Penghentian Produksi Daihatsu Jadi Pukulan Berat bagi Industri Otomotif Jepang
mobilinanews (Jakarta) - Pabrikan mobil asal Jepang, Daihatsu, telah mengumumkan rencananya untuk menghentikan produksi mobil dalam negeri hingga setidaknya akhir Januari.
Keputusan ini diambil setelah Daihatsu menghentikan semua pengiriman dalam negeri sebagai dampak dari skandal pengujian keselamatan.
Dilansir oleh Nikkei Asia, Daihatsu menyatakan ketidakpastian mengenai kapan mereka akan dapat melanjutkan pengiriman atau produksi.
Perusahaan ini berencana untuk menghentikan produksi di semua pabriknya di Jepang.
Penghentian produksi ini bukan hanya berdampak pada Daihatsu tetapi juga menjadi pukulan besar bagi ribuan pemasoknya.
Lebih dari 8.000 perusahaan di Jepang, baik secara langsung maupun tidak langsung, memasok produk atau layanan kepada produsen mobil ini, menghasilkan penjualan tahunan gabungan sekitar 2,2 triliun yen ($15 miliar).
Daihatsu telah memulai negosiasi mengenai kompensasi dengan para pemasoknya, demikian disampaikan oleh sumber yang mengetahui masalah ini.
Produsen mobil yang memproduksi sekitar 4.000 mobil per hari telah menghentikan pesanan suku cadang, demikian ungkap mereka.
Selain itu, produsen mobil ini juga tengah berdiskusi dengan serikat pekerjanya mengenai upah karyawan selama penghentian produksi, menurut sumber-sumber tersebut.
Pada pekan lalu, Daihatsu mengumumkan bahwa sebanyak 64 model mereka telah menjalani tes keselamatan yang tidak sesuai, mengalami peningkatan dari enam model yang ditemukan pada musim semi.
Sebagai tindak lanjut dari pengungkapan ini, perusahaan tersebut memutuskan untuk menghentikan semua pengiriman baik di dalam maupun di luar Jepang.
Meskipun begitu, mereka telah melanjutkan pengiriman di Indonesia dan Malaysia setelah pemerintah kedua negara tersebut mengonfirmasi bahwa mobil-mobil Daihatsu yang dijual di sana aman untuk digunakan. (krm)
