Terjawab, Begini Sensasi Geber All New Honda CBR250RR di Sentul!

Minggu, 18/12/2016 15:14 WIB

mobilinanews (Sentul) - Rasa penasaran gimana sensasi menunggangi All New CBR250RR terjawab. Di sirkuit internasional Sentul, mobilinanews beserta komunitas Honda CBR area Jabodetabek cicipi `Baby Supersport` milik Honda itu.

Ketika mendengar suara knalpot, mobilinanews senyum. Karena, di langsamnya All New CBR250RR, Honda berhasil memanipulasi suara 2 silinder jadi kayak 4 silinder. Tentu berkat double silencer yang membelah 2 suara jadi tinggi dan rendah.

Kesempatan menunggangi dalam kondisi statis pun memunculkan sensasi yang sudah dibayangkan ketika mobilinanews menerima undangan distributor Honda Area Jawa Barat, Daya Adicipta Motora. Dan itu terjadi minggu, (18/12) ini.

Tak butuh lama membiarkan bokong cari dudukan pas dengan sadel All New CBR250RR. Postur 175 mudah gapai posisi duduk nyaman saat motor 250cc ini berhenti. Bahkan, Ahmad Jayadi, mantan pembalap nasional yang lebih rendah 10cm pun enak dudukkan bokongnya di atas motor berkonsep total kontrol itu.

Meski badan mesin belum fit dari virus flu, tergoda juga mobilinanews coba All New CBR250RR. Penasaran karakternya, mengingat tampilan rangka yang sport dan kaki-kaki kokoh, penasaran gimana manuvernya di tikungan Sentul.

Setelan riding mode Sport+ dianjurkan buat nikmati sensasi power mesin standar yang diklaim memuntahkan tenaga hingga 38DK di putaran mesin 12.500. Setelah itu, tukar cerita antara mobilinanews, Ahad Jayadi dan Setiawan Hudiono, yang adalah test-rider diler Honda Dunia Motor, Jakarta, pun terjadi.

Setelah satu putaran pemanasan, dari jatah 3 lap, mulai terbersit tenaga motor ini benar-benar bikin gregetan. Mode riding Sport+ membuat mesin All New CBR250RR lebih responsif. Perpindahan gigi terasa mulus di trek lurus.

Saat masuk tikungan pertama, Ahmad Jayadi kasih komentar menarik. “Turun gigi, pakai gigi empat, masuk tikungan dua pakai tiga, tenaganya nggak drop. Rasanya seperti rasio close. Mungkin karena karakter mode Sport+, jadi tenaganya ngisi terus,” komentar Jayadi.

Chicane, `S Kecil` dan `S Besar` Sentul tanpa kendala buat Ahmad Jayadi. Emang sih, dia mantan juara nasional. Sehingga suspensi depan upside-down  dan belakang monosok pasti makin enak diajak maneuver.

“Kondisi stock (standar pabrik, red) mendekati sempurna buat balap. Memang suspensi depan kurang keras sedikit. Belakangnya, enak! Sokbreker standarnya, tanpa sliding saat buka gas lebih cepat,” urai Ahmad Jayadi yang berbobot 60kg.

Itu bukti struktur belulang baja trelis All New CBR250RR sempurna. Diperkuat penilaian Setiawan. “Kalau motor tidak enak, belum 20 lap terasa capek. Saya bawa 47 lap tanpa letih,” ungkap Setiawan yang tes dalam rangka inreyen motor berbobot 165 kilogram itu.

Ini pun bisa dirasakan oleh mobillinanews. Meski posisi setang jepit ada di bawah fork, ergonomi terasa pas. Pembagian bobot tubuh ke tangan, kaki dan bokong seimbang. Sehingga mobilinanews mengira, All New CBR250RR cukup enak diajak touring, meski posisi tubuh joki terlihat merunduk abis.

Mungkin ceritanya akan lebih panjang kalau mobilinanews dipinjami beberapa hari untuk touring Jakarta-Bandung. Tul, ga?! (Aries Susanto)

TERKINI
Adrian Newey Ternyata Bukan Pindah ke Ferrari atau Mercedes, Tapi Tim Ini Bakal Menampungnya Spesifikasi Seres E1, Peraih Penghargaan Most Affordable EV Car dalam PEVS 2024 Mengesankan, Xiaomi Tunjukkan Inovasi Proses Produksi Mobil Listrik SU7 Setiap 76 Detik Sekali Hyundai dan Grab Salurkan Alat Bantu Gerak dan Kursi Roda Kepada Penyandang Disabilitas