mobilinanews (Jakarta) – Ada maksud tersembunyi dari sistem double silencer knalpot Honda All New CBR250RR. Double silencer membuat AN CBR250RR menggunakan pelepas gas buang dengan konfigurasi 212, mirip angka jagoan komik Wiro Sableng, ya?! Ini jelas di luar kebiasaan motor dua silinder berkapasitas seperempat liter yang ada di Indonesia.
Jika kita buka-buka kitab kuda besi, konfigurasi knalpot AN CBR250RR mirip motor adventure Honda Africa Twin. Dua leher pipa gas buang menyatu di bodinya, dua kembali menjadi dua buah pipa pembuangan di bagian peredam.
Namun yang menarik adalah fungsi dan keunikan teknologi yang diterapkan. Wahyu Budhi Istimargoedi, Technical Instructor PT. Wahana Honda mengungkap konfigurasi itu untuk memanipulasi suara, dan tenaga CBR250RR.
"Konfigurasi 212, membuang gas buang dari 2 lubang sekaligus. Yang membedakan perjalanannya hingga gas buang terlepas dari knalpot. Di CBR250RR, lubang silencer yang bawah, seperti free flow. Alurnya, gas buang masuk tabung pertama silencer, lalu melewati saringan ke chamber kedua, langsung lepas. Gas buang yang lepas dari lubang silencer atas, adalah sisa dari dari gas buang yang dialirkan lagi ke chamber ketiga di tengah, sebelum dilepas dari ujung silencer,” urai Wahyu.
Yang menarik, soal aliran gas buang dari lubang pertama. Alurnya memangkas 1 tabung peredaman. Ini pasti membuat akselerasi AN CBR250RR lebih ngacir. Ibaratnya, separuh sudah sistem free flow.
Nah, jalur kedua, lewat lubang silencer yang di atas, alurnya lebih panjang. Wahyu menyebut ini membuat muncul perbedaan suara yang dihasilkan. “Saat keadaan langsam, dia seperti mengisi jeda langkah buang. Sehingga terdengar seperti suara mesin 4 silinder,” jujur Wahyu.
Namun, analisa mobilinanews lebih jauh membongkar. Sistem pembuangan kedua ini juga membuat tendangan balik di sistem knalpot AN CBR250RR lebih sedikit. Makanya, saat putaran tinggi pun, motor berjuluk `Baby Supersport` ini punya tenaga lebih baik.
Diakui Wahyu, "Selain suara yang lebih bagus, seperti motor 4 silinder, konfigurasi 212 yang membedakan alur pembuangan, membuat tenaga CBR250RR lebih stabil. Dengan begitu knalpot ini akan memberikan torsi optimal di berbagai rentang putaran," pungkas Wahyu.
Hmmm… pantas! Bisa ditiru jadi Wiro Sableng, nih! (Zhein)