Kamis, 09/03/2017 18:49 WIB
mobilinanews (Jakarta) – Seiring dengan berkembangnya ajang balap motor Asia, PT Yamaha Indonesia Motor Mfg pun konsisten mengikutinya. Termasuk kompetisi balap Asian Road Race Championship (ARRC).
Namun pada salah satu seri ARRC tahun lalu di sirkuit Buriram, Thailand, pebalap Yamaha Racing Indonesia, Syahrul Amin dikenakan sanksi tidak boleh melakukan aktifitas balap selama 6 bulan.
Itu karena dianggap berlaku tidak sportif terhadap pebalap lain saat di lintasan balap, dengan menyikut dan menendangnya saat keduanya fight.
“Sebetulnya hukuman itu hal biasa dalam balapan karena dianggap sebagai sebuah pelanggaran dari pengawas perlombaan. Jadi tidak hanya Syahrul Amin yang mengalaminya, pebalap lain juga. Tapi, saya menyesalkan kalau kemudian punishment itu itu dipublikasi secara luas,” ujar M Abidin, GM After Sales & Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.
Preview Yamaha Sunday Race Seri 2 : Gairah Baru Balap Kelas Komunitas
Gairah Spesial Komunitas Lokal di Yamaha Cup Race Singkawang 2018
Yamaha Sunday Race 2018 di Sentul Hadirkan Kelas Baru, Ini Penjelasannya
Apalagi video kronologi Syahrul Amin itu beredar luas dengan diviralkan. Hal itu dinilai Abidin sebagai pembunuhan karakter. “Mestinya pihak asosiasi bermotor cukup menghubungi kami soal hukuman itu. Saya paling kecewa soal yang beginian dipublikasi,” ungkap Abidin.
Dengan begitu, hukuman itu bersifat edukasi. Karena karier dan masa depan pebalap itu masih panjang. “Kasihan pebalapnya. Pasalnya, seorang pebalap itu hari ini membela brand tertentu, lain kali bisa membela brand yang lain juga,” lanjutnya.
Di kalangan balap sendiri, Abidin memang dikenal tidak setuju dengan tindakan unsportif yang diekspose. Bahkan tak segan-segan ia menegur teman-teman media yang melakukan itu.
“Lebih konstruktif dan bermanfaat mengekspose prestasi pebalap, lifestyle atau sisi lain yang membangun untuk kemajuan balap itu sendiri,” pungkas Abidin yang meski secara basic orang teknik namun sangat menguasai dunia balap motor. (budsan)
Keyword : Abidin San Syahrul Amin Pembunuhan Karakter