Hadiah OnePrix 2023 Round 4 Telah Dibayarkan, OMM : Kepada Rekan Pembalap, Mohon Maaf Atas Ketidaknyamanannya
mobilinanews (Jakarta) - Terkait uang hadiah Kejurnas Balap Motor OnePrix 2023 seri 4, telah dibayarkan kepada para pembalap pada Senin, 4 September 2023 lalu. Sehari sebelumnya, OMM (OnePrix Motorsport Management) juga telah menyurati kepada pembalap menyampaikan tentang pembayaran tersebut.
"Kami mohon maaf, atas ketidaknyamanan yang terjadi karena adanya kendala teknis dalam pembayaran hadiah. Dan, pada Senin 2 Oktober kemarin, bagian Finance OMM telah melalukan proses transfer kepada para pembalap pemenang OnePrix seri 4," ujar Arlan Perkasa Lukman, CEO OMM.
Arlan memastikan, PT OMM berkomitmen untuk melayani dan menyelenggarakan event OnePrix dengan sebaik-baiknya sehingga menjadi barometer balapan nasional.
"Sejauh ini, hal tersebut dapat terlaksana berkat dukungan penuh dari rekan-rekan peserta OnePrix. Terima kasih atas dukungan dan rekan-rekan peserta sekalian," lanjut Arlan yang juga pengurus KOI (Komite Olimpiade Indonesia).
Terkait komitmen menjadi penyelenggara event balap motor terbaik, telah dibuktikan OMM sejak penyelenggaraan pertama pada 2019, dengan menggelar 5 seri, live TVOne, diikuti seluruh pembalap terbaik Tanah Air dan melahirkan seorang Fitriansyah Kete sebagai juara nasional kelas Expert.
Pada 2021 ketika pandemi Covid-19 masih melanda dunia, termasuk Indonesia, OMM dengan komitmen tinggi tetap berusaha menggelar event OnePrix dengan segala handycap yang harus dihadapinya.
"Padahal saat itu (masa pendemi Covid-19), betapa kami harus berjibaku untuk bisa mendapatkan izin dari berbagai pihak terkait, Satgas Covid-19, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, pihak kepolisian dan pihak lainnya yang tidak mudah. Mohon maaf, kami hanya bisa menggelar 3 seri, dan seluruhnya di SIKC Bogor," ujar Yanuardi, officer OMM.
Komitmen dan berusaha menjadi yang terbaik, terus dilakukan OMM bekerja sama dengan IMI dari seri ke seri berikutnya. Komitmen dan konsisten memajukan balap di Tanah Air itu sebenarnya yang mahal. Keberlanjutan. Bukan inkonsistensi. Serta tidak bisa diukur dengan sekadar uang. (budsan)
