mobilinanews

MotoGP 2024 Portugal: Marc Marquez Jatuh Bangun Meraih Podium Perdana, Masa Depan Bakal Cerah di Ducati

Sabtu, 23/03/2024 22:34 WIB
MotoGP 2024 Portugal: Marc Marquez Jatuh Bangun Meraih Podium Perdana, Masa Depan Bakal Cerah di Ducati
Marc Marquez (Spanyol) merasa semakin mantap di Gresini Ducati. (Foto:utosport)

mobilinanews (Portugal) - Di GP Portugal, seri kedua MotoGP musim ini, Marc Marquez mulai gunakan insting di atas motornya. Insting yang terbawa setelah 11 tahun nonstop bersama Honda. Untungnya ia sadari kalau itu salah dipakai di atas Ducati.

Tak seperti Sirkuit Losial di Qatar yang dipakai untuk ajang winter test, trek Portimao di Portugal baru kali ini dijajal Marquez bersama Ducati Desmosedici GP23. Kalau di Qatar ia cenderung menghindari kecelakaan, di Portimao kebiasaan lamanya timbul, yakni siap ambil resiko untuk mencoba limit kemampuan motor dan dirinya.

Hasilnya, ia terbilang kompetitif di sesi latihan maupun kualifikasi. Sayang, ia celaka di sesi Q2 (sebelumnya juga jatuh saat latihan). Jika tak ada insiden itu catatan waktu Marquez diperkirakan sanggup meraih posisi start front row alias tiga besar di garis start. 

Kecelakaan itu membuatnya hanya dapat posisi start P7 (buat sprint race maupun balapan grand prix  setelah gunakan motor kedua.

Tapi, Marquez mengaku puas, senang, dan penuh senyum di Garasi tim Gresini Ducati. 

"Kecelakaan di tikungan itu murni salah saya. Saya tahu kenapa jatuh dan saya tahu bagaimana seharusnya. Itu yang penting," kata pemegang 6 gelar MotoGP itu.

Tak lain sebabnya justru karena MM93 semakin percaya diri di atas motornya dan sadar betul ia punya speed. Karena itu ia mencoba terus nge-push untuk setidaknya mencatatkan waktu 3 Beaar tadi.

"Ketika punya kepercayaan diri maka sejatinya Anda akan coba terus menyerang. Jika tak punya kepercayaan diri maka Anda tak bisa menyerang. Dan, saat Anda berada dalam situasi time attacking maka insting Anda datang dengan sendirinya," jelasnya.

Insting yang dimaksud adalah cara dirinya mengambil tikungan yang berdampak kecelakaan itu. Seperti diketahui, Marquez punya kebiasaan khas saat berada di tikungan, yakni nge-drift atau menggeser ban belakangnya sedikit ke luar racing line.

"Dengan Honda itu berhasil. Tapi, tidak dengan Ducati. Saya masih harus terus beradaptasi dengan karakteristik Ducati."

Ia sebut kepercayaan diri itu kini tumbuh semakin besar. Tak kalah penting ia juga menyadari kecepatan motornya bisa diandalkan dan dalam banyak hal perilaku motor sudah seperti yang ia harapkan. Untuk hal ini ia memberi angka 8 untuk kemajuan saat ini di atas Ducati.

"Bahkan 9 jika tak ada kecelakaan itu," candanya.

Ia menegaskan adaptasinya semakin bagus dengan motor. Saat sama para teknisinya semakin paham dengan riding style-nya. Kombinasi ini yang membuat senyum Marquez terus berkembang dan yakin masa depannya di atas Ducati tampak cerah.

Aksi berlanjut pada sesi sprint race Sabtu (23/3) malam WIB. Marquez langsung gaspol ke peringkat 4 Besar dari start start P8. Selanjutnya tarung ke zona podium yang melibatkan Francesco Bagnaia, Maverick Vinales (Aprilia) dan Jorge Martin. 

Akibat Bagnaia bikin kesalahan melebar di tikungan dan mundur 3 posisi, Marquez pun menuntaskan sprint berdurasi 12 laps itu dengan finish P2 (podium perdana di Ducati) di belakang Vinales yang juara. Sedangkan Martin dan Bagnaia di P3 dan 4. 

Esok Minggu (24/3) dalam raceday berdurasi 24 laps, silakan berpikir bahwa Marquez bisa jadi bersaing lagi di zona podium. Dan, bukan tak mungkin menjadi juara. (rn)

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo