mobilinanews

Berita Rio Haryanto Meninggal Dipastikan Hoax, Tujuannya Penyesatan !

Rabu, 10/08/2016 08:37 WIB
Berita Rio Haryanto Meninggal Dipastikan Hoax, Tujuannya Penyesatan !
Manor
Rio Haryanto sudah beberapa kali diberitakan serupa, apa tujuannya ya?

mobilinanews (Jakarta) -  Tiba-tiba saja mobilinanews mendapat kiriman link berita dari sebuah portal kurang ternama bergenre sensasi berlebihan yang menyebutkan pebalap F1 Indonesia Rio Haryanto meninggal dunia saat mengikuti sesi latihan di Spanyol.

Seketika itu pula, mobilinanews meminta konfirmasi kepada Sinyo Haryanto, ayah kandung Rio Haryanto. “Biarin aja mas, nggak usah ditanggapi. Berita ngawur...!!,” jawab Sinyo yang tengah berada di Solo, Jawa Tengah.

“Itu berita sampah mas Bud,” sahut Catur Sunaryo, koordinator Sahabat Rio kelompok fans Rio Haryanto yang menggalang dukungan melalui sosmed dengan anggota hampir 400 ribu orang.

“Dari berita kemaren kita dapat berita yang aneh-aneh. Ya medianya juga nggak jelas kredibilitasnya. Kalau portal punya mas dan lainnya kan jelas. Kantornya di Pasar Minggu juga bisa kita kunjungi,” lanjut Catur.

Lalu apa tujuannya memberitakan kayak begitu, dan siapa di belakang ini?

“Tujuannya informasi itu seperti itu untuk menyesatkan wong jelas-jelas nggak seperti itu kenyataannya. Tapi kalau ditanya siapa di balik itu, saya nggak tahu siapa oknumnya,” ungkap Catur.

Dalam berita berjudul : Berduka, Pebalap F1 Rio Haryanto, itu dituliskan tidak dengan kaidah 1H5W. Dari judulnya saja tidak lengkap. Berduka kenapa dan teasernya pun tidak ada. Lebih seperti penggalan-penggalan. Juga tidak ada nara sumbernya maupun kutipan nara sumber yang kompeten. Nulis nama Rio juga salah. Padahal tulis nama tidak boleh salah. Ini jauh dari kaidah layaknya sebuah berita.


Selengkapnya sebagai berikut :
Pada sesi latihan bebas langsung dihentikan dengan dikibarkannya bendera merah ketika waktu tersisa 25 menit, setelah pebalap tuan rumah Spanyol itu jatuh di tikungan 5.

Dua mobil medis dan kemudian dua ambulance mendekati lokasi kejadian untuk menangani pebalap 24 tahun itu, dan helikopter medis juga didatangkan untuk membantu penangangan.

Dengan mempertimbangkan kondisinya, kemudian diputuskan untuk membawa Rio Harianto menuju rumah sakit terdekat yakni Hospital General de. Setibanya di rumah sakit Rio Harianto langsung menjalani operasi, tetapi dalam upaya terbaik tim medis, ia meninggal  pada pukul 16.55 sore waktu setempat.

Kejadian ini berawal di awal lap ke-5 ketika Rio Harianto memimpin diatas mobil Manor Racing. Mobil Rio Harianto nampak kurang stabil sejak ia mengawali start dari posisi pole. Pada awal lap kelima mobil Rio Harianto keluar trek saat ia memasuki tikungan Tamburello.

Beberapa saat kemudian mobil Rio Harianto nampak menerjang pembatas, dan Rio Harianto saat itu tidak sadarkan diri. Sekitar 10 detik usai kecelakaan terjadi, bendera merah berkibar dan balapan dihentikan. Para marshall mulai memasuki lokasi kejadian untuk memeriksa keadaan Senna.

Tim medis F1 yang dipimpin Professor Sid Watkins kemudian memeriksa Rio Harianto yang sudah tidak sadarkan diri. Akhirnya untuk penanganan lebih lanjut Rio Harianto dibawa ke rumah sakit terdekat di Maggiore, Bologna. Dua jam usai lomba berakhir  dokter di RS.

Maggiore mengumumkan bahwa Rio Harianto sudah tiada. Diagnosa dokter menyimpulkan Rio Harianto mengalami pendarahan hebat di kepala akibat benturan. Sementara itu pihak otoritas Italia menyimpulkan bahwa bisa saja kecelakaan ini disebabkan karena kurangnya pengaman di sirkuit tersebut,dan satu penyebab lainnya adalah kemungkinan sirkuit yang (cukup) sempit dan memungkinkan banyak kecelakaan di sana. Padahal, sirkuit tersebut digunakan untuk balapan mobil yang jumlahnya banyak.

Hebatnya, dalam berita itu dicantumkan 4 buah berita yang menggambarkan seolah –olah habis terjadi insiden maut, lengkap dengan mobil tim Manor berlivery metromini yang dikerubungi tim medis dan wartawan.

Ah, ada-ada saja nih...(budsan)

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo