Dharma Polimetal Catat Pertumbuhan Pesat di Tengah Gempuran Mobil Listrik, Target 25% Penjualan 2023 Tampak Semakin Dekat!
mobilinanews (Jakarta) - PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) meraih pertumbuhan bisnis otomotif yang positif sehingga mempengaruhi industri komponen otomotif.
Emiten manufaktur komponen otomotif ini mengalami peningkatan penjualan yang signifikan seiring dengan perkembangan positif bisnis otomotif.
DRMA optimistis dapat mencapai target pertumbuhan penjualan sebesar 25 persen pada tahun 2023.
Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso, menyatakan bahwa penjualan perseroan terus tumbuh di atas target hingga kuartal III 2023, memberikan keyakinan bahwa target pertumbuhan penjualan akan tercapai.
“Kami optimis pada kuartal IV 2023 ini DRMA akan kembali mencatatkan pertumbuhan penjualan yang positif. Oleh karenanya, kami optimis target pertumbuhan penjualan DRMA untuk tahun 2023 akan bisa dicapai,” kata Irianto dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Pada periode sembilan bulan pertama 2023, Dharma Polimetal mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 59,7 persen year on year, mencapai Rp4,3 triliun.
Kinerja positif ini didorong oleh kepercayaan pelanggan dalam menyuplai komponen model baru serta memperoleh klien baru.
Dengan pertumbuhan penjualan yang konsisten, DRMA mencatatkan laba bersih sebesar Rp519,4 miliar, meningkat 107,8 persen year on year hingga September 2023.
Dalam menghadapi tren mobil listrik yang terus berkembang di Indonesia, Dharma Polimetal bersiap memenuhi kebutuhan komponen kendaraan listrik dengan mengembangkan berbagai komponen, termasuk battery management system.
Anak perusahaan DRMA, PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI), telah memproduksi battery pack untuk kendaraan listrik, baik roda dua maupun roda tiga.
DRMA juga menjalin kerja sama dengan merek kendaraan listrik di Indonesia untuk mengembangkan battery swap system, di mana DCI akan memproduksi battery swap station dan battery pack untuk digunakan oleh merek kendaraan listrik tersebut.
Selain itu, DRMA terus berinovasi dengan melokalisasikan produksi komponen otomotif yang belum diproduksi di Indonesia.
Upaya ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada impor dan mendukung kemajuan industri kendaraan listrik di dalam negeri. (karim)
