Pengalaman Keliling Eropa Dadakan, Sewa Mobil Dan Nyasar di Pegunungan Alpen

Sabtu, 28/10/2017 10:21 WIB

mobilinanews (Belanda) - Usai mengikuti Rok Cup Final International di sirkuit South Garda, Lonato, Italia, 11-14 Oktober 2017, biasanya pegokart Indonesia lanjut wisata jalan-jalan ke Eropa.

Tak terkecuali pegokart kelas senior TKM Racing, Keanon Santoso yang kali ini didampingi kedua orang tuanya : Yongliek Santoso dan Menik Indah Susanti.

"Ceritanya, benernya awalnya kita gak ada rencana mau jalan jalan keliling Eropa. Rencana awal, setelah race di Italia, kita mau ke Huddersfield (Inggris) untuk nengokin Kezia yang kuliah di sana," terang Yongliek kepada mobilinanews.


Bersama keluarga Peter De Bruijn

Namun ternyata sampai tanggal keberangkatan, visa UK untuk Keanon, Yongliek dan Menik nggak keluar. Padahal tiket balik sudah terlanjur dibeli.

"Makanya, daripada rubah rubah tiket, akhirnya ya kayak terpaksa jalan jalan ke Eropa. Itu pun modalnya cuma nekat, karena nggak tahu rutenya mau kemana," lanjut founder TKM Racing yang telah melahirkan banyak pegokart andal itu.

Dengan modal menyewa mobil, lalu mengandalkan google map dan GPS untuk mencari rute dan alamat, ya jadi seperti asal jalan aja.


Keanon in action di South Garda

"Mau ke Belanda saja itu dadakan. Sehari setelah balapan, tiba tiba Keanon ngajakin ke Belanda mau ketemuan sama temen temen lama di tim PDB di mana Kezia dan Keanon pernah bergabung," tutur Yongliek lagi.

Padahal, jarak dari Milan ke Vlaadinger (Belanda) sekitar 1000 km lebih. Yang ada, sering berhenti berhenti kalau capek.


Keanon di Belanda

Begitu pun dengan hotelnya, gak sempat booking-bookingan dari Jakarta seperti pada umumnya.

"Pokoknya, kalau capek ya berhenti aja cari hotel. Jadinya kita berhenti di Swiss satu malam. Paginya mau ke mount Titlis, tapi nyasar muterin gunung sampai ke Alpen hahaha," tutur pria asal Solo itu.

Apesnya, akibat nyasar tersebut, sampai di kota Titlis (Swiss) ternyata sudah sore dan Cablecar-nya sudah tutup jam 4 sore.


Bersama sang mama

Akhirnya melanjutkan jalan lagi sampai di Perancis sudah malam,  dan kembali harus cari hotel di sana.

Besoknya baru melanjutkan lagi sampai kota Maastricht Caoek dan menginap lagi semalam baru besoknya sampai ke Vladinger (Belanda).


Keanon di sudut kota Milan

"Rasa capek menjadi terobati ketika akhirnya kami sampai di kediaman Peter de Bruijn di Belanda. Kami memang sudah seperti saudara. Sekaligus penjajakan agar Kezia bisa kembali ditangani tim PDB untuk balap di Eropa," ungkap Yongliek.

Sayangnya, yang membuat mereka sedikit sedih, nggak bisa ketemu Kezia karena nggak dapat visa ke UK sampai tanggal berangkat ke Rok Cup Final International Italia 2017. (budsan)

TERKINI
Bengkel Siaga Suzuki Jadi Andalan Pemudik: Permintaan Melesat 56% Tahun 2024 PEVS 2024: Kendaraan Listrik Menjadi Wadah Komersial Bergengsi hingga Media Edukasi dan Unjuk Prestasi Pelajar Indonesia PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis!