mobilinanews

Biasa Tangani Motor Balap, Dede ADD Suspension Dipercaya Benny Santoso Baca Data Log Hyundai Elantra TCR, Ini Alasannya

Rabu, 25/10/2023 15:08 WIB
Biasa Tangani Motor Balap, Dede ADD Suspension Dipercaya Benny Santoso Baca Data Log Hyundai Elantra TCR, Ini Alasannya
Sudah pasti tahu dong, yang mana mas Dede (Dede Widya Purnama) pemilik ADD Suspension dan jagoan data logger asal Sukoharjo, Jawa Tengah?

mobilinanews (Bogor) - Benny Santoso memang seorang pembalap senior berpengalaman, fighter dan dengan skill mumpuni. Tak heran, pembalap tim Sigma Speed ini mampu menggondol 2 trofi juara (double winner) yakni ITCR 3600 Max dan STCR pada balap mobil ISSOM 2023 seri 5, di Sentul International Circuit (SIC), Bogor, Minggu (22/10/2023).

Namun Benny yang juga pengusaha ekspor - impor bawang ini secara berseloroh mengatakan bahwa sukses yang diraih pada ajang ISSOM kemarin berkat kerja keras tim tekniknya yang semua dari lokal.

"Tim teknik dari Sigma Speed yang dikomandani Boy, dan mas Dede dari Addsuspension Sukoharjo (Jawa Tengah) mati-matian peras otak menghadapi tuner-tuner dari luar negeri yang didatangkan pembalap TCR lainnya," ungkap Benny Santoso. 

Hyundai Elantra 56, mendapat sentuhan magis mas Dede asal Sukoharjo

Dengan Sigma Speed, Benny sudah belasan tahun berkolaborasi. Sedangkan dengan Dede Widya Purnama - nama lengkap Dede - baru setahun terakhir diminta membantu membaca data logger pada mobil-mobil balap Benny. Khususnya pada Hyundai Elantra N TCR.

Menariknya, Dede sejatinya ahli suspensi sepeda motor. "Mas Dede memang top. Saya kenal saat main motocross. Saya perhatikan orangnya ngulik banget. Dan di motor, kan dipanggil sampai ke luar negeri. Makanya saat mau ambil Hyundai Elantra, saya hubungi mas Dede minta tolong untuk pegang pegang itu mobil," lanjut Benny.

"So far sih orang ini (mas Dede) top. Setupnya semua by data, gak kalah ama bule-bule. Gak ngasal-ngasal aja, setup beneran by data semua. Saya salut ama mas Dede," tegas Benny.

Lalu, siapa pria pendiam yang telah membuat Benny kesengsem merekrutnya?

Mas Dede, sangat menyukai baca data logger

Mas Dede adalah lulusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, kini berusia 32 tahun dan pemilik ADD Suspension. "Prestasinya" yang ciamik, bisa anda tengok pada akun instagram resminya, @addsuspension, yang followernya di atas 100-an ribu.

Di blantika balap motor, dimulai dengan join bersama tim Bahtera yang bermarkas di Tulungagung, Jawa Timur. Kemudian, jasanya dibutuhkan tim SND Sandy Agung.

Di sini, mas Dede menangani suspensi motor underbone (motor bebek) untuk berlaga di ajang Asia Road Racing Championship keliling Asia hingga Australia.

"Saya sebenarnya juga masih adaptasi di mobil. Tapi memang prinsip kerjanya gak beda jauh sih dengan motor. Kinerja suspensi itu berhubungan dengan ban. Makanya, untuk mendapatkan settingan yang mendekati tepat, harus banyak latihan dengan berbagai variasi settingan," ungkap mas Dede.

Akui keberhasilannya karena back up teknik dari Sigma Speed dan Mas Dede

Menurut ayah 2 anak yang masih balita ini, pihaknya bekerja setelah mendapat feedback dari pembalap. "Dari situ, bos Benny, saya bersama mas Boy (Sigma Speed) diskusi, bagaimana sebaiknya settingan terkait suspensi bisa menghasilkan out put positif, seperti yang diharapkan," lanjutnya.

Variabel untuk mendapatkan settingan terbaik, yang cocok dengan karakter pembalap, lanjut mas Dede, cukup banyak. "Misalnya, untuk menentukan tekanan ban berapa psi, itu tergantung kondisi lintasan balap, seberapa panas trek, keadaaan aspal, cuaca dan seterusnya. Sehingga tidak lah mudah untuk mendapatkan settingan yang benar-benar tepat, karena kondisi trek tidak selalu sama," terangnya.

Bahkan ia mengaku salah, atau kurang pas, saat meracik settingan suspensi Hyundai Elantra ketika Benny Santoso turun di kelas STCR pada Minggu sore.

Untungnya, kalau Benny tetap bisa menjadi juara 1, salah satunya karena kompetitor terkuatnya Dypo Fitra yang juga menggunakan Hyundai Elantra kali pertama, belum banyak mengeksplore dari kemampuan mobil itu sendiri.

Benny Santoso utamakan gali potensi tuner lokal 

"Kendala utama balap TCR di Sirkuit Sentul, belum mendapatkan tipe ban yang benar-benar cocok dengan kondisi trek yang ada. Rata-rata ban yang telah kami coba, cepat terdegradasi, cepat gundul, sebelum 12 putaran (syarat balapan kelas Kejurnas)," ungkap mas Dede.

Namun dia juga menyebutkan, terkadang settingan yang diyakini paling cocok sekali pun, bisa lain hasilnya ketika di sirkuit. "Maka itu, jangan heran jika untuk balapan kali ini bisa menang, pada seri berikutnya bisa aja tidak menang," imbuhnya.

Terkait kemampuannya yang dinilai tidak kalah dengan tuner bule, mas Dede hanya tersenyum. "Tidak lebih hebat sih. Tapi, saya berusaha bisa kompetitif aja," ungkap mas Dede. 

Yang membuat mas Dede mengaku senang dan tugasnya menjadi lebih ringan, karena mobil Hyundai Elantra 56 dipegangnya, dikemudikan pembalap yang memiliki jam terbang tingggi, piawai dan responsif dengan masukan tuner dan engineer.

Okeylah kalau begitu, mas Dede. (budsan) 

   

       

        

 

 

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo