatan mengunci gelar juara dunia pembalap 2023. Lagi-lagi sendirian, sama sekali tanpa bantuan Perez lewat apa yang namanya team order. Sebanyak 13 kali menang itu membuat Verstappen unggul jauh di klasemen. Mendulang 400 poin, versus 223 milik Perez.
Situasi itu membuat Team Principal RBR Christian Horner yang tadinya membela Perez di mata Marko, kini berbalik badan.
Ia tetap menghormati kontrak Perez di RBR hingga akhir tahun 2024. Namun tak menampik apa saja bisa terjadi, tergantung situasi.
Yang pasti, katanya, RBR sudah menyiapkan 3 kandidat untuk mendampingi Verstappen pada musim 2025. Semuanya dari internal tim.
Mereka adalah pasangan Daniel Ricciardo dan Yuki Tsunoda yang baru saja ditetapkan menghuni line-up tim AlphaTauri tahun depan.
Kandidat satunya adalah Liam Lawson, pembalap berusia 21 tahun. Ia alumnus akademi RBR dan saat ini resminya menjadi pembalap cadangan RBR maupun tim yunior AlphaTauri.
"Siapa nanti yang terpilih sangat bergantung pada seperti apa performa Daniel, Yuki, dan Liam dalam perjalanan berikutnya," kata Horner.
Nama Lawson menjadi daya tarik tersendiri. Ia menggantikan posisi Ricciardo (cidera) dalam 4 seri dengan hasil lebih dari harapan. Ia finish poin (P9 dengan ganjaran 2 poin) di GP Singapura, poin perdananya di F1. Di Jepang, ia kembali mengalahkan Tsunoda dan nyaris ke podium (P11). Dan, pembalap Selandia Baru ini pula yang menyingkirkan Verstappen di sesi Q2 GP Singapura untuk lolos ke Q3.
Di Qatar nanti Ricciardo kembali mengaspal. Lawson balik ke kursi cadangan, namun RBR wajib memagarinya dari bajakan tim lain. Terutama dari tim Williams yang sudah terbuka menginginkannya menggantikan posisi Logan Sargeant tahun depan.
Jadi, kalau Perez masih tampil hancur-hancuran seperti di GP Jepang, sama sekali tak mustahil ia tak bakal jalani musim 2024.
Para prajurit internal Red Bull yang akan maju. Bisa jadi dengan format Ricciardo kembali berduet dengan Verstappen seperti di masa lalu, sedangkan Lawson meneruskan duet dengan Tsunoda. (rn)
