mobilinanews

Indonesia Terapkan Standar Euro 6 di 2022, Sanggupkah?

Rabu, 27/07/2016 20:27 WIB
Indonesia Terapkan Standar Euro 6 di 2022, Sanggupkah?
Istimewa
Diskusi Otomotif Forwot 2016, Tantangan Menuju Euro 6

mobilinanews (Jakarta) - Sampai saat ini masih menerapkan standar emisi Euro 2, Indonesia dianggap tertinggal dari Thailand, Philipina, Vietnam dan Malaysia yang sudah menatap emisi Euro 4 dalam industri otomotifnya.

Berangkat dari kondisi tersebut, Forum Wartawan Otomotif Indonesia (FORWOT) menantang seluruh pemangku jabatan yang terkait dalam hal ini untuk segera menerapkan kenaikan standar emisi lewat sebuah acara diskusi otomotif bertajuk "Tantangan Menuju Euro 6" yang berlangsung hari ini, Rabu (27/7) di Bangi Kopitiam Pasar Minggu.

Tidak hanya sekadar naik standar emisi ke Euro 4, tetapi langsung melompat ke standar emisi Euro 6.

"Kalau bicara kita menuju standar emisi Euro 4, jelas kita sudah ketinggalan, karena negara-negara tetangga kita sudah menjalaninya. Bahkan Thailand sudah sejak tahun 2012 lalu. Jadi tidak ada salahnya kalau kita langsung lompat saja ke Euro 6," sebut Indra Prabowo, Ketua FORWOT membuka acara diskusi ini.

Pernyataan ini juga diamini oleh Ahmad Syafrudin, Direktur Eksekutif Komite Pengurangan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Syafrudin. "Indonesia seharusnya sudah menerapkan standar Euro 6. Dan kami harap sudah diterapkan tahun 2022. Karena seperti kita ketahui, teknologi kendaraan semakin canggih, dan emisi gas buang kendaraan juga kalau tidak ditingkatkan maka makin buruk," ujarnya.

Menanggapi pernyataan tersebut, Pertamina selaku perusahaan penyedia bahan bakar di Indonesia turut berkomentar. Menurut Rama Suhut, Assistent Manager Pricing & Market Development PT Pertamina (Persero) untuk kesana perlu persiapan yang baik dan juga bukan perkara yang mudah.

"Pertamina sebenarnya hanya mengikuti instruksi dari Pemerintah, jadi kalau mau ditingkankan kita siapkan. Tapi itu tentu perlu waktu dan investasi yang tinggi, karena perlu penyesuaian dari hulu seperti penyiapan tangki sampai regulasinya," papar Rama di tempat yang sama.

"Tidak usah kita jauh-jauh bicara soal Euro 6. Kalau standar Euro 2 yang kita jalani saat ini belum bisa berjalan sebagaimana mestinya. Kita bicara Euro 6 saat ini, sementara diluar masyarakat masih gemar menggunakan Premium. Jadi seharusnya yang kita lakukan saat ini adalah semakin menyadarkan masyarakat untuk menggunakan jenis BBM yang lebih baik dengan RON yang lebih tinggi," tegasnya.

Standar Euro merupakan patokan negara-negara dunia dalam hal penerapan emisi gas buang. Untuk meningkatkan standar Euro, maka perlu juga disiapkan bahan bakar yang baik dan berkualitas (RON tinggi) karena mesin-mesin mobil berteknologi tinggi saat ini membutuhkan BBM jenis tersebut. (Zie)

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo