mobilinanews (Kualalumpur) - Gara-gara lalai menutup lubang pembuangan air, pengelola Sirkuit Sepang kini dituntut bayar ganti rugi sebesar 650.000 atau hampir Rp 8,5 milyar. Penuntutnya adalah tim F1 Haas.
Pebalap mereka, Romain Grosjean, celaka di FP2 dalam kecepatan di atas 300 kpj. Gara-garanya adalah penutup lubang saluran air yang terlepas di pinggir lintasan dan terlindas roda belakang. Mobil Grosjean langsung oleng tak karuan dan lompat-lompatan di jalur gravel.
Ia selamat, tapi mobil rusak parah. Biaya perbaikan sebesar 650.000 USD dan itulah yang ditagih Haas kepada pengelola sirkuit.
"Saya tak melihat apapun dan berada di racing line. Tiba-tiba saja terasa hantaman besar di roda belakang," kata Grosjean yang tak tuntas selesaikan FP2.
Kasus ini sempat heboh di internet karena kuitansi tagihan itu beredar dan cenderung menyalahkan pihak Sepang. Belakangan, ternyata invoice itu palsu.
"Itu adalah usaha jahat pihak tertentu untuk mendiskreditkan GP Malaysia terakhir," keluh bos Sirkuit Sepang Razlan Razali.
Sementara itu Yet Steiner dari pihak Haas mengaku sudah kirim tagihan ke Sepang untuk ganti rugi. Soal itu Razlan mengaku siap bertanggung jawab.
"Tapi, kami tak bisa bilang oke dan kehilangaan tiga perempat juta dolar hanya karena seseorang lupa mengelas penutup saluran air. Mereka punya asuransi, jadi mari kita lihat apa yang bisa dilakukan," katanya.
Pastinya Haas punya alasan tersendiri membuka masalah ini ke media agar selesai sebagaimana mestinya.
Sayang, kalau akhir GP Malaysia yang hadir saban tahun sejak 1999 itu tercoreng oleh kasus penutup lubang selokan. (andro)